"Huft.... "
Mulutnya maju beberapa Cm, dia mengerutu pelan, sambil beres- beres di rumahnya.
Untuk kesekian kalinya dia di tinggal pergi oleh Suaminya, padahal mereka pengantin baru yang masih hangat- hangatnya kaya tai kucing yang baru keluar.
"Teganya-teganya! "Keluhnya sambil memukul mukul sopa di depannya dengan kemoceng.
Dia kesepian sangat kesepian, pengantin baru yang sangat jauh dari kenyataanya.
Resiko punya suami seorang polisi, sering jadi jandanya seperti apa yang di ucapkan oleh ibunya yang menjadi permaisuri baginda Jendral Namikaze Minato dan mungkin kakak iparnya juga ngenes seperti dirinya sepertinya ibu dan kakak iparnya di ajak reunian dan membalas para suami mereka.
Semakin di pikirkan semakin pusing kepala Naruto, dan matanya berbinar terang saat melihat kunci milik motornya di depan matanya, sepertinya Itachi lupa menyimpannya.
Dia tertawa iblis, semenjak menikah dengan Itachi dia belum lagi membuat keributan.
Dia mengganti pakaiannya dengan pakaian lengkap ketika memakai motor.
Celana panjang udah, jaket udah kacamata item juga udah, rambut di kuncir kuda udah, sepatu bot udah helem berstandar SNI juga udah, matiin kompor udah, lengkap tinggal berangkat.
Dia segera menaiki motor gede alias si kyubi, sudah lama dia tak bermesaraan dengan peliharaan besinya itu, pasti dia sudah merindukan belaian lembutnya.
Selama ini Itachi yang selalu memakainya dan ia hanya jadi penumpang di belakang.
Dia seakan terbang bebas di angkasa saat mengendarai si kyubi, apa lagi di saat waktu dan jalan yang senggang tidak macet.
Naruto melajukan lagi motornya di atas rata-rata, senyum di bibirnya mengembang tanpa tahu orang yang melihatnya menatap horor serta mengelus dada mereka masing-masing.
"Dasar makhluk tak punya rasa takut. "Umpat mereka di dalam hati.
Tapi Tiba-tiba Naruto ngerem mendadak, saat seorang polisi tampan berdiri di tengah jalan dengan jari yang menunjuknya, matanya tajam membuatnya terasa horor sehingga dengan reflek dia ngerem bebera cm di hadapan polisi itu.
Mata pria itu seperti ingin mengkulitinya, Naruto hanya terdiam sambil memainkan jari-jarinya, saat ini dia ada di kantor pos polisi dan coba tebak siapa pria galak yang tengah di hadapannya sekarang.
"Kamu sudah berjanjikan gak bakal buat nakal lagi? ''Ucapnya dengan nada geram tapi penuh kekhawatiran.
"Siapa suruh tak pulang-pulang. "Cicitnya pelan.
"Apa agak kerasan saya gak dengar? ''Ujarnya sambil mendekatkan telinganya ke arah Naruto.
"Au ah dasar budeg. "Ucap Naruto kesal, para anggota polisi malah menonton mereka berdua sambil minum kopi, saat atasan mereka sibuk kerja mereka asyik santai-santai, karna jarang sekali melihat ekspresi atasannya yang begitu lucu seperti sekarang.
Pria berumul awal tiga puluhan itu hanya mengerut keningnya tanda dia stres, stres karna pekerjaannya dan juga stres menahan rindu yang tak terkendali.
"Apa mau mu hmm? ''... Tanyanya dengan nada rendah dan penuh perhatian
"Gak usah nanya dan buat janji kalau gak bisa nepati. "
Hati pria itu terasa tertohok batinnya terasa sakit dan nyut nyutan. Emang benar wanita di depannya ini tahu sekali kebiasan buruknya.
Dia mengangkat tanganya mau mengusap kepala wanita berambut pirang itu, tapi di tepis lebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tilang Hatiku (Season 2)
HumorPak polisinya mendadak berubah jadi bang toyib, padahal masih anget angetnya pengantin baru