PROLOG

58 6 6
                                    

©©©©©

"Non Narin!!!!" Teriakan bibi ina membuatku segera menutup kulkas, terlihat jelas sebuah cup cake berada ditanganku. Bibi ina mendekat dan menarik cup cake itu dari tanganku, nggak akan bisa!
"Sini Non balikin ini kue milik nyonya!" Kata bi ina seraya berusaha menarik cup cake, aksi tarik menarik terjadi saat ini.
"Enggak akan bi, Narin mau makan kuenya narin nggak mau diet!" Kataku keras,

"Sini Non, nanti ketahuan sama nyonya kamu kan disuruh mogok makan" Katanya, aku bersih keras dan nggak akan melepaskan kue terenak didunia ini.
"Enggak bi! Balikin"
"Enggak Non"

"Ada apa ini ribut ribut?"
Pluk, kue cup cakeku mendarat mulus diwajah mami. Aku harus gimana?
Nggak ada pilihan lain.

"Narin!!!!!!!!!! Bi inaaaaaa!!!!!!" Teriakan  mami mungkin bisa buat bangun tetangga sebelah. Sempat aku melihat kak Luna yang berlari menuju arah suara, sedangkan kakiku berusaha cepat menaiki tangga menuju ke kamarku.
Kenapa sih kuenya bisa loncat gitu, gara gara bi ina nih.

Nafasku terengah-terengah, aku segera bersandar dibelakang pintu dan menguncinya rapat rapat. Aku yakin kok pasti mami akan nyari aku sedikit lagi.

"Narin buka pintunya!!"

Brak.. Brakk..
Ini nih yang aku nggak suka kalo mami marah.

"Enggak mau mi, enggak!!" Teriakku keras.

"Cepetan, mami harus hukum kamu" Hal yang tak wajar dari rumah aku, baru jam lima subuh ributnya bukan main, emang sih aku salah tapi aku nggak tahan sama kuenya.
"Narin, buka dong ini kak Luna" Duh apa lagi kak Luna, pasti jadi bahan bujukan mami biar aku keluar dari kamar, emm enggak!

"Non, buka Non" Suara bibi ina, gimana nasibnya tadi yah?

Seketika hening, aku mengintip dari sela sela lubang kunci pintu kamarku.
Kayaknya mereka udah pergi, atau jangan jangan rencanain sesuatu lagi?
"Sayang buka pintunya yah" omaygat, suara seseorang yang paling ku sayang.

"Ngak pi, narin nanti dihukum sama mami" Suara manja ku keluar.

"Enggak kok, tenang aja ada papi disini" Masih ragu,soalnya perasaanku nggak enak.

Coba tenang dulu, tarik nafas dan keluarin.
Tanganku kini berada pada knop pintu, aku percaya sama papi.

Aku sedikit mengintip lalu benar benar menampakan diri pada orang orang yang berada didepan kamarku.
Wajah mereka yang tersenyum mendadak menjadi marah.
Benarkan perasaan narin nggak enak.

***
Akun lama 👉 Jefany Pantoli.
Akun baru 👉 Fhanyvia25.

Yang pernah baca cerita ini, cuma karna akun lama udah kehapus jadi ploysornarin aku buat baru, tapi jalan ceritanya sama kok.
Dan juga part nya kalo nggak salah udah part 4.

#follow
#Vote

PLOY SORNARINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang