Bagian 9🍁

46 7 4
                                    

Gue tidak pernah mencari peruntungan karena keberuntungan sendiri yang menghampiri
_Ray

.

Raysa saat ini sedang duduk manis di antara 2 orang pria berwajah dingin dan rupawan. Cewek itu tampak menggembungkan pipinya tanda dirinya sedang kesal

"Papa sama kakak kenapa sih? Ray bete deh" ucapnya kesal

"Ray, jangan bicara sebelum papa izinkan" tegas Joan kepada putrinya itu

"Denger" cibir Rasya yang di balas delikan oleh Raysa

"Papa izinkan kamu untuk melakukan apapun bersama teman-teman kamu. Tapi, papa tidak suka kamu pulang malam" jelas Joan

"Tapi pa, Ray pulangnya jam delapan malam lebih tiga menit. Itupun Ray dari rumah Om Theo" kesal Raysa

"Delapan malam kan?" Tanya Joan sambil menekan kata malam

Raysa mendengkus

"Papa tau kamu pulang kerumah Om Theo hanya untuk meminta bantuannya agar tidak ketahuan pulang malam kan?"

Raysa hanya diam tidak bisa mengelak, dia lupa siapa papanya

"Memangnya apa yang kalian lakukan di pusat perbelanjaan itu sampai tidak pulang seharian?"

Raysa kesal sekali jika dimarahi papanya, jika biasanya papanya yang membela dirinya saat dimarahi mamanya. Maka sekarang saat papanya yang memarahinya siapa yang akan membantu dirinya?

Ini semua berkat Delia yang mengganti warna rambut dan melakukan perawatan yang lamanya sama seperti menunggu Upin dan Ipin lulus tadika mesra

"Apa perlu papa pindahkan pusat perbelanjaan itu ke sini?" Tanya Joan

Raysa mendelik dalam tundukannya

Mentang-mentang kaya

Namun, Raysa langsung menggeleng saat ingat yang sedang dia cibir adalah papanya sendiri

Maaf pa, khilaf

"Ray, kamu dengar apa kata papa?" Tanya Joan

Raysa mendongak dan menatap wajah papanya, Raysa dapat melihat gurat khawatir di wajah rupawan papanya. Dia sadar betul jika dirinya juga salah

"Iya pa, Ray minta maaf. Ray janji nggak akan mengulanginya lagi" Ucap Raysa

Joan langsung memeluk putrinya itu dan mengecup puncak kepala Raysa

.

Pagi Minggu yang cerah ini Raysa berencana akan bangun sedikit lebih siang, namun rencana hanya tinggal wacana karena dia lupa jika hari ini adalah Minggu kedua di bulan Oktober yang artinya hari ini keluarga dan teman-teman papa dan mamanya akan berkumpul, disini

Raysa terpaksa bangun saat dua orang cewek menerobos masuk markas nya ini

"Ray! Good udah jam segini dan Lo masih ngebo aja?" Teriak cewek dengan ombre biru terang itu

Raysa langsung menutup wajahnya dengan boneka panda pemberian kakaknya dua tahun yang lalu itu

"Heh, Lo mau bangun apa gue seret keluar?" Kini Sey ikut menimpal sambil menarik paksa boneka lucu itu

Raysa langsung mencibir kearah Sey

"Galak amat, main seret-seret aja" kesalnya

Namun walaupun kesal, cewek itu tetap bangun

"Kalian jam segini kok udah pada disini sih?" Tanya Raysa

"Iya kita datang duluan karena tahu Lo pasti masih molor" ucap Delia

My Nerd Is Badboy [2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang