4

16 5 6
                                    


Di halaman belakang sekolah, tempat ternyaman bagi Anjani. Tempat sejuk dan penuh dengan tanaman yang membuat dia nyaman. Siapa sangka seorang gadis seperti Anjani menyukai taman bunga. Mereka yang tidak tahu Anjani pasti menebak bahwa Anjani lebih menyukai club.

Itu salah, Anjani sudah menjauhi club sejak 2 tahun yang lalu. Memang dulu ia sering keluar masuk club, tapi semua berubah semenjak hari itu.

Sekarang Anjani lebih menyukai aroma bunga ketimbang alkohol. Lebih segar untuk dihirup.

"Ah, Pak Udin sangat hebat bisa merawat bunga-bunga ini."
Pak Udin adalah tukang kebun di SMA  Angkasa Jaya.

"Pak Udin kemana ya? Biasanya setiap istirahat pertama ia selalu disini untuk menyiram bunga."

Saat sedang menikmati hembusan angin yang semilir, Anjani melihat sosok Angin yang membawa gitar. Sepertinya ia hendak bermain gitar di taman tersebut. Seketika mereka bertatapan namun Angin langsung membalikkan badan dan pergi meninggalkan Anjani, Anjani hanya bisa bingung menatap Angin yang bertingkah aneh.

"Lah ngapain tuh bocah ngelihat gw kaya ngelihat setan." Ucap Anjani.

Bel masuk pun berbunyi. Anjani segera berjalan menuju kelasnya. Saat ia tengah melewati lapangan basket dan tidak sengaja melihat ke arah kelas Angin yang berada di lantai paling atas, ternyata Angin sedang melihat ke arah lapangan dan menangkap sosok Anjani yg sedang berjalan sambil melihatnya. Saat itu juga Angin langsung masuk kedalam kelas. Sesampainya di kelas, Anjani melamun memikirkan tingkah Angin yang aneh hari ini.

"Anjani!"

Suara Bu Dewi yang keras langsung menyadarkan Anjani dari lamunannya. Ia tersentak karena menyadari keberadaan Bu Dewi.

"Ah ibu ngagetin Anjani aja bu, kalo jantung saya kenapa-kenapa gimana?" Ucap Anjani tanpa dosa.

"Karena kamu udah gak perhatiin pelajaran saya, sekarang kamu keluar dari kelas saya." Ucap Bu Dewi menggebu-gebu.

"Iya bu iya. Bu, jangan marah-marah mulu. Awas ntar keriputnya nambah." Ucap Anjani seraya keluar dari kelas.

"ANJANI!!!!!"

Di luar kelas, Anjani ketawa-ketawa sendiri.

Anjani menuju ke bangku yang berada di samping kelasnya. Tanpa sadar ia melamun lagi.

"Kok dia aneh banget sih hari ini." Anjani yang sedari tadi melamun akhirnya tersadar.

"Astaga, ngapain juga gw mikirin dia, sampai-sampai gw diusir keluar kelas sama tuh guru kampret, dasar ya ketemu sama ngga ketemu sama aja, sama-sama bikin sial." Walaupun Anjani memaki-maki Angin tetapi yang dia rasakan bukan perasaan marah atau benci, entah apa yang dia rasakan.

Bel pulang sekolah pun berbunyi, Anjani segera masuk ke kelas sesaat setelah Bu Dewi keluar dari kelas. Ia langsung mengemas peralatan sekolahnya dan langsung pergi menuju parkiran. Saat di parkiran Anjani melihat Angin yang tengah bersiap-siap menaiki motornya. Merasa seperti ada seseorang yang memperhatikannya, Angin pun melihat ke arah dimana orang yang memperhatikannya berada. Angin bertatapan dengan Anjani yang posisi motornya berada di depannya.

Seketika Angin langsung bergegas menaiki motor dan pergi dari parkiran itu dengan tergesa-gesa, bersikap seperti tidak ada siapa-siapa di depannya. Anjani hanya melihat Angin hingga tak tampak lagi di parkiran itu. Sampai di rumah seperti biasa Anjani langsung masuk kedalam kamarnya. Anjani langsung menghempaskan tubuhnya ke kasur king size nya dan menatap langit-langit kamar dengan warna putih polos itu. Seketika pikirannya terpenuhi oleh sikap Angin padanya hari ini.

"Seharian ini kok Angin kaya ngehindar dari gue ya." Anjani terus memikirkan hal itu tanpa henti hingga membuatnya lapar.

Anjani langsung mengambil hpnya yang berada didalam tasnya dan langsung membuka aplikasi berwarna hijau lalu mulai memesan makanan. Hari ini dia ingin makan sesuatu, yaitu sandwich tanpa sayur dan segelas black coffee. Mungkin dengan aroma kopi membuat Anjani rileks dan berhenti sejenak memikirkan semua hal yang ada dibenaknya.

***

Notes:
Yuhuuu up angin lagi nih.. semoga pada suka ya sama alur ceritanya.
Btw, tolong komentar ya kalo ada typo atau apa. Biar author bisa berkembang dalam kepenulisan 👌
Okey. Jangan lupa like dan komentar 🤗🤗🤗❤️

Dan juga jangan lupa follow ig kami @tiga.sahabatt

Senin, 8 Juli 2019

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AnginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang