*77*

613 11 0
                                    

Untuk kesekian kalinya, aku menangis. Menyadari sesuatu hal yang tidak akan pernah akan ku miliki, tetapi sosok itu selalu membuatku untuk berusaha mencintainya. Lagi dan lagi. Didalam sebuah ruangan;terdapat satu kasur kecil,bantal,guling,serta selimut yang tipis. Atau mungkin bayangan sosok dia?

Setiap hari yang kuingat hanya rupamu,hanya dirimu. Tidak ada yang lain.

Kenapa aku bersikap begini? Kenapa aku bersikap seolah-olah dia adalah milikku satu-satunya? Kenapa aku selalu mencari sosok dirinya? Kenapa aku selalu bahagia setiap melihat tawanya?

Ini bukan pertama kali,tentu saja. Tetapi rasa yang sedang terjadi ini lebih menyesakkan,lebih membuat hati hancur;remuk;tak tersisa.

Bahkan didalam kepala bodoh ini, yang sempat berpikir bahwa kau juga mempunyai perasaan sama.

Ha! Konyol! Gila! Mana mungkin kau juga mempunyai perasaan yang sama sepertiku? Kau pasti berpikir sama seperti semua orang bukan? Bahwa tidak boleh menjalin hubungan diantara saudara.

Tetapi,Ralat!

Kenapa?!
Kenapa semua ini terjadi terhadapku? Kenapa aku saja yang merasakan perasaan gila ini? Tetapi kau bersikap seolah-olah tidak ada apapun yang terjadi? Well,untuk apa juga kau bertingkah. Toh seperti itu rumusnya. Dilarang keras berhubungan dengan saudara sendiri!

Satu hal,yang membuatku lebih merasa jika Tuhan sedang mengujiku adalah ketika kita bertukar pandangan. Kau menatapku lurus,sedangkan aku? Rasanya ingin mendekapmu,mencium bibir,lalu membawamu kabur darisana dan membangun kehidupan baru. Sedikit membuat perutku menggelitik, memang. Sadar! Aku sepenuhnya sadar.

Persis seperti judul dari part ini '*77*' (7 Juli). Hari dimana gue jatuh;lebih dalam ke dasar perasaan gila ini. Berpapasan saat berjalan. Saling menatap. Duduk lebih dekat dari biasanya. Bahkan saat aku mencuri pandangan ke arahmu,rupanya kau juga sedang menatapku.

Reaksiku?

Bersikap biasa.

Karena aku tidak ingin dia mengetahui perasaan yang aku tanam dalam hati atas nama dirinya. Jika dia tahu,itu cukup membuat masalah. Tidak hanya mendapat beberapa ocehan,dan barangkali dia akan berusaha menghindar.

Tapi,percayalah. Hati ini masih sama,hanya untukmu.

Sindiran dan Quotes BaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang