(SEBAGIAN PART DIHAPUS)
Bercerita tentang Galvin Rafardhan Parviz seorang CEO yang terkenal dingin, arogan, dan enggan membuka hati kepada seorang wanita. Mendadak berubah menjadi posesif setelah bertemu dengan Arabella Asyanda Alora Abiyaksa pada...
jangan lupa kasih vote sama komennya ya dan maaf kalau banyak typo
****
Mentari mulai terbangun dari peraduannya, memancarkan sinar yang menghapus jejak – jejak embun di dedaunan, menghangatkan tubuh dari udara dingin, dan membakar semangat baru di hari yang baru.
Seperti yang terjadi di sebuah dapur apartemen, terlihat seorang gadis cantik yang sedang berkutat dengan perabotan dapur beserta kawan-kawannya. Yups, berkutat dengan dapur adalah sebuah hobi yang dimiliki Acha. Setelah selesai kemudian Acha menyiapkannya dia atas meja makan.
"Morning kakakku yang cantik." Ucap Echa sambil mencium pipi Acha
"Morning dek, yuk sarapan." Ucap Acha sambil tersenyum
"Wah ayam rica-rica. Resep baru kak ? bakalan bikin konten youtube baru nih " ucap Echa sambil tertawa
"Iya resep baru. Bikin konten youtubenya ntaran aja deh, tadi kakak keburu. Udah sekarang kamu makan habis ini berangkat bareng kakak.
Hari ini kegiatannya seperti biasa yaitu mendidik. Ia mengajar di SD Negeri disalah satu kota Jogja. Ia menjadi wali kelas 2.
"Bu Ara besok akan ada kunjungan ketua yayasan, saya harap anda bisa membantu dengan menyiapkan kue-kuenya. Karena sudah tidak diragukan lagi kan rasa dari kue anda. Bagaimana Bu Ara anda setuju ?". tanya kepala sekolah kepadanya
"siap pak. Saya bisa" balas Acha
Dia memilih menggunakan panggilan Ara ketika berada di lingkungan sekolah. Katanya biar lebih mudah aja, karena anak usia SD biasanya akan bingung ketika memanggil nama yang sulit.
Hari ini para dewan guru sibuk melatih siswa – siswi untuk acara penyambutan ketua yayasan besok. Bisa dipastikan acara besok akan rame dan meriah, karena yayasan milik keluarga Parviz ini terdiri dari TK, SD, SMP, dan SMA.
RAFA POV
Hari ini gue mendadak harus terbang ke Jogja untuk menghadiri rapat yayasan. Biasanya ini tugas nyokap gue. Karena berhubung beliau sedang menemani bokap perjalanan bisnis ke Jerman jadi otomatis gue yang bakalan menggantikannya.
Sebenarnya gue males banget sama acara ginian, pasti disana nanti banyak para ibu-ibu guru yang genit, belom lagi siswi-siswinya juga ikutan genit. Bisa dipastikan bahwa besok adalah hari yang melelahkan.
AUTOR POV
Hari ini Acha sibuk berada didapur untuk membuat beberapa macam kue yang akan disuguhkan diacara besok. Dia tidak kerja sendiri, melainkan dibantu sama Echa sang adik dan Isell sahabat dari sang adik.
Tidak lupa juga ia menyiapkan kamera untuk bikin konten di youtubenya. Biasanya konten itu terdiri dari berbagai resep makanan, minuman dan berbagai jenis kue basah maupun kering. Tak jarang juga ia membuat tutorial make up ala dirinya, atau bahkan terkadang dia juga mengcover lagu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jika sang kakak adalah youtuber, maka lain halnya dengan sang adik yang lebih terkenal didunia Istagram atau biasa disebut dengan Selebram, namun tak jarang juga sang adik membuat konten traveling dan jelajah kulinernya.
************
ACHA POV
Semua perlengkapan sudah siap termasuk beberapa jenis kue yang akan dibawa ke salah satu ballroom hotel milik keluarga Parviz.
"Semua sudah siap dek ?" tanyaku pada Echa dan Isell yang kebetulan semalem menginap di apartemen milikku
"Sudah kak, tinggal berngkat aja" ucap Echa padaku
"Kak Isell ikut ya, sekalian nebeng gitu kak" ucap Isell kepadaku sambil nyengir. Lalu aku jawab dengan anggukan kepala bertanda iya.
Isell adalah anak bungsu dari keluarga Parviz
Denger- denger dari Isell, katanya yang hadir diacara yayasan ini adalah sang kakak, anak tertua dari keluarga Parviz. Beliau menggantikan Nyonya Galvina Parviz yang hsri ini tidak bisa hadir karena sedang melakukan perjalanan bisnis ker Jerman bersama Tuan Gustaf Parviz.
RAFA POV
Seperti yang sudah dijadwalkan kemarin, hari ini gue akan menghadiri acara yayasan di Ballroom Hotel G.R Parviz
Ketika gue memasuki lobi hotel, semua pegawai membungkuk untuk memberi hormat
"Selamat datang tuan Galvin Parviz. Gimana perjalanan anda ?" ucap Dito yang tidak lain adalah tangan kananku sekaligus Manager hotel ini
"Nothing special". Ucapku pada Dito
"Kak Rafa" seketiaka gue dikagetkan dengan suara cempreng seorang gadis. Yups siapa lagi kalau bukan Isell adik gue yang paling cantik.
"Isell kangen sama kakak" ucapnya manja sambil memeluk tubuh gue
"kakak juga kangen sama adik kakak yang paling cantik ini." Ucapku sambil mencium keningnya
"yaudah yuk masuk kak, nanti aku kenalin sama sahabatku. Oh iya sahabatku punya kakak yang cantik, kali aja kakak minat" ucapnya yang hanya gue balas dengan memutar bola mata
Gue sama sekali gak minat sama yang namanya perempuan, bukan berarti gue gak nolmal. Gue masih normal, hanya saja masih belum ada yang bisa mengisi hati gue setelah dia pergi ninggalin gue. Bisa dibilang masih ada rasa trauma.
Sudah gue duga, belum juga acara dimulai sudah banyak mata yang memandang seolah-olah gue adalah mata air ditengah gurun pasir.
Dipertengahan acara tiba – tiba gue kebelet kencing, akhirnya gue ijin sama kepala sekolah buat kekamar mandi. Setelah dari kamar mandi, gue denger percakapan seorang perempuan dengan anak kecil. Disitu sang perempuan adalah guru yang berusaha menenangkan muridnya karena takut tampil untuk acara ini. Cara bicaranya sangat lembut, gak butuh waktu lama tangis anak kecil itu reda dan berubah menjadi tawa riang. Entah cara apa yang dipakai bu guru itu hingga dengan cepat bisa menenangkan anak kecil yang sekarang berada dipelukannya. Tanpa sadar gue ikut tersenyum melihat kejadian itu, kemudian gue segera kembali ke Ballroom hotel lagi.