[LD]> 1

5.2K 233 52
                                    

- 🐧 -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- 🐧 -

Brak!

Kedua anak adam yang sedang tertidur dalam keadaan berpelukan, tersentak bangun. Yang satu bergegas masuk ke kamar guna mengambil sesuatu. Yang satunya lagi mengetuk keras pintu kamar yang menghasilkan suara jatuh tadi.

"Jisoo!!! Kau mendengarku?"

"T-tidak, j-jangan-"

"Hyung, tangkap!"

Pemuda itu berbalik dan langsung menangkap sebuah benda yang dilempar tadi. Kunci cadangan untuk pintu kamar di depannya. Dengan segera dia memutarnya pada lubang kunci dan membuka pintu.

Maniknya membulat ketika mendapati seorang gadis terduduk lemas di bawah ranjang. Pemuda itu langsung memeluknya, mengusap kepalanya, dan menggumamkan kalimat-kalimat penenang.

"T-tidak, i-ibuku ibu panti, b-bukan dia-"

"Sst, Jisoo, ini aku... tenanglah."

"T-Taehyung-"

Grep!

"Astaga, yak!"

Pingsan.

Jisoo pingsan setelah menangis histeris guna menolak fakta yang selama ini tersembunyi. Taehyung menepuk salah satu pipi Jisoo, sedikit cara agar menyadarkannya. Helaan napas pun lolos dengan kasar. Jisoo butuh istirahat, dia memindahkan tubuh gadis itu ke atas ranjang dan menarik selimut guna menyalurkan kehangatan.

"Hyung..."

Taehyung mendongak, lalu kembali menatap Jisoo yang masih memejamkan matanya. "Kambuh lagi, Jung."

"Kabari atau tidak?"

"Tidak perlu. Ibu akan kemari, sesuai jadwal."

"Jangan menyuruhku berbelanja lagi untuk mengalihkanku." Pemuda itu menahan isakannya, tanpa menghiraukan sudut matanya yang mulai berair. "Jisoo itu sahabatku juga, Hyung..."

Taehyung menghela napas. "Kemari."

Pemuda itu menurut. Duduk di samping Taehyung dengan wajah memerah, khas orang menahan tangis. Taehyung mengangkat tangannya, mendorong tengkuk pemuda di depannya. Berakhir dengan kecupan di ujung hidungnya.

"Asal kau tidak liar, Jungkook. Berhenti menangis."

- 🐧 -

"Park Jisoo?"

Jisoo tersentak, lalu mengangkat tangannya. "H-hadir."

Semua pasang mata menatap Jisoo yang duduk di sudut kanan belakang, kursi yang biasa digunakan untuk mahasiswa yang malas. Jisoo bukan tipe pemalas, dia hanya terlalu lambat untuk masuk kelas mata kuliahnya. Jisoo mengerjapkan matanya sebelum menurunkan tangannya yang berakhir menggaruk tengkuknya.

Lecturer's DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang