"Cinta tidak bisa dipaksakan.
Cinta akan menemukan jalannya sendiri,
dan kepada siapa hati ini akan berlabuh?
Cuma tuhanlah yang tahu."By: FQ
🥀🥀🥀
Happy reading
🤗🤗🤗
"Fiqra! Fiqra ayo bangun!"Fiqra mengumpulkan kesadarannya setelah mendengar teriakan ibunya dari bawah.
"Iya buk! Fiqra sudah bangun!"
"Cepetan turun Fiq, nanti kamu bisa terlambat!"
"Aduh, kok gue bisa kesiangan. Apa karena gue tidur sama jilbab pemberian si fandi ya? Mendingan sekarang gue mandi, kalau begini bisa terlambat." Fiqra pun berlari kekamar mandi dengan wajah panik.
Saat Fiqra sedang menuruni tangga Fiqra langsung menyapa ayah dan ibunya.
"Pagi yah, pagi buk."
"Pagi sayang, sini sarapan dulu."
"Buk, fiqra langsung pergi aja. Fiqra nggak sarapan udah telat. Fiqra sarapan di kantin aja, assalammua'alaikum." Cerocos fiqra sambil mencium tangan ayah dan ibu nya.
"Wa'alaikumsalam, ya sudah kamu bawa motornya pelan-pelan ya sayang, jangan ngebut-ngebut." Nasehat ayah fiqra ketika melihat putrinya hendak menstater si merah.
"Oke dech yah, fiqra pergi dulu." Ucap fiqra sambil melajukan si merahnya.
Setibanya di sekolah.
"Alhamdulillah, akhirnya gue nggak terlambat sampai di sekolah. Masih ada waktu ni 10 menit. Hmm, mendingan gue ke kantin aja ah, ni perut nggak bisa diajak kompromi nampaknya." Ucap Fiqra sambil melangkahkan kakinya kearah kantin.
Sesampainya di kantin, tanpa sengaja Fiqra melihat dua orang yang kelihatan sangat akrab.
"Itu kan si Fandi, kok dia duduk sama Vira ya di kantin. Mereka keliatan dekat banget, jangan-jangan mereka pacaran lagi. Tapi kenapa gue nggak suka ya ngeliatnya. Kalau gini, mendingan gue balik ke kelas aja." Fiqra bermonolog dalam hati, sambil tertunduk lesu.
Akhirnya dengan langkah gontai Fiqra membalikkan badannya menuju kelas. Karena keasyikan menunduk tanpa memperhatikan sekitar, tiba-tiba.
"Kok jalannya nunduk, kayaknya pemandangan dibawah lebih bagus ya?"
Sebuah suara mengagetkan Fiqra. "Eh elo Ri, gue kirain siapa."
"Lho kenapa Fiq? Kok lemas banget." Tanya Ari yang penasaran.
Ari adalah teman sekelas Fiqra saat mereka di kelas X. Sekarang mereka beda kelas. Tapi Ari sepertinya masih menyimpan perasaan terhadap Fiqra.
"Nggak papa kok Ri." Jawab Fiqra berusaha meyakinkan.
"Tapi tadi gue perhati'in, sepertinya lho mau ke kantin. Tapi kenapa nggak jadi?" Tanya Ari lagi.
"Hmm, laper nya ilang, makanya nggak jadi, hee."
"Ya sudah kalau gitu yuk, gue antar lho ke kelas." Ajak Ari sambil merangkul bahu fiqra.
"Eh Ri, lho ngapain rangkul-rangkul gue."
"Ngapapa kali Fiq. Lagian lho lemas banget jalannya, gue takut ntar lho pingsan lagi." Jawab Ari sambil mengedipkan matanya kearah Fiqra.
"Dasar lho, Alasan." Sahut Fiqra yang disambut tawa oleh Ari.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Silence I Love You
RomanceMencintaimu adalah bahagiaku, dalam diam namamu selalu bersamayam dihatiku. Entahlah, sejak kapan rasa itu mulai tumbuh, yang pasti aku hanya bisa mencintaimu dalam diamku. By : Fiqra 🥀🥀🥀 Aku tak tau apa itu cint...