Chapter 2

36 4 3
                                    

Come back..

Your vote and comment is very useful for me ❤️

@Rtndsuss
[INSTAGRAM]

Juli,2019

Selang beberapa Minggu Shay merasa gelisah. Entah apa alasan spesik-nya ia sering melamun. Ashley sahabatnya pun jarang menghubungi dan menemuinya. Mungkin Ashley sibuk dengan pekerjaannya.

Shay merasa bosan berdiam diri di rumah. Toko bunga milik pamanya sedang tutup, ia di beri cuti 2 hari. Shay memutuskan untuk pergi ke taman, mencari udara segar bukan ide yang terlalu buruk.

Perjalanan menuju taman kota hanya membutuhkan waktu 15 menit, ia berjalan kaki memutari taman kota. Ia berhenti di pinggir jembatan penghubung, menutup mata menikmati angin yang menerpa wajahnya.

Cukup lama ia berdiam diri, ia berjalan mencari kursi yang dapat diduduki.

Dan ya ia menemukan kursi, namun bukan kursi kosong melainkan dua sejoli yang sedang bermesraan di muka umum. Ia mengenal salah satu pasangan itu, ia Ashley tetapi siapa lelaki itu? Ashley tidak pernah bercerita jika memiliki kekasih.

Shay berjalan mendekat dan ia semakin mengenali punggung lelaki itu, ia membuang pikiran negatifnya, ia butuh bukti bukan sekedar menerka nerka.

Jarak antara mereka hanya 5 meter dan tanpa sengaja Shay melihat wajah lelaki itu. Betapa terkejutnya Shay ternyata lelaki yang bersama sahabatnya adalah Egypt mantan kekasihnya.

Tanah yang dipijak seakan runtuh, hatinya seperti tertimpa batu besar. Tanpa sadar air matanya mengalir. Ia ingin marah namun apalah daya ia bukan siapa-siapa lagi Egypt.

Shay melangkahkan kaki meninggalkan pasangan yang sedang bermesraan di kursi taman. Ia berlari lebih memilih untuk pulang. Hatinya tidak sekuat baja ia wanita rapuh.

Sesampainya di rumah Shay langsung menuju kamar meneluspkan wajahnya ke bantal.

"Aku tau reputasimu Egy, tetapi kenapa aku tidak bisa untuk mengikhlaskan mu, aku membencimu, terlebih sahabatku yang kau jadikan kekasih barumu. Atau Ashley lah alasanmu meninggalkan ku?"

Batin Shay dengan perasaan hancur.

Selang beberapa menit ponsel Shay berdenting menandakan ada pesan masuk.
Egy

Aku kembali dari New York, bisakah kita bertemu? Aku ingin meminta maaf padamu.

Lama Shay bergeming memandang pesan dari Egy yang setelah sekian lama tidak menghubunginya.

To Egy

Baiklah setidaknya kita bisa berteman.

Send

Shay mengambil keputusan itu mantap. Barangkali bertemu dengan Egypt saat ini dapat memberikan sedikit kejelasan.

Tak membutuhkan waktu lama ponsel Shay kembali berdenting.

Egy

Cafe terdekat dari rumahmu pukul 7 malam nanti.

Setelah menerima balasan dari Egy, Shay melihat jam. Masih pukul 5.30 , Shay bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

🐾🐾🐾

7pm

Shay bergegas keluar rumah memberhentikan taksi menuju cafe terdekat dari rumahnya.

Ia mengenakan kemeja biru di balut sweater dipadukan dengan celana jeans dan sepatu boots. Rambut digerai seadanya. Wajah dengan make up tipis menampilkan sisi natural seorang Shay.

****


Sekitar 10 menit ia sampai, keluar dari taksi masuk ke dalam cafe. Ia mencari sosok Egypt namun ia tidak menemukannya. Ia menunggu di kursi dekat jendela. Ponsel di dalam tas Shay berdenting.

Egy
Aku di private room, tanyakan pada pelayan saja.

Baiklah seharusnya dari tadi Shay menghubungi Egypt.

.
.
.

Aku usahain hari ini double up.

Tinggalkan jejak kalian.

@Rtndsuss
[INSTAGRAM]

Full of love
Mfrad

Hollow HeartWhere stories live. Discover now