•Prolog

44 7 4
                                    

            🍒happy reading🍒

Seorang wanita cantik berlarian di lorong rumah sakit dengan air mata yg terus mengalir,menuju ruang ICU tempat kekasihnya di rawat.

Gadis itu sampai di depan ruang ICU bertepatan dengan keluarnya dokter dari ruangan tersebut.

"Dokter bagaimana keadaan ardan?" tanya gadis tersebut.

"Kondisi pasien saat ini sedang kritis,sementara kita tunggu hingga 2 jam kedepan jika pasien belum juga siuman,kemungkinan besar pasien akan mengalami koma." jelas sang dokter.

Hiks..hiks..hiks
Tangis gadis tersebut makin menjadi.

"Saya harap anda tetap tegar,terus beri semangat pada pasien."

"Terimakasih dokter."ucap gadis tersebut seraya menghapus air matanya.

"Baiklah saya tinggal dulu." ucap sang dokter yang di balas anggukan oleh gadis tersebut.

Sepeninggal sang dokter gadis tersebut melangkahkan kakinya membuka pintu ruang tersebut.

Hal pertama yang dia lihat adalah sosok laki-laki tampan yang selama ini menemani hidupnya,menjadi pendengar keluh kesahnya,sosok penghuni hatinya tengah terbaring lemah dengan berbagai alat bantu di tubuhnya.

Ya dia adalah "Kavin Ardana Abi Putra" laki-laki yang beberapa jam lalu mengalami kecelakaan dahsyat hingga membuat dia harus terbaring di ranjang rumah sakit ini.

Gadis itu masih mematung di tempatnya,terdiam dengan seribu bahasa,menyaksikan sang kekasih tak berdaya.

Air mata gadis itu kembali turun dengan derasnya.melangkah tertatih menuju sang pemilik hatinya.

Saat gadis itu sudah berada di samping ranjang kekasihnya tangisnya semakin menjadi,tak kuasa melihat sang pujaan hati merasakan sakit seorang diri.

Hiks...hiks..hiks
"Ardan bangun!"
"Senja butuh ardan😭"
"Senja gak bisa kalau tanpa ardan."hiks..hiks
"Ardan gak suka kan lihat senja nangis?"
"Tapi kenapa ardan bikin senja nangis?"hiks..hiks
"Pokoknya ardan harus bangun!ardan harus selalu ada buat senja!pokoknya kalau ardan gak bangun senja ngambek gak mau ngomong sama ardan lagi."ucapnya sambil menghapus air mata di pipinya.

"Ardan tunggu sebentar ya senja mau telpon om Athala."Ucapnya seraya mencium kening sang kekasih lantas berlalu pergi.

Kini gadis tersebut sudah berada di bangku taman rumah sakit,mencari nama athala(ayah ardan)dalam handphone nya,memencet tombol panggil.

tutt..tutt..tutt..
Panggilan tersambung,Namun belum juga di terima.Hingga tak lama panggilan pun di terima.

"Assalamualaikum om" sapa gadis tersebut.

"Waalaikumsalam senja,ada apa nak?"jawab ayah ardan.

" ardan kecelakaan om,keadaannya sekarang kritis hiks..hiks"jelas gadis tersebut sambil kembali menangis mengingat keadaan kekasihnya.

"Astagfirullah,bagaima bisa terjadi kecelakaan senja?"tanya ayah ardan.

"Senja juga tidak tau om,karna tadi senja ada rapat dengan anggota osis jadi Ardan pulang dulu."jelas senja.

"Om akan sesegera mungkin menyelesaikan pekerjaan om disini.kamu tolong jaga Ardan sampai om kembali.terus beri informasi tentang keadaan ardan kepada om."ujar ayah ardan.

"Baik om."

"ya sudah assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."balas senja.

Skip ruang ICU

"Ardan belum bangun?"
" ini udah satu jam sejak ardan tidur,ardan masih capek ya?ya udah ardan bobok aja dulu,tapi nanti satu jam lagi ardan harus bangun."ucap senja pada sang kekasih yang sedang terbaring lemah.

Seiring berjalannya waktu kantuk mulai menguasai senja hingga dia pun tertidur di samping ranjang ardan sambil menggenggam tangannya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 15:30 senja menggeliat terbangun dari tidurnya,melihat jam didinding yang ada dalam ruangan tersebut lalu melirik kekasihnya.

Ini sudah 3½ sejak terakhir dokter memeriksa keadaan ardan tapi kenapa dia belum juga membuka matanya.

Perasaan khawatir serta takut pun melanda senja,dia segera berlari keluar ruang ICU mencari dokter untuk memeriksa keadaan kekasihnya.

Kebetulan tak jauh dari ruang ICU senja melihat dokter sama yang memeriksa dokter terakhir kali.

"Dokter."panggil senja.

Dokter itupun menoleh ke arah senja.
"Iya ada apa?apa pasien sudah siuman?"tanya sang dokter kepada senja.

"Belum dok.ardan belum siuman,bahkan ini sudah lebih dari 2 jam sejak terakhir kali dokter periksa."jelas senja dengan nada khawatir.

"Baiklah mari saya periksa!"ujar dokter tersebut seraya berjalan menuju ruang ICU.

Saat sudah berada di dalam ruang ICU dokter segera memeriksa keadaan ardan.

"Maaf saya terpaksa mengatakan ini.pasien mengalami koma akibat benturan yang cukup keras pada kepalanya."jelas sang dokter.

Tubuh senja merosot turun, menyentuh dingin nya lantai rumah sakit.dia sangat syok mendengar penjelasan dari sang dokter mengenai kondisi sang kekasih.

"Sampai kapan dok?sampai kapan ardan akan koma?"tanya senja dengan berlinang air mata.

"Sayapun tidak tau sampai kapan pasien akan koma.kita hanya bisa terus berdoa agar dia bisa cepat bangun dari komanya."jelas sang dokter.

Senja terpukul atas kejadian ini.kejadian yang juga menyebabkan orang tuanya meninggal.

"Saya tinggal dulu.masih banyak pasien yang harus saya periksa."pamit sang dokter.

Senja masih bersimpuh di lantai rumah sakit tersebut,menangis sejadi-jadin nya,hingga suara derap kaki mengejutkannya.

Senja melihat ke arah bunyi derap kaki tersebut,melihat pria paruh baya sahabat almarhum ayahnya,sosok pria yang yang sudah dia anggap sebagai ayah kandungnya.ya dia adalah "athala rizki pribadi" ayah dari ardan.

Senja berdiri,berlari menuju ayah ardan,memeluknya dengan bercucuran air mata.

"Om..hiks..hiks..ardan koma om.."

"Jangan menangis sayang,nanti ardan nya sedih.km harus kuat,terus temani ardan hingga dia kembali siuman."nasihat ayah ardan.

"Iya om,senja sayang ardan,senja cinta ardan,senja akan selalu ada di samping ardan sampai ardan kembali siuman."ujar senja yakin.

•••••••••••••••••••
Hai maaf ya kalok masih banyak typo😊😊
Tunggu chapter selanjutnya oke😇
Jangan lupa coment dan vote😘
pencet gambar bintang di bawah
👇
👇
👇

Senja Dan PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang