9. bertemu di mall (2)

290 26 1
                                    

.
.
.
.

"eh bin em--" hayi yang bingung mau jawab apa kepada hanbin. ga mungkin dia mengatakan sebenarnya. yang ada akan membongkar semua rahasia.

duh gimana nih..hanbin ga boleh tau kalo gue kesini sama kakaknya jennie- batin hayi.

"yi kok diem"

"gue sama saudara gue kok, hehe oh ya gue kesana dulu ya bin,bob. masih ads urusan" hayi yang langsung menghilang

.
.
.
.
.

"kak udah belom" tanya hayi ke irene kakak jennie.

"emm belom yi,emangnya kamu udah" tanya irene balik

"duh belom sih kakk cuman di sana tadi ada hanbinnn sama bobby"

"apaaa?!!" irene pun terkejut mendengar dan langsung menaruh barangnya dan mengajak sembunyi hayi

"hahhahahahaha" tawa hayi

"kok ketawa sih yi,katanya ada hanbin. kalo ketahuan gimana!?"

"aduh kak rene, hanbinnya udh pergi. jadi ga perlu sembunyi" hayi yang ketawa keras kini hanya dapat lirikan sinis oleh irene.

"g bilang sihh"

"gimana mau bilang,kak irene aja udh gopoh ndiri kan hayi gak bisa bicara"

wajah irene pun memerah karna malu.
hayi dan irene udh selesai belanja kebutuhan ruby. kini mereka pulang dan menyambut ruby.

.
.
.
.

kami pulangg...

teriak hayi saat memasuki rumah. kini mereka berdua di sambut hangat oleh ibu hayi dan ruby.

"barangnya langsung di tata aja yi" ibu hayi yang menyuruhnya menata kamar ruby dan irene.

"iya bu" sahut hayi

"aku bantuin yi" tawar irene, yang di balas seyuman oleh hayi.

ruby baru sadar dari koma. kini dia istirahat di kamar hayi. wanita imut itu kini tengah bersedih. dia memikirkan kenapa dia harus memiliki takdir seperti ini.

yah ruby adalah??


















































































































































ruby adalah jennie, yah jennie.


flashback on

5 bulan yg lalu

"ibu dapat tugas di busan" tawar petugas rumah sakit

"apa?! kenapa harus saya" tanya ibu hayi (ibu hayi namanya anna ya)

"karna salah satunya perawat yang terbaik mengurus pasien koma itu ibu anna"

"tapi gabisa kah di ganti perawat lain" tawar ibu hayi

"tidak bisa bu,karna ini sudah keputusan pihak rumah sakit"

"yasudah saya terima" petugas rumah sakit yang hanya membalas dengan anggukan

.
.
.
.

"yi ibu pulangg" pintu rumah yang terbuka dan menampilkan sosok ibu. hayi yang ada di kamar langsung menuruni tangga untuk menyambut sang ibu.

"ibu kok pulangnya cepet,biasanya kan sampe malem" tanya hayi.

"ehm sayang ibu mau ngomong,bisa bicara bentar kan"

"bisa kok bu,ngomong apaa" hayi dan anna pun duduk di ruang tamu.

"yi ibu mau pindah tugas di busan,kamu juga pasti akan pindah sekolah"

"ha pindah?enggak bu hayi gak mau. hayi udah terlanjur nyaman di sini. hayi ga mau punya temen baru. lagian tau sendiri kan bu hayi sangat susah mendapatkan teman. pasti mereka gabisa nerima aku" hayi yang menolak tawaran itu kini matanya berkaca kaca ingin menangis

"tap--"

"kalo ibu dapet tugas disana,ibu bisa kok pergi sendiri,hayi bakal baik2 aja disini"

"kamu sama siapa yi? jennie kan udh gak pernah datengin kamu lagi"

"hayi sendirian aja bu gpp"

"yaudah kamu jaga diri disini, ibu akan pergi 2 hari lagi. nanti masalah uang kamu dan sekolah ibu akan transfer"

"iya bu hati hati ya jaga pasiennya"

.
.
.
.

Hari ini adalah kepergian ibu hayi dari seoul ke busan. hayi yang tengah melepas rindu ini tak ada habisnya untuk memeluk ibunya.

"udah dong yi peluknya,nanti ibu telat lagi"

"hehehe iya bu" hayi hanya nyengir

anna berangkat naik mobil untuk ke bandara. hayi gak ikut mengantarkan anna ke bandara,karna ia harus sekolah. kebetulan hayi dapat olimpiade kimia untuk mewakili kelasnya. hayi sangat jago dalam hal kimia,dia ingin nerusin pekerjaan ibunya menjadi perawat.

.

.

.

.

.

.








tbc.

a miracle (jenbin)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang