"Maaf Zey, anak ayam lo sudah tidak bisa di tolong. Sabar ya Zey, gua yakin Tuhan punya rencana lain."
"Apa rencananya, Rui?"
"Mana gua tau ajg."
° ° °
° mulai - Maret 2019
° tamat - ( belom )
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sabtu, 30 Agustus 2019. 13.00 wib
"Pagi tadi gua liat guru-guru pada pergi ke kondangan. Tebak mereka pergi kemana?" Ucap Zeyu.
Mingrui keliatan mikir. "Ke pantai?"
"Salah dong."
"Bego lo, jelas pergi ke pasar lah." Shuyang ngejawab.
"Salah dong. Ya jelas ke kondangan lah."
"Ooohhh." Mingrui sama Shuyang ngangguk-ngangguk.
Ya allah gajelas bgt. Gatahan.
"Tau gini gua ke kantin aja dari tadi anying," ucap Hanyu. Cape dengan kelakuan tiga temen nya itu.
Mana Shuyang udah kena virus nya lagi.
Ini mereka berenam lagi ngumpul di meja nya Zeyu sama Mingrui.
"Gua kemaren disuruh beli galon, udah gua beli eh sampe rumah di marahin emak sampe di lempar pake panci merk nokia," ucap Zihao.
"Pasti dimarahin karna muka lu kucel tak berdaya," ucap Shuyang.
"Asal bunyi ae lu centong nasi warna abu-abu nego 5 rebu. Gua di marahin cuma gara-gara salah beli. Emak gua nyuruh beli galon, gua beli gas elpiji." Jelas Zihao.