05.Orang tua

1.8K 171 14
                                    


"Kau akan jadi ibu, dan aku akan jadi ayah. "

Naruto tak berhenti menangis, saat mendengar kabar bahagia itu.

"Kenapa kau menangis, apa kau tak suka punya anak denganku. "Tanya Itachi.

"Bukan, Tapi aku bahagia akhirnya aku dapat kepercayaan jadi ibu juga. "Balas Naruto sambil  menatap Itachi pria itu menatap lembut wanita berharga di depannya ini dengan ringan penuh kasih sayang.

"Aku tak bisa janji, tapi aku akan berusaha selalu ada untukmu dan dia. "Ucap Itachi yang langsung memeluk Naruto dengan perasaan yang bahagia.

"Itachi aku ingin naik Kyubi berdua denganmu keliling Konoha, bolehkan. "Pinta Naruto pada Itachi.

"Hn. "Jawabnya singkat, dan Naruto berharap anaknya nanti tidak secerewetnya dan tidak sependiam Itachi.

Karna dia bosan dengan devinisi manusia  di atas, dia ingin campuran antara cerewet dan pendiam.

Itachi memakaikan jaket pada  Naruto,agar tubuh wanitanya itu tetap hangat setelah mereka pulang dari rumah sakit Naruto memang sering meminta hal aneh-aneh.

Dan Naruto dengan tersenyum lebar, segera naik ke atas motor dan memeluk Itachi dari belakang.

Itachi tersenyum tipis, dan dia segera  melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

"Kurang kencang sayang. "Ucap Naruto dari belakang sambil menarik-narik sedikit jaketnya.

"Aish bahaya. ''Balas Itachi.

"Apa bahagia tentu saja. "Jawab Naruto rada-rada budegkan.

"Apa masih pelan? "Tanya Itachi yang ikutan budeg.

Hahahahhaaa. Dan Naruto langsung tertawa dengan renyahnya ketika mendengar Itachi rada budeg, ternyata mengerjai suaminya itu memang menyenangkan.

Itachi heran kenapa istrinya mendadak ketawa begitu, udah abaikan mungkin bawaaan bayi juga.

Dia memelankan laju motornya setelah mendekati tempat tujuannya.

"Kenapa kita kesini? "Tanya Naruto saat melihat pos poslantas di depannya, Itachi dengan santainya berkata.

"Wisata sekaligus Nostalgia. "Jawabnya kalem.

"Wisata apaan di tempat seperti ini, kau ingin aku mati dalam kebosanan. "Omel Naruto hampir tak berujung.

Itachi tak menjawab dia berjalan masuk dengan santainya memasuki Pos polantas itu meninggalkan Naruto yang mencebikan mulutnya beberapa Cm.

Naruto lebih baik duduk di kursi tunggu, matanya  menyorot kemasa lalu saat dia jadi perempuan paling nekad menggoda polantas tampan yang jadi suaminya.

Dia ingat dia sering melakukan hal yang tak terduga, membuat Ayah dan kakaknya jengkel, tapi dia tetap keras kepala.

Dia berharap semoga anaknya tidak menuruni sipatnya.

"Sedang menatap apa, sampai tak berkedip begitu. "

"Memikirkan masa lalu. "Jawabnya singkat.

Itachi langsung duduk di sampingnya Naruto dan menatap ke arah jalan.

Itachi tersenyum kecil, kemudian menyeringai dan menggoda istrinya itu.

"Menjadi penggemar berat polantas tampan. "Ucapnya dengan alis yang di angkat sebelah, dan di balas putaran mata oleh Naruto.

"Iya tampan tapi keriputan. "Jawab Naruto dengan ringan.

"Keriputan juga laku. "Balasnya, yang membuat Naruto tertawa kecil, orang-orang yang melihat mereka berdua auto irikan mana tampan dan cantik lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tilang Hatiku (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang