09.

10 1 0
                                    

;d

Vino x Sornarin

Kata-kata dari novel itu seperti mengandung arti yang tersembunyi, asoy sok bijak aku.

Aku menatap warna langit hitam dengan hiasan kemerlap bintang dan bulan. Enak banget jadi langit hitam, walaupun warnanya menyeramkan tapi dengan hadirnya bintang dan bulan warna langit semakin menarik.

Bimo yang sedari tadi disampingku kini melihatku dan mengaitkan tangannya pada leherku.
"Lo tau nggak, kalo malem kek gini gue selalu inget seseorang" Ucapnya pelan, Tumben nggak ngejek aku.

"Seseorang? Cewekkah? Atau cowok" Dia menarik tangannya.
Lalu menjitak kepalaku.

"Emang gue homo?" Yeh abisnya nggak jelas sih.

"Gue suka sama dia, dan bahkan pernah ngejalin hubungan. Gue nggak bisa lupa pelukannya, senyumnya dan tawanya yang manis" Cielah gaya ngomongnya buat aku tertarik.

"Kalo ngomong sama adek lo ini, yang jelas dong" Bimo ketawa.

"Gue lupa lo tolol, kenal nggak sama Luna?" Hah Luna? Emm kayaknya enggak.
Aku menggeleng.

"Gue pengen lo nyariin Luna untuk gue" Nggak jelas nih orang, aku aja nggak tau siapa Luna?

"Lu gila yah? Gue kan nggak tau trus ngapain gue nyariin dia untuk lo?" Hal yang tidak masuk akal.

"Masalah gue belum selesai sama Luna, trus kabarnya udah gue nggak tau vin. Kalo lo berada diposisi gue Lo pasti ngertii perasaan gue.
Misalnya lo pacaran udah lama sama cewek lo trus tiba tiba dia nggak ada kabar" Emm sakit sih, untng aja aku udah diputusin sama ratu.

"Ciri-ciri nya gimana? Emang dia tinggal disini?"

"Emm rambutnya panjang, Badannya ideal, trus punya adik kalo nggak salah namanya. Naa... na... Em narin iya narin, tapi beda sih sama Luna" Apa? Narin? Sicewek gendut itu?
Omaygat.

"Apa lo bilang? Narin? Sornarin? Jangan jangan cewek itu lagi?" Bimo melebarkan matanya.

"Lo kenal adeknya?" Aku mengangguk.
"Serius?"
Aku mengacungkan  jari telunjuk dan jari tengah.
Suer.

¶¶

Keterlelahan dalam beberapa hari ini, dihukum, jalan kaki, nggak ada jajan. Lengkap tapi kalo masalah makan? Nah itu juga.

Aku terkejut saat kak luna ternyata berada didalam kamarku, sembari memainkan ponselnya aku mendekat dan duduk di tepi ranjang.

"Kok kak luna disini?" Senyum centilnya kini dia pancarkan. Ada apa sih?

"Kak luna bosan dikamarnya kakak mulu, jadi yah kekamar kamh deh. Enggak boleh yah? " Aku menatapnya dengan bingung,  kak luna kini duduk disampingku.

"Bukannya nggak boleh, tapi tumben banget kak biasanya nyaman sama kamar sendiri sampe sampe nggak keluar,keluar nanti mau makan aja" Yap itu emang benar.

"Hehhehe, nggak ahhh.. Kakak mau dikamar kamu baring baring aja bosan tau kalo dikamar kakak terus" Hem, terserah.
Kak luna seperti menatap sebuah foto, tapi kayaknya foto cowok gitu atau jangan jangan pacarnya kak luna lagi.
Aku mendekatkan kepalaku di pundaknya.

"Itu fotonya siapa kak? Pengen tau" Kataku ragu.
Dia menatap sekilas lalu kembali menatap layar ponselnya.

"Ini namanya Bimo, cakep tau trus lucu lagi" Ciehlah senyumnya natap nih foto cowok, ih centilah.

"Bimo? Ini siapanya kak luna? Pacarnya kah?!" Kak luna mengangguk. Kok baru tau eh baru tau?.

"Kayak nggak pernah liat?"

"Mana kamu mau liat emang kak luna pernah bawa pacar kerumah? Atau ngajak kamu ketemuan sama Bimo? Enggak kan? Makanya kamu nggak pernah liat" Jelasnya, emang sih selama ini kan aku dirumah terus.

"Trus... Kok nggak dikenalin sama papi dan mami sih? Kan kalo usianya kayak kak luna wajar dong ngebawa pacar trus kenalin orang tua kan?" Kak luna mengangguk, dan wajahnya berubah jadi sedih. Aku salah yah?

"Kok?"

"Kak luna akan ceritain, tapi kamu janji jangan kasih tau mami, papi, atau bibi ina yah" Aku nggak mulut ember kak.
Aku mengangguk cepat.

"Gini nih, waktu si Bimo kuliah diluar negri dan itu terakhir kali kakak ketemu dia di bandara. Kakak peluk sekuat kuatnya, Tapi apesnya nih papi ternyata tau kalo Bimo dan kak luna menjalin hubungan dari SMA.
Papi nggak setuju kalo kak luna pacaran sama dia, katanya bikin kak luna kayak ginilah kayak gitulah. Tapi apa yang dibayangin papi semua nggak ada sama Bimo. Dari saat itu papi bersih keras buat ngejauhin kakak dan Vino. Kakak harus ganti nomor, benar benar lupain dia dan harus kuliah dan sampe sekarang deh. Kabarnya gimana sekarang? Udah apa belom?"
Cerita yang memilukan buat kak luna dan pacarnya Bimo.

"Intinya kakak pengen ketemu dia sekarang!"

Hem, kalo aku sih suka sama cowok nggak pernah jadi aku nggak tau gimana rasa kangennya.
Nasiblah, tapi nggak papah lebih baik nggak ada pacar dari pada nggak makan.

****

Hellowin, eheeee bukan hari hellowin yah😁
Gimana part ini membingungkan?
Bagus? Jelek? Nggak jelas?
Wadaw maaf kalo misalnya masih seperti yang diatas. Tpi gpapa makasih udah stay yah💛

#VoteKomenBilaPerlu
#FollowMe.
#kaloAdaKesalahanKataMohonDiMaafKan😅
SeeyouAgain💚

PLOY SORNARINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang