Itachi, menatap Naruto yang berada di sampingnya dia terlihat asyik dengan tv di depannya sedangkan ia sibuk menatap istrinya itu.
"Naruto! "
"Apa? "Tanyanya tampa menoleh ke arah Itachi, dia sibuk nonton tv sambil ngemil.
"Keluar yuk bosan. "Ajak Itachi.
"Kau itu sedang sakit, diam di rumah kenapa? "Akhirnya dia angkat bicara dan menatap Itachi dengan wajah khawatir.
Itachi tersenyum tipis, dia menangkup wajah Naruto dengan kedua tangannya.
"Makannya perhatiiin suamimu, masa tv terus. "Ucapnya yang di telinga Naruto terdengar sedikit merengek
Naruto tertawa geli, kemudian dia melirik ke arah Itachi.
"Ululuh suami keriputku ini ngambek. Ciyee. "
"Gak Lucu Naruto. "Ucap Itachi.
"Aku enggak ngelucu kok. "Balas Naruto sambil mengusap rambut gondrong Itachi.
Itachi hanya diam menatap wanita yang berada di depannya itu.
Naruto juga menatap Itachi dengan senyum-senyum Sendiri.
Itachi mengernyitkan alisnya, dia heran dengan kelakuan wanita yang berstatus istrinya itu.
"Apa ada yang aneh dengan wajah ku."tanya Itachi sambil mengernyit heran.
"Iya aneh, tapi anehnya bikin aku jatuh cinta "jawab Naruto yang membuat wajah Itachi balik ke wajah asalnya datar kaya talenan
Naruto cekikikan yang di balas delikan maut dari Itachi.
"Kenapa sekarang gak suka di gombalin sih. "Ucap Naruto, pada Itachi.
"Serasa gagal jadi pria jantan. "Jawab Itachi.
"Loh apa hubungannya. "Balas Naruto sambil mencubit hidung Itachi.
Itachi hanya diam, dia menikmati waktunya berdua saja dengan Naruto, jarang-jarang bisa berduaan Seperti ini setelah menilah, mungkin bisa di hitung oleh jarinya.
Naruto mengerjapakan matanya, saat Itachi mulai mendekat , saat jaraknya semakin dekat, Naruto mengambil bantalnya dan menempelkan pada bibirnya Itachi, tanpa dosa Naruto tertawa ringan.
"Jangan, kau sedang sakit, nanti aku ketularan siapa yang akan menjagamu jika aku sakit hem. "Ucap Naruto dengan mata menatap Itachi.
Itachi malah mendekatkan wajahnya ke arah leher Naruto yang kebetulan memakai kaos yang terbuka dadanya.
"Makannya.. Biarkan aku begini biar aku tak menerkamu. "Gumam Itachi
"Terkam aja mas terkam, biar cepat punya teman buat ngejahilin kamu. '
Naruto hanya tersenyum dan menatap tv kembali dengan tangan kanannya memeluk pinggang Itachi mesra.
Itachi menatap Naruto dalam diam.
Entah perasaan apa yang harus Itachi keluarkan, kalau ada kata lebih dari sangat bahagia pasti dia yang akan paling pertama ucapkan untuk istri tercintanya.
*****
"Itachi -kun, kau mau kemana? ''Tanya Naruto saat melihat Itachi sudah rapi dengan seragam kerjanya.
"Ke kantor, ada kasus besar yang harus aku turun tangan langsung. "Jawabnya agak panjang...
Ekspresi Naruto berubah jadi datar.
"Pergi saja sana, awas saja kalau pulang tinggal nama. "Ucap Naruto kemudian dia menutup pintu kamarnya dan menguncinya dari dalam....
Itachi menghela nafasnya panjang.
"Aku berangkat "ucapnya sambil melirik ke arah kamar dimana Naruto memilih berdiam diri dan tak mengantarkannya kedepan.
Ia tahu pasti Naruto rada kesal padanya.
Sedangkan Naruto dia Menatap Itachi dari jendela kamarnya, dia membatin dan bergumam."Dasar workaholic. "Ucapnya sambil memejamkan matanya.
Itachi memakai jaket anti pelurunya. Tugas saat ini, adalah menangkap buronan yang meresahkan negara saat ini.
"Siap tugas Chi. "Tanya Sasori.
"Hn. "Jawab Itachi.
"Dia masih marah? "Tanya Sasori sambil memakai jaketnya pula.
"Begitulah. "Jawab Itachi singkat, Sasori tertawa pelan dan menepuk bahu Itachi.
"Sepertinya kau harus segera buat dia punya teman, agar tidak kesepian. "Saran Sasori, sambil tertawa kecil menggoda teman sekaligus adik iparnya memang terbaik.
"Seperti kau sudah saja. "Balas Itachi dengan tatapan sinisnya.
Sasori berjalan berdampingan dengan Itachi, dia membanggakan dirinya sendiri membuat Itachi makin sinis mentapnya.
"Aku yang menikah paling akhir juga sudah berbuah kapan kau nyusul. "
"Kau mau aku jejali dengan berkas-berkas jika masih cerewet. "Balas Itachi sinis, dia segera masuk ke mobil dinas kepolisian bersama Sasori, sedangkan Sasuke dan Sai di tugaskan di poslantas menggantikannya dari gangguan genit para perempuan.
Dia sendiri lebih banyak di ruangan setelah di angkat jadi jendral, tapi sering juga dia menghadapai situsi genting Seperti saat ini.
Naruto menatap layar hpnya yang walpapernya foto suaminya, ah apa dia keterlaluan kepada Itachi, tapi entah kenapa akhir-akhir ini sipatnya berubah dan juga sering uring-uringan.
Belum lagi mendengar berita kehamilan Kak Dei dia jadi makin downkan, padahal dia yang duluan nikah tapi kenapa malah kakaknya duluan yang isi..
Kakak pendeknya itu benar-benar hebat dalam hal begituan, ah Naruto lebih baik bersiap tadi ibunya menelepon untuk datang ke rumah utama, biasa berkumpulnya para istri polisi yang di tinggal tugas.
Tapi kenapa tiba-tiba mulutnya merasa mual, Naruto segera berlari kekamar mandi.
Iya memuntahkan seluruh makanannya, sampai lemas, kembali ketempat tidurpun dia harus mengesod.
Dia lalu menelepon ibunya, jika diq tak bisa datang, karna tiba-tiba tubuhnya terasa berat dan dia menyangka dia sakit.
Naruto memutuskan untuk memberikan pesan singkat pada ibunya agar tak mengkhawatirkannya.
"Maaf ma, Naru gak bisa datang kayaknya Naru sakit, dari tadi mual terus nih. "
Send.
Setelah Naruto mengirim pesan pada ibunya, ia segera tidur kembali tubuhnya entah kenapa tiba-tiba terasa lelah sekali dan bertenaga.
Setelah lama tertidur pulas, dia merasakan ada yang membelai rambutnya dan ia menyangka itu mamahnya.
Tapi saat membuka matanya dia menemukan Itachi yang duduk di samping ranjang, dengan raut wajah yang terlihat lelah dan khawatir.
"Kau sudah sadar, aku panggil dokter sebentar. "Ucap Itachi lalu keluar, dan melihat di tangannya ada infusan, sepertinya dia memang masuk rumah sakit.
Dia mengernyit perasaan terakhir yang ia ingat tertidur di atas ranjang, tapi kenapa sekarang dia ada di rumah sakit, dengan tangan yang di infus.
Setelah dokter memeriksa keadaannya dan pergi keluar Itachi langsung memeluknya dan menangis.
"Syukurlah kau bangun, aku takut kehilanganmu sungguh maafkan aku Naru. "Bisik Itachi membuat Naruto bingung dan bertanya.
"Memangnya aku kenapa? "
"Kau pingsan hampir satu hari lebih. "Ucap Itachi.
"Dokter bilang aku kenapa? "Tanya Naruto karna penasaran.
Itachi menatap Naruto dalam diam, kemudian dia tersenyum kecil.
"Kau akan jadi ibu, dan aku akan jadi ayah. "Bisiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tilang Hatiku (Season 2)
MizahPak polisinya mendadak berubah jadi bang toyib, padahal masih anget angetnya pengantin baru