"Rindu itu gak berat!
Asal bukan kamu orangnya."
{Alvaro malik ahmad}•Alvaro POV
"Alvaro."
"Kayak ada orang ngomong?"
"Ih varo mah,ini aku senja."
"Anjir nih setan ngaku-ngaku jadi senja."
Pletak..
"Aww sakit kampret,dasar setan bang.."ucap gue terhenti pas liat orang yang jitak kepala gue beneran senja."Apa hah?apa?mau ngomong kalok aku setan bangsat?dasar ogeb siang bolong gini mana ada setan?secantik aku?"cerocos nya.
"Iyah siapa tau setan penunggu sekolah ini kan?lagian tadi gue ngelamun ya siapa tau aja ada setan penunggu sekolah yang mau ngisengin gue?"
"Kenapa ngelamun?mikirin apa?kayak orang stres aja kamu tuh."tanya senja sambil duduk di sebelah gue.
"Gue lagi rindu seseorang."
"Jangan rindu!!berat."
"Rindu itu gak berat asal bukan lu orangnya"batin gue.
"Woy,varo kenapa diem?"
"Ehh enggak kok gue cuma lagi mikir aja"
"Mikir apa?"
"Rindu sama batu berat mana ya?"
Pletak..
Sekali lagi gue dapet jitakan gratis dari senja."Dasar ogeb,itu kan cuma kata-kata,kenapa kamu ngebandingin sama batu sih."ujarnya kesal.
"Sakit mbing,lu tuh gak usah main jitak bisa gak sih?ya apa salah gue kalok hati nurani gue kepo."balas ku ikut kesal.
"Ehh sakit ya?mana yang sakit?" ujarnya seraya menyentuh kepala gue yang dia jitak tadi.
Awalnya gue cuma mau nepis tangannya dari kepala gue.tapi pandangan gue ketemu sama tatap matanya yang indah.
"tuhan please bikin waktu berhenti sedikit lebih lama,gue pengen ngerasain lembut sentuhannya,tatap indah matanya lebih lama."batin gue.
"Ih varo modus pegang tangan aku,pakek acara tatap-tatapan mata lagi,keliatan banget modusnya."ujarnya seraya melepas genggamanku,memutus kontak mata denganku.
"Anjir yang pegang kepala gue duluan siapa neng?kenapa jadi gue yang modus?"
"Ya kan tadi kamu bilang sakit,ya aku mau pegang takutnya otak kamu geser,jadi lebih gila kamu nanti."
"Iya gue gila karna lu senja."batin gue lagi.
"Au ah aku ke kelas dulu,istirahat udah selesai,kamu masuk kelas,jangan kebanyakan bolos,udah kelas 12 juga.ntar gak lulus baru tau rasa."nasihatnya.
"Anjir lu ngasih nasehat apa ngedoain biar gue gak lulus?"
Dia terkekeh,tersenyum lalu menatapku.
"Aku bercanda kok gak niat doain kamu gak lulus."Sumpah gue terpesona liat senyumnya.
"Aku duluan ya varo👋👋."
•Author POV
"Senja tadi istirahat di mana?kok gak nyusul gue ke kantin?"tanya Aluna.
"Ehh maaf ya lun,tadi pas aku dari toilet aku liat varo lagi ngelamun di taman samping ya aku ajak ngobrol."jelas senja.
"Kok tumben?atau jangan-jangan lu suka sama alvaro ya?"ejek Aluna.
"Aluna please jangan mulai,aku cuma cinta ardan,gak akan ada orang lain yang bisa gantiin tempat ardan di hati ku,meski orang itu sebaik Alvaro."jelas senja panjang lebar.
"Iyadeh maaf."
Tanpa senja ketahui Alvaro mendengar ucapan senja.yang tadinya alvaro ingin mengembalikan sapu tangan senja yang tertinggal kini mengurungkan niatnya dan pergi menuju taman belakang sekolah.
Entah lah tidak ada yang tau sebesar apa cinta lelaki itu pada senja,hingga dirinya terlihat sangat kecewa dengan kata-kata senja.
"Ini baru luka pertama yang paling sakit sejak gue memendam rasa buat lo senja."
Ujarnya seraya menghapus air mata yang tiba-tiba terjatuh dari pelupuk matanya.•••••••••••••
Part pendek😆
Gak ada ide😊
Makasih yang udah baca💖
Terus tunggu part selanjutnya.Love you guys💞
Yuk pencet bintang di bawah.
👇
👇
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Dan Penantian
RomanceLangsung baca aja ya gays "TIDAK MENYEDIAKAN DESKRIPSI"