Merasa bersalah

3 0 0
                                    

Hafidza terduduk lemas lalu merebahkan tubuhnya pada senderan kursi panjang yang disediakan di ruangannya. Hari ini,hari yang melelahkan bagi Hafidza,belum selesai masalahnya di kantor,ia juga dihadapkan pada seorang laki-laki yang tiba-tiba mengaku sebagai pacarnya. Hafidza kembali mengingat lelaki itu,ia tahu lelaki itu pasti akan mengikuti nya lagi. Maka dari itu ia sengaja buru-buru keluar dari masjid supaya ia bisa pergi sebelum Vino keluar. Ia tidak peduli jika laki-laki itu mencari nya di sana,yang jelas ia tidak ingin berurusan dengan lelaki itu lagi.

'tok tok tok'

Suara ketukan dari luar menyadarkan Hafidza dari lamunannya.

"Iya masuk"ucap Hafidza yang merubah posisinya menjadi duduk.

"Aisyah!" seru Hafidza saat melihat Aisyah yang menyembulkan kepalanya dari balik pintu.

"Aku minta maaf banget sama kamu Sya,kamu kelamaan nunggu akunya ya,di kafe tadi aku ada masalah,makannya aku gak bisa nemuin kamu"ucap Hafidza yang merasa bersalah.

"Kamu gak perlu minta maaf Za,harusnya aku yang minta maaf karena tiba-tiba ngebatalin pertemuan kita"ucap Aisyah ikut duduk di samping Hafidza

"Maksud kamu Sya?"

"Memangnya kamu gak ngecek wa kamu?aku kan ngirim pesan kalau ketemuannya di batalin,soalnya aku ada meeting mendadak"

"Jadi tadi pagi kamu gak datang ke kafe itu?"

"Ya datang,tapi baru nyampe parkiran aku langsung pergi lagi,hehe maaf ya"ucap Aisyah dengan cengirannya.

"Alhamdulillah kalau gitu Sya,aku gak enak banget kalau kamu sampai nungguin aku"Hafidza bernafas lega.

"Eh iya,tadi kamu bilang di kafe itu ada masalah. Masalah apa sih emang?"

Hafidza menghembuskan nafasnya pelan.

"Tadi ada cowok yang ngaku-ngaku aku pacarnya sya"ucap Hafidza lemah.

"Hah?! kamu serius Za?" tanya Aisyah kaget. Hafidza mengiyakan pertanyaan Aisyah dengan menganggukkan kepalanya.

"Kamu kenal cowok itu?"

"Enggak Sya,aku aja baru ketemu dia tadi pagi"

"Berani bener itu cowok,siapa sih namanya?"

"Vino"

Aisyah membulatkan matanya.

"Vino Bagaskara?!"

"aku gak tahu nama panjangnya apa,yang aku tahu namanya hanya Vino"

"Serius yang ngaku kamu pacarnya namanya Vino?! yaampun Za,dia itu pemilik kafe senja!. dia adalah salah satu pengusaha muda yang sukses,perusahaannya ada di mana-mana. Beruntung banget kamu bisa deket sama dia Za!"ucap Aisyah dengan histerisnya.

Melihat respon Aisyah,Hafidza hanya memutar bola matanya malas. Apa istimewanya laki-laki itu sampai Aisyah mengatakan dirinya beruntung bisa dekat Vino,padahal bukan keuntungan yang ia dapat,dosa mah iya.

"Beruntung apa?yang ada aku dapat dosa karena tangan aku di sentuh sama dia"

"Tangan kamu disentuh sama dia?"tanya Aisyah tidak percaya.

"Iya! katanya supaya mamahnya gak curiga kalau kita hanya pacar pura-pura. Percuma kan kaya kalau gak bisa menghargai perempuan?"tanya Hafidza yang dibalas cengiran oleh Aisyah.

"Iya sih,yaudahlah jangan dipikirin lagi masalah itu mah. Lebih baik kita membahas kerja sama kita aja"

Hafidza menyetujui saran Aisyah,mereka pun terfokus membicarakan kerja sama yang akan mereka jalin.





Pilihan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang