Riddle

23 4 0
                                    

Judul: Selamatkan Aku
Level: Easy - Medium
Author:Syafa
Jumlah kata: 359

Selesai dari kantor aku langsung pulang kerumah. Karna kerjaan yang banyak aku harus pulang lebih lama dari jam biasanya dan ini membuat Dhea adikku sendirian terlalu lama dirumah, sedangkan orang tuaku sudah meninggal 2 tahun yang lalu akibat kecelakaan.

Tepat jam 17:30 aku sampai dirumah, suasana yang sepi sudah menjadi hal biasa bagiku dan Dhea. Aku langsung pergi ke kamar untuk membersihkan badanku yang sudah lengket.

Selesai mandi aku pun keluar degan pakaian santai, lalu pergi ke kamar Dhea untuk mengajaknya makan malam diluar.

Tok.. Tok... Tok

"Dek, Kakak masuk yak," ucapku setelah mengetok pintu lalu kubuka perlahan.

"Loh? Kok gak ada orangnya?" Tanyaku pada diri sendiri saat masuk ke kamar Dhea.

"Dek, kamu dimana?" Panggilku sambil mencarinya di sekeliling kamar dan nihil Dhea tidak ada dikamar nya.

"Dhea! Kamu dimana sih!" Teriakku mulai khawatir.

"Jangan bercanda Dhea! Ini gak lucu!" Teriakku lagi.

Ku cari Dhea diluar. Mulai dari dapur,  ruang keluarga, ruang tamu bahkan taman belakang pun aku tetap tidak menemukannya, lalu kucoba menelponnya, tak berselang lama terdengar bunyi nada dering dari kamar Dhea dan saat dikamar nya kulihat ponselnya ada diatas kasur sedang menyala, dilayar tertera namaku sedang memanggil.

Ku ambil ponselnya lalu duduk dipinggir kasur sambil menatap seluruh kamar dan tanpa sengaja mataku melihat meja belajar Dhea, disana ada sebuah kertas berwarna pink, warna kesukaannya. Ku baca tulisan yang adikku tulis di kertas tersebut.

"The third step you take will determine your fate

Kakak bisa tolong kasih makan kucingku. Tadi siang aku lupa ngasih dia makan. Kalo bisa sekarang Kak. Terimakasih ya Kak

KHRPLKZGS. Qdmcx Beri 1 kesempatan 1.0 1.0 Gnudeg aut."

"Hah? Maksudnya apa coba dan sejak kapan Dhea melihara kucing? Kalo pun ada kucing dirumah ini, sudah pasti aku melihatnya," heran ku pada surat yang Dhea tulis.

Kebingunganku makin bertambah pada kalimat terakhir yang ditulis Dhea, ku perhatikan sekali lagi dan...

"Eh! Tunggu dulu ini seperti teka-teki. Tapi, buat apa Dhea nulis ini?" tanyaku pada diri sendiri

Ku baca ulang tulisan tersebut berkali-kali sambil mencoba memecahkan kejanggalan dan kata-kata aneh itu. 40 menit berlalu dan betapa terkejutnya aku setelah tahu maksud dari tulisan yang Dhea tulis

Tanpa buang-buang waktu aku langsung pergi dengan tergesa-gesa tanpa memperdulikan keadaan sekitar.

Apa yang sebenarnya terjadi? Dapatkan kalian memecahkan isi surat tersebut?

Suara HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang