Love is Really Blind

9.3K 748 33
                                    

Naruto tersenyum ketika melihat mobil Sasuke keluar dari gerbang rumah mereka dari jendela kamarnya, Dia memegang sesaat rantai yang bergelantungan disisi tubuhnya sebelum kemudian berjalan kesalah satu sisi dinding kamar dan menekan tombol yang terdapat disana, tombol yang dibuat khusus untuknya agar lebih mudah untuk memanggil pelayan rumah tanpa Naruto harus mengeluarkan suara untuk berteriak mengingat kediaman Uchiha yang sangat luas dan dia berada dilantai 2 rumahnya

"Ya Naruto-kun"

Tidak cukup lama untuk Naruto menunggu seorang pelayan berada didepan pintu kamarnya dan menunduk hormat dengan sebuah senyuman

Naruto menatap berbinar pelayan tersebut kemudian mengerak-gerakan rantai yang berada disisi tubuhnya

"Aku ingin keluar, aku ingin berjalan ditaman rumah, merasakan panas matahari menerpa wajahku" Ucap Naruto riang yang berhasil membuat pelayan tersebut terkejut

"Ta..tapi Naruto-kun anda hanya boleh ketaman rumah jika ada Tuan Sasuke dan Tuan Sasuke baru saja keluar" Ucap pelayan itu takut-takut jawabanya akan membuat Naruto marah

"Apakah kau sudah lupa perintah Sasuke tentangku? Kata Tuanmu yang terhormat itu selalu turuti apa mauku dan keinginanku? Kau ingin dipecat?" Balas Naruto dengan nada suara yang masih ceria

Pelayan itu menggeleng keras mulai kebingungan harus menjawab apa atas pertanyaan Naruto

"Saya tau tuan...ah maksudku Naruto-kun tapi Tuan Sasuke juga memerintahkan kalau Naruto-kun tidak boleh keluar jika tidak ada dia" Pelayan itu kembali menunduk dalam begitu mendapati raut ceria diwajah Naruto mulai hilang

Naruto mencengkram erat rantai yang ada ditangannya

"Kau membantahku!!" Naruto menaikan nadanya dan mulai berjalan mendekat kearah pelayan tersebut

Pelayan tersebut mengeleng takut dengan spontan mundur beberapa langkah mendekati pintu keluar ketika Naruto mulai melangkah mendekat kearahnya

"BAWA AKU KELUAR SEKARANG JUGA!! " Naruto mulai berteriak dan menghentikan langkahnya ketika melihat pelayan itu juga melangkah mundur menjauhinya Naruto seketika menatap penuh benci pelayan dihadapanya

"Maaf Naruto-kun maafkan aku ta..tapi ini perintah Tuan Sasuke" Pelayan itu mulai bergetar ketakutan dengan keringat dingin mulai mengalir disekitar pelipisnya

Naruto menggeram, mengertakan giginya kuat hingga membuat gusinya berdarah dengan cengraman tanganya semakin kuat memegang rantai disisi tubuhnya yang membuat pelayan dihadapan Naruto semakin menunduk ketakutan

"Kau!!!" Naruto bergerak cepat meraih kerah kemeja pelayan tersebut sebelum pelayan itu sempat menyadarinya dan berlari keluar kearah pintu kamar

Naruto menghentak keras tubuh pelayan tersebut hingga kembali masuk kedalam kamar dan melilitkan rantainya keleher pelayan itu membuat pelayan tersebut mengerakan kakinya kanan kiri menahan rasa sakit dan sesak karna kesulitan menarik nafas

"Na..naruto-kun aku mohon maafkan aku..uhukk Nar

"Kyaaaaa"

Naruto menatap kearah pintu kamarnya yang terbuka sebelum menyeringai menatap pelayan lain yang baru saja datang karna keributan yang dia dengar dari arah kamar Naruto

Pelayan tersebut menutup mulutnya menatap rekannya yang terduduk dilantai dengan rantai yang membelit lehernya dan Naruto yang berdiri dibelakang, menarik rantai tersebut dengan kedua tanganya membuat rekanya semakin menghentakan kaki kesakitan dengan mulut terbuka lebar  dan tangan yang mencoba menarik-narik rantai yang membelit kuat lehernya

"Tutup pintunya~" Naruto berucap santai menatap pelayan tersebut yang sekarang tengah menangis melihat kondisi rekanya yang sangat menyedihkan

"Aku bilang...TUTUP PINTUNYA BANGSAT!!"

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang