[LD]> 2

4.2K 225 54
                                    

Baru saja ingin mengetuk, Jungkook melompat mundur karena pintu di depannya terbuka. Pria itu mengusap dadanya lalu menghela napas ketika mendapati Jisoo yang keluar dengan atasan piyama hitam yang panjangnya sampai menutupi setengah pahanya.

"Kau baru pulang?"

Jungkook mengangguk. "Apa kemarin kau memasak? Aku lapar..."

"Ti-ah, ya! Nasi goreng kimchi." Jisoo menutup mulutnya karena menguap. "Aku hanya makan siang. Malamnya tidak."

Jungkook mengerutkan dahinya. "Habis berapa ronde?"

Jisoo menghentikkan langkahnya, menoleh dengan wajah merah padam. Jungkook tergelak dan berlari ke dapur sebelum Jisoo melempar sandal bulunya. Gadis itu mendengus sebelum menyusul sahabatnya dengan hentakan kaki.

"Astaga, Jisoo. Masih merasa malu?"

"Kau itu lelaki, Jeon. Mulutmu, memang."

"Lelaki bawah, tolong garis bawahi."

"Tapi sama saja!"

Keduanya terus saja berdebat sampai Jisoo memutuskan untuk berhenti dengan cara mencubit pipi Jungkook sampai memerah. Tentu saja hal itu membuat Jungkook memekik. Berakhir dengan pemuda itu yang mengerucutkan bibirnya.

"Sakit..."

"Manja. Sudahlah, tadi bilangnya lapar."

"Hei, Jisoo."

"Hm?"

"Terima kasih, untuk semuanya." Jungkook mengehela napas dengan panjang. "Aku tidak tahu harus membalas apa dengan semua yang kau lakukan untukku."

Jisoo tertegun. "Jungkook..."

- 🐧 -

"T-tolong..."

Jisoo tersentak, lalu mengedarkan pandangannya. Taehyung mengerjapkan matanya ketika Jisoo tidak berada di sampingnya. Pemuda itu berdecak sebelum menyusul Jisoo dan menarik tangannya. Namun ditepis secara spontan oleh Jisoo.

"Ada apa?"

"Aku mendengar suara minta tolong tadi."

"Perasaanmu sa-"

"Siapapun! Uhuk! T-tolong... hiks!"

Taehyung spontan melompat dan mengedarkan pandangannya. "Oke, aku salah."

Jisoo mendengus. "Kenapa hanya aku yang bisa menghancurkan wajah dinginmu itu?" gerutunya. "Kau pergi saja dulu, atau tunggu aku di lobi."

Taehyung menampilkan senyum datarnya. "Aku ambil mobil, lalu kutunggu di lobi. Jangan lupa telpon aku."

Jisoo mengangguk. Gadis itu mulai memcari sumber suara yang didengarnya. Aneh, memang. Sekarang sudah waktunya pulang sekolah dan setengah jam lagi gerbang akan ditutup karena perkara keamanan. Jisoo terus saja berjalan sampai telinganya mendengar suara ketukan yang sangat kecil.

"Gudang?"

Jisoo mengerjapkan matanya sebelum mendorong pintu gudang yang dicurigainya. Gadis itu memekik ketika melihat apa yang ditemukannya.

"JEON?!"

- 🐧 -

"Kalau saja, kau tidak menemukanku saat itu-" Jungkook menahan napasnya. "-mungkin aku tidak akan di depanmu, Jisoo."

Lecturer's DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang