2.Hembusan

35 17 5
                                    

Mungkin akhir dari cerita adalah tamat,tetapi akhir dari sebuah perjuangan adalah selamat,selamat atas keberhasilan ataupun selamat atas penyesalan.

<Spoiler by Aouthor^o^>

Deggg....

Suara hempasan kepala jatuh di pundak Asrul,dimana ia menatap mata Talita yang tertutup dan bulu mata yang lentik menghiasi wajahnya yang sedang pingsan sekarang

"Talita....." Ucap Asrul yang sedang panik

Asrul langsung membawa Talita ke uks,dimana lototan mata kakak kelasnya sedang mengamati mereka berdua,hal yang tidak wajar cowok se tampan Asrul menggendong cewek yang se cantik Talita.

Arli yang sedang membawa bekal makanannya mengamati kejadian tersebut,dan ia hanya menggelangkan kepala,karena masih dua bulan Asrul sekolah disana,sudah menjadi bahan gosipan kakak-kakak kelasnya.

Asrul meletakkan Talita di kasur panjang,memanggil dokter menuju ke Uks

"Kenapa si Talita dok?" ketus Asrul

"Dia ga jaga pola makan,terus kurang istirahat"

"oiya makasih dok"

Disana Asrul menjaga Talita sampai ia sadar,menatap wajah Talita seperti orang tak berdosa,sedang berbaring lemah.

"Gue kenapa kok ada disini?" Lirih Talita

"Lu tadi pingsan codot"

"Terus yang bawa gue kesini siapa?"

"Gue lah,tadi gue panik lu tiba-tiba pinsan,langsung gue gendong lah lu" ketus Asrul

"Bodoh lu Rul,gue jadi malu keluar nih,apalagi lu tuh di gemari kakel-kakel sialan itu"

"Gue cari solusi deh" Ucap Asrul sambil keluar Uks dengan ide di otaknya.

Asrul berjalan di sekitar koridor,mengintip kelas Arli, Arli yang sedang membaca buku kaget dengan suara lirih Asrul di depan pintu kelasnya.

Arli tidak menghiraukan Asrul yang sedang memanggilnya,sampai-sampai Asrul menghampirinya.

"Oy,kak" Paksa Asrul sambil menarik tangan Arli

Asrul membawa Arli langsung ke Uks dengan paksaan,sampai sampai Asrul menggores tangan Arli dengan tidak sengaja.

"Buset,gue nge gores tangan lu kak?" ketus Asrul

Disana Arli hanya diam,tidak mengeluarkan sepatah katapun,ia juga tidak menanyakan kenapa Asrul membawanya kesana,ya memang benar hari ini guru di sekolah mereka mengadakan rapat dan otomatis akan pulang cepaat.

"Kak,gue pen lu bawa Talita keluar,plisss" Ringis Asrul di dekat Arli

Arli menghentakkan langkahnya dan menuju pintu Uks ,Asrul yang mencegah Arli keluar dengan sedikit tenaga merentangkan kedua tangannya sambil memohon-mohon,karena ia takut citra nya di sekolah di cemari,karena Ayah Asrul adalah seorang kepala sekolah disana.

Arli yang tidak tega melihat wajah Asrul mengiyakannya,karena ia sudah menganggap Asrul sebagai sahabatnya sendiri.

Sedangkan Talita yang hanya diam melihat kejadiaan itu.

"Yaudah Talita,sekarang lu turun deh" Ucap Asrul

Talita turun,dibantu oleh Asrul dan menuju ke arah Arli,diamana Arli tidak menatap wajah Talita sekalipun dan hanya membantu menggendong tangannya menuju kelasnya.
.
.

"Mantap adkel jaman sekarang semuanya di gebet ya,nih liat sekarang Arli tadi anaknya kepala sekolah" Ucap omongan geng girls di sekolah mereka,dimana geng ini sangat disegani oleh para siswa.

Garis waktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang