Eps. 7

139 21 0
                                    

Perasaan ku menjadi tak karuan saat melihat namja itu masuk ke dalam kereta Kerajaan Api. Mata ku tertuju pada Wind General yang hanya bisa memandang tanpa melakukan apapun. Kaki ku melangkah dengan cepat ke arah Wind General dengan mata yang tak lepas ke arah kereta.

" Apa yang sudah terjadi ? Mengapa mereka membawa Taeyeon ? "

" Raja Api ingin bertemu dengannya. Jika dia menolak maka perang akan langsung terjadi. "

" Mwo ? "

" Sudahlah, aku yakin dia akan baik-baik saja. "

Meskipun dia bisa berkata demikian, namun aku melihat ada kecemasan di wajahnya.

" Kita harus mengikuti mereka. "

Dia menatapku tajam dan menghela nafas.

" Wae ? Bagaimana jika mereka tidak membawa Taeyeon ke Kerajaan Api ? Apa yang rajamu saat ini bisa lakukan ? Dia belum bisa mengendalikan kekuatannya dengan sempurna. "

" Dia sudah dewasa, tidak seharusnya kau melakukan hal itu. "

" Kau tidak mengerti, Yoona. Jika sesuatu yang buruk terjadi pada Taeyeon, itu akan merugikan kita semua dan kerajaan ini akan benar-benar hancur. "

" Fany-ah, come on . "

" Aku akan pergi mengawasi mereka. "

Langkah kaki ku beranjak meninggalkan namja itu dan mengejar Taeyeon. Mungkin Yoona benar jika aku berlebihan melakukan hal ini, tapi ada janji yang harus ku tepati pada ayah Taeyeon dan janji seorang Dewi adalah suci.

Beberapa saat kemudian . . .

Aku bersyukur mereka mengantarkan Taeyeon tepat di pelataran Kerajaan Api dan memperlakukan Taeyeon dengan baik. Aku masih berhati-hati dan mengintip dari balik pohon yang cukup besar. Beberapa pasukan Kerajaan Api berjaga-jaga di sekitar pelataran dan mereka semua menggunakan pelindung wajah.

Saat beberapa pasukan membawa masuk Taeyeon, tiba-tiba ada seorang pengawal yang berlari seolah telat. Aku hampir saja terkejut karena dia berlari tepat tidak jauh dari tempat ku bersembunyi.

" Dari mana saja kau ? "

Aku melihat pasukan itu hanya menundukan kepalanya untuk waktu yang cukup lama. Tak berapa lama mereka masuk dan pelataran istana tampak sepi. Dengan perlahan aku berhati-hati masuk ke dalam istana untuk mendengar percakapan mereka di dalam.

" O Theós tou Anémou eínai edó. (God of Wind is here.) "

Aku melihat Kai duduk di tahta kerajaannya dan didampingi Jennie di sisi kanannya.

" Apa yang kau inginkan ? "

" Sebenarnya aku ingin membicarakan hal ini dengan santai. Tapi sepertinya kau tidak bisa diajak untuk hal itu. "

" Apa yang kau inginkan ? "

" Kau pasti tahu apa yang menjadi keinginanku. Untuk apa kau menanyakan hal itu lagi ? "

" Jika itu yang ingin kau katakan padaku, kau pun sudah tahu apa yang akan menjadi jawabanku. Untuk apa kau meminta ku datang ? "

" Aku ingin jawaban lain. "

" Aku tidak memiliki jawaban lain. "

Aku melihat perubahan wajah Kai, dia seperti tak terima dengan jawaban Taeyeon.

" Ternyata kau sama kerasnya dengan Dewa Bumi itu. "

" Aku tidak mengerti apa yang ada di dalam pikiranmu, Kai. Kau meminta ku untuk menghancurkan Kerajaan Bumi, tapi kau, mendatangi Kerajaan Bumi dengan alasan untuk bekerjasama. Apa maksudmu ? "

" Sudah ku duga pasti Dewa Bumi itu menceritakan semuanya padamu karena memang seperti itu seharusnya. "

" . . . "

" Kini aku mengerti alasanmu tidak ingin bekerjasama dengan ku untuk menghancurkan Kerajaan Bumi. Tentu saja karena kau memiliki hubungan yang cukup kuat dengan Kerajaan Bumi ! "

Nada bicara Kai mulai tinggi dan percikan api mulai mengelilingi tubuhnya.

" Aku tidak tahu apa yang ada di kepalamu sampai kau mau menikah dengan yeoja yang berasal dari bumi ! "

" Itu bukan urusanmu, Kai. "

" Tentu saja menjadi urusanku bahkan seluruh kerajaan di atas bumi. Kau benar-benar membuat kami sulit. "

" Aku tidak membuatmu sulit ! Bahkan aku mencoba menyatukan empat elemen yang ada di dunia ini. "

" Semua itu tidak akan pernah terjadi, Tae! "

" Itu akan terjadi jika kau tidak memicu peperangan! "

Kai benar-benar sudah marah dan aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan jika dia menyerang Taeyeon.

" Tidak selamanya perang dapat menjadikanmu raja yang tangguh atau besar di mata rakyatmu. Aku rasa kau belum pernah bertemu dengan mereka untuk mendengarkan apa yang mereka butuhkan, perang atau kedamaian ? "

" Aku peringatkan pada mu untuk berhenti bicara."

" Kau mengundangku ke tempat ini untuk berbicara, mengapa sekarang kau hentikan ku ? "

" Kau benar-benar membangunkan naga yang sedang tertidur, Taeyeon. "

Aku melihat Jennie bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri Kai.

" Taeyeon-ssi, jika memang kau merasa berat untuk merebut Kerajaan Bumi. Beritahulah pada Kwon Yuri agar dia menyerahkan setengah lahan bumi kepada Kerajaan Api. "

" Yuri bukan lagi seorang Dewa. Dia tidak memiliki hak untuk hal itu. "

" Tapi sampai saat ini Kerajaan Bumi masih meminta saran dari Yuri. "

" Dengar. Jika memang kau adalah yeoja yang tepat untuk raja mu, sebaiknya kau membujuknya untuk menghentikan ancaman perang ini. Semuanya akan membahayakan banyak pihak. Bagaimana jika Kerajaan Air mengetahui hal ini ? Kalian akan dibuat hancur. "

* * *

Ekspresi wajah Jennie seketika berubah dan Ia merasa ucapan Taeyeon sangat memukulnya. Sementara Kai hanya menghela nafasnya dan memerintahkan jenderal untuk bersiap membawa Taeyeon.

" Kau benar-benar keras kepala, Tae. ", ucap Kai yang berjalan membelakangi Taeyeon.

Namun, dalam hitungan detik, Kai berbalik arah dan mengarahkan tangannya ke arah Taeyeon. Seketika cahaya api menghampiri Taeyeon dan Dewa Angin yang tak siap diri itu tersungkur karena api yang menghantam tubuhnya. Dengan segera Ia melepaskan jubahnya sambil merintih menahan sakit.

" TAEYEON! ", jerit Tiffany di dalam hatinya dan air matanya menetes begitu saja.

Ingin sekali menolong namun Ia tahu jika hal itu hanya akan membahayakan Taeyeon.

" Pembohong. ", rintih Taeyeon.

" Mwo ? ", tanya Kai.

" Apakah ini caramu menyerang seseorang ? Dengan mengundangnya berbicara di malam hari ? ", tanya Taeyeon.

Kai hanya terdiam dan Ia mengepalkan tangannya. Perlahan Taeyeon mencoba berdiri dan memegangi lengannya.

" Kau harus lebih dewasa dan menunjukan sisi gentleman dalam dirimu. Yang kau lakukan adalah hal yang sangat memalukan. ", ucap Taeyeon.

Merasa direndahakan, Kai berteriak dan kembali mengarahkan pukulannya ke arah Taeyeon. Namun, sesuatu yang tak terduga terjadi, seorang prajurit Kerajaan Api mengarahkan tangannya ke arah api tersebut dan membuat api itu pindah haluan ke arah prajurit lain di sekitar Taeyeon.

" Apa yang kau lakukan ? ", tanya Kai.

" Loyalitas. ", jawab prajurit itu sambil berjalan ke samping Taeyeon dan membuka penutup wajahnya.

YOONA ?! 

BRIDE OF WIND GOD : LAST WARWhere stories live. Discover now