"Kamu ngapain ke rumah sakit, Chan?" tanya Renjun penasaran. Tangannya yang bebas ia gunakan untuk merapikan rambut Hendery yang terkena angin.
"Gue penasaran aja, lo di bawa kemana sama abang lo tadi." jawab Haechan jujur.
Renjun terkikik. "Kamu khawatir sama saya?" pancing Renjun.
"Gak." ada jeda, Haechan berhenti dan diikuti oleh Renjun serta Hendery. "Lagian gue mau mastiin, kali aja lo diculik gitu."
Renjun jawdrop. "Pikiran kamu nyeleneh bener. Mana mungkin abang saya nyulik adiknya sendiri."
"Kan gue bilang 'kali aja' bukan 'lo udah kena culik'." Haechan lanjut berjalan.
"Ya, ya, ya.. Terserah kamu deh."
"Renjun hyung. Hendery pamit dulu ya! Mau susul ayah di sana!" ucap Hendery sembari menunjuk pria tambun paruh baya menunggu di koridor rumah sakit.
Renjun mengangguk lalu ia berjongkok untuk menyamai tinggi Hendery. Ia menatap lembut sosok malaikat kecil yang rapuh itu. "Hen," panggil Renjun.
"Iya hyung. Kenapa?"
"Hendery jangan nyerah buat hidup. Umur Hendery masih bisa bertambah seiring Hendery berobat. Jangan sampai kamu kayak aku ya? Yang pernah berhenti check up gara-gara marah dan ngebuat orang tuaku sedih. Hendery harus bisa dan semangat buat sembuh! Aku sayang sama Hendery.."
Bocah tampan itu mengangguk patuh dan tersenyum manis ke Renjun. "Iya. Hendery bakal semangat! Dadah Renjun hyung!" Renjun memeluk Hendery erat. Setelah itu Hendery berlarian riang ke arah ayahnya.
"Baru kenal aja udah deket." komentar Haechan.
"Daripada sama kamu, saya malah kayak nemu kucing jalanan yang dikasih makan, eh gak taunya itu kucing pergi gitu aja." sindir Renjun.
"Nyindir gue nih ceritanya?" sinis Haechan.
"Oh kamu kerasa ya? Saya kira nggak akan perduli disindir."
Haechan menatap datar pemuda kecil di hadapannya. "Lo itu kecil-kecil cabe rawit."
"Udah kerdil. Kalo ngomong pedes lagi. Ngiahahahahaha!" tawa Haechan meledak saat itu juga.
Renjun yang kesal menepuk keras kepala Haechan dan membuat si empunya kepala meringis sambil berlarian menghindar dari Renjun. Bibir Renjun mengerucut tanda ia kesal, "Kalo ngomong enggak disaring ya~"
"Harap mengaca bambang!" sengit Haechan.
"Saya ngomong kenyataan Haechan!!"
"Halah ngeles!!"
"Iiih! Tauk ah!! Ngambek!!" Renjun menyerah untuk mengejar Haechan yang berlarian kecil. Ia menyilangkan tangannya didepan dada dan pipinya menggembung lucu.
"Dasar bocah!" Haechan mencubit pipi gembil Renjun hingga si empunya pipi meringis kesakitan dan protes.
"Saya nggak bocah ya!" sungut Renjun.
"Abang lo, kemana?" tanya Haechan mengalihkan topik.
"Ke kampusnya buat ngurus ospek." jawab Renjun.
"Ooh."
.
"Gue mau temenan sama lo, Ren." celetuk Haechan.
"Eh?"
Tatapan mata Haechan melembut. "Gue mau nerima ajakan lo saat kita baru kenalan. Sorry gue udah kasar ke lo. Itu emang watak gue. Jadi, lo mau'kan temenan sama gue?" Haechan menyentuh bungah daisy di telinga Renjun.
"Lo cantik tau pakai bunga di telinga. Gue makin suka." Haechan berbisik.
Renjun speechless. Namun ia tepis kalimat kedua Haechan dan memilih menjawab pertanyaan Haechan. "Iya, saya mau! Makasih ya, Haechan. Saya merasa punya teman lagi." Ia mengangguk dan tersenyum manis.
Renjun mengusak rambut Haechan. "Ayo pulang!"
Haechan tergelak, tatapannya kosong, kepalanya blank dan hatinya sangat senang mendengar penuturan Renjun. Ia bersyukur atas hal ini, ia tak akan melukai pemuda manis yang tengah menggandeng tangannya sambil berlari di depannya ini.
****
"Darimana kamu?" tanya sang mama pada Haechan.
"Urusan?" serang balik Haechan dengan dingin.
"Jangan bersikap semaumu Lee Donghyuk! Masa depan kamu masih panjang! Mama nggak mau kamu gagal, sayang. Donghyuk dengerin, mama ya? Mama sayang sama kamu, Nak." mamanya terisak kecil.
Haechan tersenyum miring dan meroling bola matanya malas. "Mama sayang sama aku?! Iya?!" tanyanya dengan nada tinggi.
"Kalo mama sayang sama aku, mana mungkin aku kehilangan papa! Mama sayang sama aku?! Bagi aku kasih sayang mama cuma sama pekerjaan! Adek! Dan suami baru mama! Mana ma? Mana?! Apa pernah Haechan di perhatiin?!"
"Dan.. Mama tau? Haechan punya orientasi seksual yang menyimpang! Dan itu semua karena mama yang nggak pernah perduli ke Haechan! Mama cuma mikirin adek, adek, adek, dan adek! Aku mana ma? Mana?!"
"Udah Lah, nggak usah panggil nama asliku lagi! Aku muak denger nama itu! Namaku itu Lee Haechan!! Nama legalku sejak umur 12 tahun!"
"Aku pergi. Jaga diri mama baik-baik."
Brak
Mama Lee menangis sejadi-jadinya setelah Haechan pergi meninggalkan rumah. Kata-kata Haechan terus terngiang dipikirannya. Benarkah ia sekejam itu sebagai Ibu? Sampai-sampai putra sulungnya semarah itu dan membentak dirinya? Apa ia sekejam itu hingga menyebabkan putra sulungnya berubah?
"Maafkan m-mama, Chan.. Maafkan.." lirihnya.
___
"Dok. Apa saya beneran seperti itu?" Haechan bertanya dengan nada khawatir.
"Iya. Orientasi seksualmu terganggu dan menyimpang. Dari hasil tes yang saya beri ke kamu, sepertinya memang benar." jawab dokter Kim.
"Doyoung-ssi, apa saya bisa sembuh total?" lagi, Haechan bertanya dengan nada yang cemas.
"Bisa. Banyak pasien saya yang seperti kamu. Dan 50% dari 100% orang pengidap bisa sembuh total. Kamu masih awal, jadi dengan terapi saya jamin sembuh." jelas dokter muda itu.
"Tapi, kalo saya nggak mau terapi dan saya punya keinginan untuk memiliki'nya' apa pendapat dokter?"
"Apapun keputusan kamu saya dukung. Saya bukan siapa-siapa yang berhak untuk merebut semua hak yang kamu miliki. Karena segalnya ada di Tuhan. Saya cuma jadi perantara, kalau dipaksakan hanya akan membuat kamu stres, maka jangan dipaksakan."
"Saya jatuh cinta sama seseorang. Dia berbeda dari kebanyakan laki-laki. Porsi tubuhnya mungil, wajahnya hampir mirip perempuan. Saya pertama kali bertemu dia sewaktu ada festival sekolah di sebrang sekolah saya."
"Dia berdandan seperti perempuan. Dan saya takjub, wajahnya cantik menawan melebihi kaum hawa. Saya takut, kalo dia nggak akan mau dengan saya, makanya saya kasar sama dia."
"Namanya siapa?"
"Huang Renjun."
Tbc!
Aciee seneng nggak nih gue double up?
Mohon tunggu chap selanjutnya beberapa hari lagi atau beberapa jam kedepan.
Gue spontan aja wqwq (:
Kasian klo digantung. Ga enak(:Vote and komen yaaaa!
See you!
-yuliana270596
^°^
KAMU SEDANG MEMBACA
Fireflies|✔
Fanfic[COMPLETED] Kisah Haechan bersama Renjun. #1 dalam HyuckRen Haechan x Renjun Ku hanya pinjam nama mereka ya! Mau mreka bntukannya kea apa, ttp aja sahnya, ku cuma pinjem nama mreka, krna gue males nyari nama lain(: Yg udah bca ini sblum di revisi, j...