Bab 25

198 3 0
                                    


Untuk semua yang baca cerita ini jangan lupa tinggalkan jejak Vote dan komen loh ya....
Please....

~♥~

Happy Reading gays....

Special travel chapter in
Yogyakarta.

Sudah 12 jam lamanya para murid, guru, dan petugas medis menempuh perjalanan menuju pantai Parang Tritis. Sejauh ini, kondisi di dalam bis masih bisa di handle. Para siswa yang berbeda di dalam bis yang sama dengan yang di tumpangi oleh Nessa dan Vida sejauh ini baik-baik saja, tak ada satu pun murid yang mengalami pusing, mual, muntah, dan sebagainya. Kondisi mereka sehat. Mereka menuruti ucapan para gurunya supaya tidak mengalami hal seperti mual, muntah, pusing, dan sebagainya adalah dengan cara bernyanyi, memakan makanan ringan yang mereka bawa, mengobrol, dan ada juga yang tidur. Mereka dilarang untuk bermain handphone mereka terlalu lama karena bisa saja mengakibatkan pusing, mual, dan muntah. (hehehe, sebenarnya itu pernah di alami sama teman dekat nya Author sewaktu perjalanan menuju pantai Parang Tritis. Sewaktu sampai di sana, teman Author ngeluh kepala nya pusing, sih... Dan kelihatan banget wajahnya pucat gara-gara berjam-jam lihatin tab nya melulu. :) eh, kok malah curhat ya? 😅😅 sorry ✌ ).

Kembali ke topik.

Sekitar 4 jam yang lalu, mereka dipertontonkan oleh perdebatan antara Nessa dengan salah seorang guru lelaki yang sudah menikah dan sudah dikaruniai seorang anak. Ia adalah Alex, guru biologi yang sifatnya yang kadang jahil, dan itu selalu membuat Nessa darah tinggi. Guru yang berusia 3 tahun lebih tua dari Nessa membuat ulah, yaitu diam-diam mengambil snack milik Nessa sewaktu ia tertidur.

Dengan diam-diam Alex mengambil snack yang berada di depan kaki Nessa. Ia mengambil 1 snack dari kantong plastik milik Nessa yang berisikan makanan ringan. Banyak pasang mata yang memperhatikan gerak-gerik guru mereka dan pada akhirnya membuat mereka tertawa terbahak-bahak karena aksinya selalu diketahui oleh guru cantik mereka. Siapa lagi kalau bukan Nessa.

Pada saat ia berhasil mengambil snack tersebut, kejadian naas menimpa nya. Ia hendak berdiri, namun sopir mengerem bis karena lampu merah. Tangan Alex tak sengaja menyenggol kaki Nessa sehingga menyebabkan sang empunya mulai sadar dari tidur nya. Dan Alex mengalami kejadian naas lain, saat sang sopir mengerem bis nya, kepala Alex kejedot kursi yang di duduki oleh Nessa. Ia sempat mengelus-elus kepala nya yang kejedot tadi dan langsung lari terbirit-birit menuju tempat duduk nya berada di depan.

Nessa mulai sadar dari tidurnya, ia mengerjap-ngerjap pemandangan di sekitarnya. Ia merasakan ada sesuatu yang mengganggu tidur pulasnya. Nessa mulai memeriksa kantong plastik yang berisikan makanan ringannya dan benar saja, setelah ia menghitung semua snack yang ada di kantong plastik nya, ia menyadari kehilangan satu makanan ringannya. Ia mulai mencari di sekelilingnya namun tak ada. Nessa tanya kepada salah satu murid yang duduk di sampingnya, siapa orang yang mencuri makanan ringannya dan murid tersebut menjawab jika Pak Alex lah yang telah mencuri makanan ringan nya.

Mendengar jawaban dari salah seorang muridnya, ia menghampiri Alex dengan langkah kaki yang ia hentakkan. saat sampai tempat duduk yang Alex duduki ia melihat orang yang telah mencuri makanan ringgalnya hampir setiap minggu. Dengan santainya, ia memakan makanan ringan milik Nessa.

Dan mulai detik itu juga, perdebatan antara kedua guru itu menjadi bahan tontonan bagi para murid-muridnya dan juga orang-orang yang ada di dalam bis. Adu cekcok pun tak kunjung berhenti, hingga pada akhirnya Nessa mengalah dan jelaskan makanan ringan yang telah dicuri.

You Are Mine Forever [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang