-Promise You-
"Oh shit" umpat winter mengawali harinya setelah bangun tidur.
Bukannya dengan doa melainkan winter memaki dalam hati ketika melihat tempat tidurnya. Ia melihat tempat tidurnya sudah berlumuran darah.
"Oh god, not now" winter menatap jijik kebawah.
Winter tidak tau tanggal berapa dia akan PMS. Ia tak pernah memberi pengingat pada tanggal kalender ponsel nya.
Ponser winter tiba-tiba berbunyi di dekat bantalnya, ia mengambil ponselnya dan melihat "kembaran justin bieber" memanggil.
"KENAPA SIH PAGI-PAGI UDAH NELPON??" emosi winter ketika panggilan sudah tersambung.
Bukan Jeriko kalau tidak tau tentang winter, Jeriko sudah menduga jika hari ini winter akan dapat bahkan ia sudah memasang alarm di ponselnya dengan title hari winter jadi singa.
Setelah beberapa detik diam dan tidak membalas bentakan dari winter, barulah jeriko membalas, "hari ini lo kelas jam 10 kan? gue jemput ya"
"Terserah" jawab winter.
"Udah mandi?" tanya jeriko lembut.
"Belom"
"Udah makan?" tanya jeriko menahan kesabarannya.
"YA BELOMLAH! ORANG BARU BANGUN JUGA! MAU MAKAN DIMANA, DI MIMPI?" jawab winter emosi.
Jeriko sudah tak tahan lagi, "Ya kan cuma nanya, kenapa sih marah-marah mulu. Gue kan nanya baik-baik"
"Udah ah gak usah banyak nanya!" winter memutuskan panggilan sepihak. Ia menggerutu kecil lalu melemparkan ponselnya disembarang tempat dan bangkit dari kasur melepaskan sprei yang telah dihiasi darah.
"Nyebelin banget!" ucap winter setelah itu ia berlalu ke kamar mandi.
▪️▪️▪️
Hari ini winter kelas jam 10, jadi masih ada satu jam waktu untuk bersantai. Sambil memakan roti dan minum susu, winter menonton youtube di ponselnya.
Bunda tina sudah pergi ke kantor jam 7 tadi sedangkan kedua abangnya masih dikamar masing-masing.
Winter menikmati waktu sarapannnya sampai ketukan pintu terdengar membuat winter kesal.
"Masuk" ucap winter setelah membuka pintu dan mendapati jeriko sedang tersenyum lebar sambil mengucapkan selamat pagi.
"Senyum mulu gak kering tuh gigi?" ucap winter
Jeriko langsung merangkul winter namun tak lama setelah itu winter melepas rangkulan yang ada di bahunya.
"Lo pikir gak berat?" winter melangkah ke tempat sedia nya dan lanjut memakan rotinya.
Jeriko menghela napas dan duduk di depan winter, "Hendra gak kelas?"
"Mana gue tau!" jawab winter.
"Gimana tidurnya tadi malem, nyenyak?"
"shhhhh bisa gak sih diem aja, jangan banyak omong" kesal winter lalu lanjut memakan rotinya.
Setelah rotinya habis termakan, winterpun lanjut meminum susu sementara jeriko diam memperhatikan gerak winter.
Sebenarnya hari ini jeriko tidak ada kelas di kampus, winter dan jeriko hanya satu fakultas tetapi beda jurusan. Kadang jeriko hanya mengantar winter lalu menunggunya di gedung sekre ukm tempat jeriko biasa bersantai dengan perkumpulannya.
"Diem doang, ngomong kek!" cibir winter.
Jeriko hanya bisa menghela nafasnya dan bersabar, "Masih laper?"
"Gak tau" jawab winter.
"Sarapan yuk. Mau makan bubur gak atau soto?"ajak jeriko.
"Mau sih tapi gak pengen"
Jeriko mengangkat alisnya, mau tapi gak pengen, maksudnya apa.
"Kok gak pengen?"
Winter lalu menatap jeriko, "Ya gak selera aja"
"Yaudah makan aja yuk, ntar dikelas lo kelaparan lagi"
"Hmm.. sebenernya nggak laper juga"
"Ck! Yaudah temenin gue makan ajalah" jeriko pusing dengan jawaban winter yang tidak jelas.
"Kok lo makan sendirian sih? Kalo orang-orang liat terus dikira gue gak lo kasih makan gimana?" winter memukul lengan jeriko.
"Jangan didengerin, lo ikut makan lah. Ribet banget" jawab jeriko.
"Rese banget sih jadi orang!" cibir winter.
"Rese banget sih jadi orang!" jeriko menirukan gaya bicara winter. "Lo kenapa sih? Gue jadi serba salah!"
Winter mendorong kepala jeriko dari depan, "Bacot!"
Jeriko menghela nafasnya. Kalau bukan karna winter sedang masa PMS ia tak akan mau bersabar seperti ini.
Jeriko melangkah berdiri di hadapan winter dan meletakkan tangannya dipundak winter, "Sayang, aku tau rasanya sakit. Tapi plis, jangan marah-marah, oke?"
▪️▪️▪️
Mereka berakhir di kantin dekat kampus. Jeriko memakan nasi uduknya dengan lahap sementara winter hanya menatap cowok itu makan di hadapannya.
"Makan, makin kurus gak enak gue meluknya" tutur jeriko membuat mata winter melotot.
"Apaan sih gak jelas"
"Mau tempe gak?" tanya jeriko lalu menyodorkan tempe pada winter. Otomatis badan winter mundur menghindari suapan tempe dari jeriko.
"Gimana mau berisi, tempe aja gak mau"
"Diem deh, kalo gak terima sama badan kurus gue yaudah cari cewe lain, susah amat!" kesal winter lalu menyedot air putih yang dipesan oleh jeriko.
Jeriko hanya bisa mengelus dada bersabar dengan tingkah winter. Hari pertama memang selalu menyusahkan.
"Woi jer" panggil seseorang yang baru saja sampai di kantin.
Kepala winter menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang memanggil jeriko. Ada jordan, yosua, dan hugo.
"Oi bro" sapa jeriko sambil menaikkan tangan kirinya.
"Gabung ya win" ucap hugo kepada winter lalu duduk disamping winter. Sementara jordan dan yosua duduk di sebelah jeriko.
"Di sekre ada siapa dah?" tanya jeriko.
"Cewe gua ama misel doang, yang lain belom dateng" jawab jordan.
"Pada kelas deh kayanya" ucap yosua lalu beranjak dari tempatnya memesan makanan untuk mereka bertiga.
"Gak kelas lu go?" tanya jeriko ke hugo.
"Lah kan gua sekelas bareng winter, gimana sih lo" hugo dan winter satu jurusan ilmu administrasi publik sementara jeriko ilmu politik.
"Karin tumben gak kantin?" tanya winter.
"Dia lagi kerjain proposal bareng misel, gak sempet kekantin jadi gua beliin" jawab jordan.
"Gua ntar numpang tidur di sekre sambil nungguin winter kelar. Semalem barca kalah anjing" ucap jeriko selesai dengan makanannya.
"Oh, jadi semalem nonton bola? Katanya mau tidur" ucap winter.
"Hah, eh itu gue kebangun ay nonton bola lagi" jawab jeriko. Ntah itu kebohongan atau kejujuran hanya dirinya sendiri yang tau.
"Ketauan banget boong nya, udah ah males" winter pergi dari kantin membuat jeriko menggaruk kepalanya kuat.
Semuanya serba salah.
-Promise You-
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise You | Jaemin, Winter
FanfictionNamun ada satu hal yang winter harus tau: hanya karna jeriko memberi harapan, hanya karna jeriko mencinta, tak lantas jeriko akan bersama selamanya.