01.(putar lagunya)

3K 265 40
                                    

"Huft.... "

Mulutnya maju beberapa Cm, dia mengerutu pelan, sambil  beres- beres di rumahnya.

Untuk kesekian kalinya dia  di tinggal pergi oleh Suaminya, padahal mereka  pengantin  baru yang masih hangat- hangatnya kaya tai kucing yang baru keluar.

"Teganya-teganya! "Keluhnya sambil memukul mukul sopa di depannya dengan  kemoceng.

Dia kesepian sangat kesepian, pengantin  baru yang  sangat jauh dari kenyataanya.

Resiko punya suami seorang polisi, sering jadi jandanya seperti  apa yang di ucapkan oleh ibunya yang menjadi  permaisuri baginda Jendral Namikaze Minato dan mungkin kakak iparnya juga  ngenes seperti  dirinya sepertinya  ibu dan kakak iparnya di ajak reunian dan membalas para suami mereka.

Semakin di pikirkan semakin pusing kepala Naruto, dan matanya berbinar terang saat melihat kunci milik motornya di depan matanya, sepertinya Itachi   lupa menyimpannya.

Dia tertawa iblis, semenjak menikah dengan Itachi dia belum lagi membuat  keributan.

Dia mengganti pakaiannya dengan pakaian lengkap ketika memakai motor.

Celana panjang udah, jaket udah kacamata item juga udah, rambut di kuncir kuda udah, sepatu bot udah helem berstandar SNI juga udah, matiin kompor udah, lengkap tinggal  berangkat.

Dia segera menaiki motor gede alias si kyubi, sudah lama dia tak bermesaraan dengan peliharaan besinya itu, pasti dia sudah merindukan belaian lembutnya.

Selama ini Itachi yang selalu memakainya dan ia hanya  jadi penumpang  di belakang.

Dia seakan terbang bebas di angkasa saat mengendarai si kyubi, apa lagi di saat  waktu dan jalan yang senggang tidak macet.

Naruto melajukan lagi motornya  di atas rata-rata, senyum di bibirnya mengembang tanpa tahu orang yang melihatnya menatap horor serta mengelus dada mereka masing-masing.

"Dasar makhluk tak punya rasa takut. "Umpat mereka di dalam hati.

Tapi Tiba-tiba Naruto  ngerem mendadak, saat seorang  polisi tampan berdiri di tengah jalan dengan jari yang menunjuknya, matanya tajam membuatnya terasa horor sehingga  dengan reflek dia ngerem bebera cm di hadapan polisi itu.

Mata pria itu seperti ingin mengkulitinya, Naruto hanya terdiam sambil memainkan jari-jarinya, saat ini dia ada di kantor  pos  polisi dan coba tebak siapa pria galak yang tengah di hadapannya sekarang.

"Kamu sudah berjanjikan gak bakal buat nakal lagi? ''Ucapnya dengan nada geram tapi penuh kekhawatiran.

"Siapa suruh tak pulang-pulang. "Cicitnya pelan.

"Apa agak kerasan saya gak dengar? ''Ujarnya sambil mendekatkan telinganya ke arah Naruto.

"Au ah dasar budeg. "Ucap Naruto kesal, para anggota polisi malah menonton mereka berdua sambil minum kopi, saat  atasan mereka sibuk kerja mereka asyik santai-santai, karna jarang sekali melihat ekspresi atasannya yang begitu lucu seperti sekarang.

Pria berumul awal tiga puluhan itu hanya  mengerut keningnya  tanda dia stres, stres karna pekerjaannya  dan juga stres menahan rindu yang tak terkendali.

"Apa mau mu hmm? ''... Tanyanya dengan nada rendah dan penuh perhatian

"Gak usah nanya dan buat janji kalau gak bisa nepati. "

Hati pria itu terasa tertohok batinnya terasa sakit dan nyut nyutan. Emang benar wanita di depannya ini  tahu sekali  kebiasan buruknya.

Dia mengangkat tanganya mau mengusap kepala wanita berambut pirang itu, tapi di tepis lebih dulu.

Tilang Hatiku (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang