1

336 19 0
                                    

Namaku Keyla Diva Maharani, seorang gadis yang hidup di lingkungan tempat prostitusi ternama di Ibukota.

Ini kisah ku, kisah tentang proses hijrah ku menjadi seseorang yang lebih baik lagi.

********************

Adzan subuh berkumandang membela keheningan di waktu fajar, sebagian orang tengah bergegas untuk menunaikan kewajiban mereka sebagai seorang muslim, sebagian masih terlelap dalam tidurnya, bahkan ada segelintir orang yang baru tiba kerumah setelah terdengar adzan subuh.

Gadis berwajah cantik dengan rambut pirang, serta mata biru adalah salah satu dari segelintir orang yang tengah berjalan menuju rumahnya.

Gadis itu terlihat sangat lelah, bahkan di sekujur tubuhnya terdapat memar yang membuatnya sedikit merintih.

Udara dingin waktu fajar membuatnya sedikit melipatkan tangannya didepan dada. Bajunya yang terbuka dibagian paha, pinggul serta dadanya membuat tubuhnya semakin merasakan dingin.

Sejujurnya ia sudah tak sanggup lagi berjalan, rasa nyeri itu semakin menjadi setiap ia melangkahkan kaki.

Rumahnya hanya tinggal beberapa langkah lagi, namun kakinya sudah tak sanggup menopang berat tubuhnya, ia terjatuh tak sadarkan diri.

Seseorang dengan sigap menangkap tubuhnya yang sudah melemas, dan segera membawanya kepelataran Masjid.

"Syukur alhamdulillah kau sudah bangun," terlihat seorang wanita paruh baya berada tepat dihadapannya dan menjadikan pahanya sebagai tumpuan untuk gadis itu berbaring.

"Oh maaf bu, pasti saya sangat berat," ucap gadis itu sembari berusaha bangkit,

"Tidak masalah nak, bagaimana kamu bisa pingsan tadi?" tanya wanita itu,

"Mungkin saya terlalu lelah sehabis bekerja, jadi saya pingsan di tengah jalan," gadis itu terlihat tak nyaman berada di samping wanita itu,

Ia merasa tak pantas duduk bersanding dengan wanita yang memakai gamis dan hijab yang lebar itu, sedangkan ia berpakaian seperti orang yang kekurangan bahan.

"Oh seperti itu, siapa namamu? Nama saya Azizzah, panggil saja ummi Izza," Azizzah mengerti ketidak nyamana gadis itu kepadanya, tapi ia tetap berusaha seramah mungkin dengannya, tak lupa senyuman terus ia kembangkan diwajahnya.

"Saya Keyla, Keyla Diva Maharani, maaf bu, sepertinya saya harus segera pulang, saya takut ibu saya mencari saya. Permisi!" ucap Keyla sambil berusaha berdiri,

"Apa perlu saya antar?" tanya Azizzah
"Tidak usah! Terima kasih banyak atas bantuannya," Keyla pergi meninggalkan Azizzah sediri di pelataran masjid.

Keyla berlari menuju rumahnya, dalam pikirannya hanyalah kemarahan ayah tirinya yang mengetahui ia pulang terlambat.

Ia mematung di depan pintu masuk ketika melihat ayah tirinya sudah berdiri menunggunya dengan sebuah ikat pinggang di tangannya.

"Dari mana saja kau! Jam segini baru pulang! Mana uang hasilmu melacur semalam!" ucap Jaka ayah tiri Keyla

"Maaf, tadi saat sedang jalan pulang aku pingsan didepan masjid," Keyla menundukan kepalanya, tak ingin ia menatap mata ayah tirinya itu

"Alasan! Bilang saja kalau kau ingin kabur! Silahkan kau kabur sejauh mungkin tapi kau tak akan bisa melihat ibumu yang lumpuh itu lagi!"

"Tidak! Aku tidak akan kabur! Kau jangan berbuat macam-macam kepada ibu ku! Kalau tidak kau akan... akan..."

"Akan apa! Beraninya kau mengancamku!" Jaka memegang lengan Keyla dengan keras dan menyeretnya masuk kedalam sebuah kamar.

Jaka mendorong Keyla dengan keras hingga gadis itu tersungkur di atas lantai, kemudian ia menjambak rambut panjang Keyla hingga kepalanya terangkat. Hanya isak tangis yang keluar dari bibir gadis itu, ia yakin ayah tirinya akan melakukan perbuatan bejat yang tiap hari ia lakukan padanya.

Tak perduli bagaimana kondisinya, dengan kasar pria itu selalu menggagahinya bagai iblis dari neraka.

Sakit menjalar di sekitar selangkangan dan dada gadis itu, darah mengalir melalui sela bibir tipis miliknya.

Baju yang ia kenakan sudah tercabik-cabik dan berserakan di lantai, tak ada sehelai benang pun yang menutupi tubuh indahnya itu

Memar di sekujur tubuhnya semakin banyak, belum hilang rasa sakit yang ia dapat dari om om berengsek yang mengagahinya semalam, di tambah dengan perlakuan ayah tirinya yang biadap itu semakin membuat tubuhnya tak berdaya.

Hanya air mata yang keluar yang mewakili perasaannya saat ini. Hancur!

"Tak sia-sia aku menjual ibumu kepada orang asing itu, sehingga kau lahir, dan rasamu sungguh nikmat Keyla! Bahkan aku tak pernah bosan dengan milikmu ini, meski sudah di pakai oleh orang banyak, kau sungguh legit luar biasa," ucap Jaka tertawa dan memakai kembali celana dan bajunya.

Jaka menghampiri wanita yang terbaring lemah diatas dipan yang sedari tadi memperhatikan perbuatan Jaka terhadap Keyla.

"Ratih anakmu sepertinya mempunyai bakat turunan sepertimu, aku suka dengan bakatnya," ucap Jaka menepuk pipi wanita bernama Ratih itu.

Ya perbuatan bejat itu selalu Jaka lakukan di depan mata istrinya, ibu gadis bernama Keyla.

Namun Ratih hanya bisa menangis menyesali perbuatannya dahulu hingga anaknya menjadi korban seperti ini.

Keyla menyeret tubuhnya memdekati ibunya, mengecup kening ibunya dengan penuh rasa sayang, memghapus air mata yang terus mengalir dari mata indah milik ibunya itu.

"Ibu tak usah menangis, aku yakin kita bisa keluar dari tepat terkutuk ini," ucap Keyla berbaring disisi ibunya sembari menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya.

Dalam hatinya Keyla ingin sekali segera meninggalkan tempat ini, namun apa daya saat ini ia belum sanggup untuk membawa ibunya keluar dari neraka itu.

Keyla tertidur sembari memeluk tubuh lemah ibunya, rasa sakit hilang seketika ketika ia memeluk ibunya

Ia begitu sayang dengan ibunya meski ia tahu jika ibunyalah awal semua bencana ini terjadi menimpanya

Bagaimana kelanjutan kisah Keyla?
Apakah Keyla bisa keluar dari tempat penyiksaan itu?

Haiii...
Assalamu'alaikum reader kali ini aku hadir dengan cerita baru
Semoga kalian suka ya

Jangan lupa vote dan commen
Karena vote dan commen kalian membuat author jd semangat nulis kelanjutannya

Terima kasih

Pilihan HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang