Chapter 1

41 4 2
                                    

@Rtndsuss
[IG]


Your vote and comments mean a lot to me.

"Aku tidak akan pernah membencimu aku yakin penantian pasti akan ada puncak kebahagiaan nya"
Shay Portman


Surabaya, Juli 2019
9pm

Sesampainya Shay dirumah minimalis, jaya beberapa barang yang terpajang rapi di setiap sudut rumah, dan jajaran foto orang-orang yang disayanginya muali dari keluarganya dan lelaki yang telah berhasil memporak porandakan hatinya, ia saling bersapa ria dengan jajaran figura foto.
Ia tidak menyangka akan berakhir seperti ini, masa-masa sulit telah ia lewati namun Tuhan tetap berkehendak lain.

Ia kembali termenung dengan sosok seorang Egypt.
"Aku tidak akan pernah membencimu aku yakin penantian pasti akan ada puncak kebahagiaan nya" batin Shay seraya memeluk figura foto Egypt di dekapannya hingga tertidur.

Shay mengerjakan matanya karena silau sinar matahari mengusik melalui celah jendela. Ia menatap jam yang terpajang apik didinding kamarnya, pukul 6 pagi.
Ia langsung bergegas pergi ke kamar mandi membersihkan diri.

Cukup membutuhkan waktu 15 menit Shay menyelesaikan ritual mandi paginya lengkap dengan setelan kerjanya. Setelah nya ia bergegas ke dapur untuk membuat sarapan paginya, hanya sebuah pancake dan segelas susu putih hangat.

Ia langsung melahap hasil masakannya dan bergegas menuju tempat kerjanya.
Ya, ia bekerja di toko bunga milik pamanya, bukan sebutan paman yang sebenarnya, karena tidak darah mengalir dari keduanya. Ia hanya orang asing yang telah ia anggap sebagai pamannya. Sudah 3 tahun ia bekerja toko bunga.

Tak terasa ia menjalani hari-harinya seperti biasa, bukan karena ia tidak lagi mencintai seorang Egypt, namun ia mempercayai sebuah commitment

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Tak terasa ia menjalani hari-harinya seperti biasa, bukan karena ia tidak lagi mencintai seorang Egypt, namun ia mempercayai sebuah commitment.

Tak selang lama benda pipih di saku celana Shay bergetar menandakan ada panggilan masuk, ia sekejap melirik id call yang bertuliskan Ashley.

"Hai Shay, punya waktu luang? Aku ingin mengajakmu makan siang diluar jika kau tidak keberatan" suara dari seberang

"Ah ya, tentu saja"

"Baiklah kutunggu di cafe terdekat dari toko bungamu" ucap Ashley sebagai penutup panggilan.

Hubungan Shay dan Ashley semakin baik dan Shay sudah menceritakan sedikit ttg lelaki yang telah memporak porandakan hatinya namun ia tidak memberi tahu nama lelaki itu, anggap saja sebagai privasi seorang Shay.

🐾🐾🐾🐾


Bunyi nyaring lonceng menandakan ada seseorang yang masuk cafe tersebut, Ashley datang tergopoh2 dengan nafas tersengal.

"Maafkan aku Shay aku terlambat, tadi aku sempat memiliki problem di jalan" ucap Ashley seraya menarik kursi didepan Shay untuk ia duduki

"Baiklah, tidak masalah"

"Kau sudah memesan?"

"Aku menunggumu"

"Baiklah, kau mau pesan apa?"

"Samakan saja denganmu"

Setelahnya menuliskan pesanan Ashley pergi ke toilet, dan tanpa sengaja handphone milik Ashley berdenting menandakan ada pesan masuk, Shay hanya melirik sekilas namun tanpa sengaja Shay dapat menangkap isi pesan tersebut. Ketika Shay ingin memperjelas pandangannya tiba-tiba Ashley datang, niat Shay ia urungkan.

Setelah ini Shay berniat menanyakan kepada Ashley mengenai pesan tersebut namun tiba-tiba seorang pelayan datang membawakan pesanan mereka.

Mereka memulai makan dengan lahap, Shay mengurungkan niatnya untuk bertanya mengenai pesan tadi karena takut menyinggung Ashley.

Shay bersikap biasa agar Ashley tidak dapat menangkap perubahan Shay, perasaan Shay yang dirasakannya benar-benar campur aduk hanya karena pesan yang diterima Ashley.

Setelah mereka selesai melakukan makan siang, keluar dari cafe mereka berpisah menuju tempat kerja masing-masing.

Sepanjang perjalanan Shay memikirkan isi pesan yang di terima Ashley.
"Kabari aku setelah selesai baby, aku menyayangimu"
Kira-kira begitulah isinya, dan yang membuat Shay gundah adalah pengirim pesan tersebut, tidak di sangka-sangka ternyata tertera nama Egypt.

"Oh itu tidak mungkin Egypt Hudgens mu Shay, di dunia ini yang memiliki nama Egypt sangatlah banyak"

Tanpa dirasa Shay telah sampai di toko bunga ia dapat melihat beberapa pembeli yang sedang memilih, ia tidak ingin terlalu memikirkan Egypt, ia harus melayani pembeli bunga-bunga cantiknya.








Maaf banyak typo 🙏
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya.

@Rtnduss
[IG]

Full love
Mfrad~

Hollow HeartWhere stories live. Discover now