Bukan Takdir?

8 0 0
                                    

'Jika aku memang tercipta untukmu, ku kan memilikimu' -Afgan Syahreza

Sinar mentari merasuki celah jendela yang tertutup oleh tirai, alarm bersenandung di pagi hari membuat Adara terbangun dari tidurnya.

'Jam 7 pagi astagaa' gumam Adara dalam hati sambil membelalakkan mata

Adara langsung bergegas ke kamar mandi lalu membasuh wajahnya dan menyikat gigi. Setelah itu, Adara keluar dari kamar mandi membawa handuk kecil.

Pagi ini, Adara ingin jogging mengelilingi komplek perumahannya. Dengan membawa handuk dan minuman,Adara bergegas turun ke bawah.

"Pagii bi Inahh!" Teriak Adara dari arah tangga

"Eh pagi juga non Dara, Bibi baru aja mau bangunin non eh non Dara udah bangun duluan" Balas bibi dengan senyuman

Sementara itu, Adara sibuk mencari sepatu yang akan ia kenakan untuk jogging

"Bi, sepatu yang Dara biasa pake buat jogging mana ya bi?" Tanya Adara

"Di dekat pintu belakang non, kemarin kotor banget sepatunya jadi bibi cuci sepatunya"

Mendengar itu Adara langsung mengambil sepatunya dan memakainya.

"Dara pergi dulu Bi, Assalamualaikum" teriak Adara sambil berjalan keluar.

Suasana pagi hari ini sangatlah cerah diiringi dengan suara lembut dari mulut Adara menyanyikan lagu Selamat Pagi dari RAN

"Selamat pagi, embun membasahi dunia dan mulai mengawali hari ini dan ku katakan selamat pagi" Senandungnya sambil berjalan kecil.

Banyak yang tidak mengetahui kalau Adara memiliki suara yang bagus. Yang tau hanya para sahabatnya dan orang rumahnya, Karena Adara merasa mempunyai suara yang bagus itu tidak harus di pamerkan ke orang lain.

Adara merasa dirinya sudah lelah dan meminum air yang ia bawa, lalu memutuskan untuk pulang ke rumah.

Sesampainya ia di rumah, ia menyapa pak Anto 'suami bi Inah' yang sedang memotong rumput di pekarangan rumahnya.

"Pagi pak Anto" sapanya sambil tersenyum

"Eh non Dara, abis lari pagi ya?" Tanya pak Anto melihat Adara

"Iya nih pak, capek banget Dara keliling-keliling sini" jawabnya

"Non Dara istirahat aja di dalam bibi udah siapin sarapan buat non"

"Iya, Dara masuk ya pak" pamitnya sambil berjalan masuk meninggalkan Pak Anto.

Di tempat lain, Arion baru saja bangun dari tidur lelapnya karna mendengar teriakan khas di pagi hari dari bundanya

"Arionn! Eh bangun kamu! Ini udah jam berapa masih aja tidur dasar kebo!" Teriak bunda Arion dari luar kamar

Dengan mata setengah terpejam Arion merasa gendang telinganya ingin pecah mendengar teriakan bundanya yang sangat wah untuknya

"Iya bunda, Ari bangun" sambil berjalan keluar kamar dengan mata terpejam mencari keberadaan bunda nya.

Ari melihat bundanya sedang menyiapkan sarapan untuk pagi ini.

Aku, Kamu dan MelodiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang