Minato hanya menepuk wajahnya lelah. Putrinya ini terlalu liar sejak insiden penusukan itu, sangat liar malah, seperti bukan sosok putrinya yang pertama kali memasuki istana, atau mungkin dia memang tak mengenal sosok putrinya sebenaranya.
Banyak dayang yang dipukul mundur dan mengeluh jika ditempatkan di kediaman putrinya, karena itu dia meminta dayang dari biro penyelidik yang juga merupakan seorang petarung untuk menjadi dayang pribadi putrinya.
Ada sekitar enam dayang dari biro penyidik dan satu dayang biasa yang selalu menemani putrinya yaitu Ayame, lalu sepuluh prajurit terbaik bawaham milik Kurama juga ditempatkan disana.
Tapi dia tetap khawatir akan keselamatan putri kecilnya itu. Kecil? Ahh putrinya sudah dua puluh tahun, sudah dewasa, sudah bisa menikah. Menikah? Memikirkannya saja kepalanya semakin sakit.
"Pangeran Sasuke datang berkunjung ke kediaman Putri Naruto atas perintah Putri Mahkota." ujar kepala kasim Iruka penuh hormat,
"Kenapa dia ada disana?"
"Karena Putri Naruto tak ingin keluar kamar dan berhenti makan, Putri Mahkota khawatir lalu memiliki inisiatif untuk memanggil Pangeran Sasuke, sekarang mereka tengah berbincang bedua di kamar."
Berdua? Didalam kamar? Berdua? Hanya berdua?
"Kita kesana Iruka." ajak Minato bergegas pergi.
.
.
.
"Khem. Apa aku mengganggu?"
Reflek Naruto dan Sasuke melepas pelukan mereka dan berpaling kearah yang berlawanan.
"Kalian memang bertunangan tapi kalian belum menikah, ada batasan disini." ujar Minato yang datang tanpa permisi memasuki kamar putrinya.
Naruto memunggungi ayahnya dan kembali masuk kedalam selimut, melanjutkan acara protesnya.
"Kau sudah dewasa Naru, mau sampai kapan bersikap kekanakan seperti ini?" tanya Minato membuang nafas lelah,
"Kau tahu aku sudah dewasa tapi kau tak mengijinkan aku keluar istana agar bisa bertemu calon suamiku."
Sasuke hanya menggeleng mendengar penuturan Naruto yang tanpa rasa hormat sama sekali.
"Kau ingin mati Naruto? Diluar sana masih ada yang mengincar nyawamu. Kau harus ingat posisimu, kau seorang putri raja!!"
"Bukan diluar tapi di dalam istana jika kau tak tahu atau pura-pura tak tahu. Kau yang bahkan tak bisa melindungi Ibunda tak akan pernah bisa melindungiku."
"Yang Mulia, mohon jaga kata-kata Anda." tegur Iruka yang merasa tak enak jika perdebatan ayah dan anak ink didengar oleh Sasuke.
"Iruka ya? Kau terlihat seperti itu dari dulu? Aku senang melihatnya tapi aku tak senang jika kau mencampuri urusanku."
"Naruto!! Apa kau benar-benar membenciku?! Aku ini ayahmu setidaknya hormati aku sebagai ayahmu jika kau tak bisa menghormatiku sebagai raja!!"
"Ayah? Maksudmu pria yang membuangku tujuh belas tahun lamanya dan mengabaikannya tiga tahun belakangan ini? Aku bahkan tak membutuhkanmu. Kau tak peduli padaku, diperbatasan aku bertahan hidup, aku ingin bertemu denganmu, tapi tak oernah ekalipun kau menatapku, dan sekarang kau menganggap dirimu seorang ayah? Jangan bercanda!!"
"Putri Naruto!!" seru Minato.
"Yang Mulia..." bisik Iruka mencoba meredam amarah sang raja.
"Kita kembali Iruka." ajak Minato akhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Slip (SasuFemNaru)
FanfictionJiwa keduanya ditukar karena kondisi yang tak memungkinkan, Naruto yang seorang aktris kini berperan sebagai Putri Naruto. Agar bisa kembali ke masanya dia harus membuat Putri Naruto yang tak menginginkan kehidupan kembali untuk hidup, Tapi dimasa i...