"Ray! Ayo pulang!"
Raysa terlonjak oleh suara seseorang disampingnya disertai dengan tarikan tangan yang cukup kuat. Ray menatap si pelaku
"Gausah tarik-tarik, sakit tau" gerutu Ray sambil menyentak tangannya agar terlepas dari orang itu
"Ngapain disini?" tanya cowok dengan jaket denim itu
"Makan bakso" jawab Ray
"Sama siapa?" tanya cowok itu lagi
"Dia sama gue!" ucap Varo yang baru saja datang
"Lo!" ucap cowok bertindik itu geram
"Ray, ayo pulang" lanjutnya
Ze, cowok bertindik itu menarik Ray untuk mengikuti dirinya. Namun, Varo mencekal pergelangan tangan Ray yang lain. Menyebabkan Ze menghentikan langkahnya
Ze menyentak kasar tangan Varo yang mencekal tangan Ray
"Jangan sentuh Ray!" geram Ze
"Dia dateng sama gue, dan balik juga harus sama gue!" ucap Varo
"Gak!" ucap Ze
Belum sempat Varo membuka mulutnya, Ze lebih dulu mencekal leher baju yang dikenakan oleh Varo
Ray yang melihat keributan keduanyapun melerai
"Stop!" ucap Ray sambil melepaskan tangan Ze yang mencekal baju Varo
"Gue balik sama Ze" putus Ray sambil berjalan keluar dari tempat itu
Ze menatap remeh Varo lalu berlalu meninggalkan cowok bermata cokelat itu
.
Ray hanya bisa diam dan pasrah memdengar ocehan-ocehan dari cowok yang duduk dikursi kemudi itu. Beberapa kali cowok itu menanyakan apakah Ray mendengarkannya ataukah tidak
"Inget! Jangan pernah keluar sama cowok itu lagi! Dia itu cowok brengsek Ray!" ucap Ze
"Ck iya-iya" ucap Ray
"Ohiya, Rasya kemungkinan bakal nginep dirumah. Mendingan lo nginep dirumah Sey atau Delia" ucap Ze
"Gue nginep dirumah om Theo aja!" putus Ray
"Oke, biar gue anter!" ucap Ze
Ray memutuskan untuk menginap dirumah Sey saja bukan tanpa alasan. Karena, jika dirinya menginap dirumah Delia, habislah dirinya. Pasti Delia akan menceritakan berapa lusin mantannya, ataupun berapa pack gebetannya.
Memang lebih baik jika dia bermalam dirumah Paman tampan, si eksimonya itu
Tak terasa, ternyata Ferarri milik Ze sudah memasuki gerbang hitam kokoh milik keluarga Theodore
"Gue anter sampai sini aja ya. Masih ada urusan soalnya" ucap Ze dan langsung di iya kan oleh Ray
Zeinan akhirnya meninggalkan rumah itu untuk segera pulang kerumahnya, karena pasti kedua temannya, Rasya dan Daffa menunggu dirinya. Ah, lebih tepat cemilan yang dirinya bawa.
Sebenarnya, tadi Ze hendak membeli beberapa cemilan di minimarket. Kebetulan minimarket didepan kompleks perumahannya sedang tutup, jadilah dirinya memutar arah menuju perempatan kompleks sebelah, dan tak sengaja melihat Ray tadi
.
Ray menekan bell rumah itu, ia menunggu didepan pintu besar berwarna cokelat muda itu.
Ray membalikkan tubuhnya smabil menunggu tuan rumah membukakan pintu untuk nya. Agar tak mati kutu, akhirnya Ray berniat memainkan ponselnya. Namun, naas ponselnya lowbat
KAMU SEDANG MEMBACA
My Nerd Is Badboy [2]
Teen FictionBook2 Kalau mau baca MNIB harus baca Laverda dulu ya readers! mengisahkan anak-anak para most wanted MHS, terutama si kembar, anak Verda dan Joan! menceritakan tentang Rasya si tukang bullying, cuek, jutek, tapi tampan. Rasya yang hangat dan suka b...