1.

21 5 6
                                    


"Putri.. bangun sayang.. subuhan dulu yuk,, jamaah sama ayah bunda," suara Ayu,Bundanya Putri dari luar pintu kamar.

"Sayang.."

"Iya Bun,, ini dah bangun kok.." Elah... Baru aja gue mimpi indah,, malah dibangunin sama bunda.

.
.
.
.
.

"Sayang,, bangun dong.."

"Nak.."

Cklekk....

" Putri.. bangun.. dah di tunggu ayah di mushola bawah.." Ayu membangunkan putri dengan menepuk-nepuk pipinya.

" Iya Bun.. ini bangun.." Akhirnya Putri bangun dan cuci muka, lalu ambil air wudhu dan melaksanakan sholat jamaah sama ayah bunda di mushola rumahnya.

Selesai sholat.. Putri kembali ke kamar melanjutkan tidurnya.

•••

"Bun,, Putri tidur lagi?" Tama, ayah Putri bertanya kepada istrinya yang sedang melipat baju dan memasukkannya ke lemari pakaian.

"Iya yah,, emang kenapa?" Ucap Ayu sambil melipat baju tanpa menatap suaminya itu.

"Gimana kalau bilang ke Putrinya sekarang aja Bun? Habis sarapan nanti?" Tanya Tama sambil memengang tangan istrinya dan menyuruhnya untuk duduk di pinggir tempat tidur.

"Yaa terserah kamu aja yah.. apa aja yang terbaik buat Putri"jawab Ayu sambil menaruh baju itu dan duduk mengikuti suaminya.

"Oh ya, kita berangkatnya tiga hari lagi ya Bun, ayah kemarin udah bilang sama orang kantor kalau Alif yang bakalan ngurusin kantor selama kita disana. Nanti ayah juga 2 bulan sekali balik ke kantor buat liat perkembangan kantor,"

"Yaudah bagus kalau ayah udah ngomong sama orang kantor. Sekalian juga bunda mau ngasih tahu ke pelanggan-pelanggan, kalau bunda dah gak tinggal disini. Takutnya kalau pada nyariin bunda pas mau pesen kue," ucap Ayu sambil melanjutkan aktivitas melipat bajunya.

•••

Matahari pun memunculkan sinarnya di celah gorden jendela kamar Putri.

Putri pun bangun dari tidurnya dan segera mandi. Ia memakai baju santainya berwarna putih lengan pendek dan celana jeans sebatas pahanya. Ia langsung lari menuju ruang makan dan..

.
.
.

"PAGI AYAHHH BUNDAA, PUTRI DAH MANDI NIH!!" Teriak Putri sambil berlari.

"Putrii,, kamu ini yaa bisa gak kalau gausah lari-larian sama teriak-teriak?!!" Peringat Tama, ayah Putri.

"Kayak anak kecil aja," Tambahnya.

"Gak bisa yah.. hehe, lagian Putri emang masih kecil kok yah kan umur Putri masih 15 tahun," jawab Putri dengan cengirannya.

"Iya deh... Iyaa putri kecil ayah!!" Gemas Tama sambil menyentil hidung putri kecilnya itu.

"Bundaa kita sarapan apa nih?" Tanya Putri sambil mendentingkan sendok serta garpunya.

"Kita sarapan nasi goreng udang kesukaan kamu," jawab Ayu , bunda Putri dari arah dapur.

"Wihh enak nih.." kata Putri.

"Cepetan dong Bunda, putri udah lapeer.." Putri mengelus-elus perutnya yang sudah keroncongan.

"Iya... Sabar,, ini udah mau mateng kok tinggal dikit lagi"

.
.
.

"Nasi goreng udang sudah siyappp" Ayu membawa nasi gorengnya ke ruang makan.

"Asikk makan makan makan.. akhirnyaa perut Putri keisi jugakk" ucap putri sambil siap-siap mengambil nasi goreng udangnya, sementara itu Ayu dan Tama hanya geleng-geleng kepala melihat anaknya ini.

Everything Is Gonna Be OkayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang