Entah nulis apaaan dah, tapi moga aja suka.
Naruto sesekali menatap jam, berharap orang yang di tunggunya segera datang.
Tapi detik berlalu berganti menit, dari menit berganti jam, tapi si dia belum juga datang.
Dia menatap jam, sudah waktunya makan malam, tapi dia tak datang juga.
Akhirnya dia menghela nafas dan berusaha mengerti jika Itachi itu sibuk dan dia tak boleh egois.
Dia segera ke ruang makan,dan makan malam sendiri, tak ada yang menemani hanya ada suara tv yang sengaja ia nyalakan agar tidak terlalu sepi.
Dia menyuapkan makanan secara perlahan kedalam mulutnya, sampai habis, setelah selesai makan dia menghela nafas lelah, karna orang yang di tunnginya belum juga datang.
"Dasar tukang ingkar janji. "Gerutunya sambil berjalan meninggalkan dapur,dia mematikan tv dan lampu tengahnya kemudian masuk kekamarnya, dia juga mematikan lampunya,sudah hampir jam sebelas malam tapi suaminya itu lagi -lagi ingkar janji entah kenapa perasannya jadi galau dan dia menangis sambil menyembunyikan wajahnya di bawah bantal.
Itachi mengernyit heran, lampunya mati semua kecuali yang berada di dapur.
Kalau tidak ingat janjinya kepada Istrinya sebenarnya ia tidak akan pulang lagi.
Dia memanggil nama Naruto, tapi tak ada sautan, ia pergi kedapur hanya menemukan makanan yang hanya tersentuh sedikit.
Dia menghela nafas, kemana pergi istrinya itu, jangan-jangan dia di culik genderewo pikirnya ngaco.
Pas masuk kedalam kamar, dia membuka pintu dan menyalakan lampunya dia menemukan Istri cantiknya sudah bergelung di dalam selimut membuat dia lega.
Dia melepaskan kemejanya, lalu menyambar handuk sebelum mandi dia nyempatin diri untuk melihat Naruto dan mencium jidatnya, tapi ia urungkan saat melihat jejak air mata di kedua belah matanya .
Dia terkejut bukan main, selama ini dia belum pernah melihat istrinya menangis.
Hatinya bergetar hebat, tidak ada maksud dia membuat air mata istrinya keluar, sepertinya dia harus mengurangi porsi kerjanya dari sekarang, mungkin istri cantiknya itu kesepian.
Dia berdiri dan segera pergi kekamar mandi dengan perasaan kacau, dia lebih memilih mengguyurkan kepalanya dengan air dingin.
Setelah setengah jam dia mengguyurkan air dingin kekepalanya di tengah malam, akhirnya otaknya terasa segar dan rasa peningnya hilang, sampai tak memikirkan hari esok.
Setelah tubuhnya bersih dia segera berbaring di atas ranjang, dan memeluk Naruto dari belakang.
"Maafkan aku Naruto? ''Bisik Itachi pada Naruto, dia mengecup pucuk kepala Naruto dengan lembut.
Besok paginya.
Naruto terbangun dan menemukan dirinya dalam pelukan hangat suaminya yang jarang pulang itu, ingin marah tapi ia ingat bagaimana pria itu memperlakukannya dengan lembut saat terakhir kali mereka bercinta.
Naruto mengusap rambut Itachi yang menghalangi dahinya, dan dia langsung bangun saat merasakan suhu tubuh Itachi yang penas
"Demam. "Batin Naruto .
"Huh. Kalau begini mana bisa aku ngambek. "Gerutu Naruto tampa Tahu jika Itachi sudah bangun.
Naruto baru saja akan beranjak dari tempat tidurnya. Itachi langsung memeluk pinggangnya dengan erat layaknya bayi yang takut kehilangan ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tilang Hatiku (Season 2)
ЮморPak polisinya mendadak berubah jadi bang toyib, padahal masih anget angetnya pengantin baru