Rebahan di kasur sambil menonton drama baru, ditemani setoples besar keripik kentang rasa keju. Kurasa ini adalah posisi ternyaman. Namun sayangnya harus terganggu oleh hal kecil, salah satunya disebut 'ingin BAB'.
Jadi dengan masih mengunyah makanan, aku bangkir dari kasur.
Aku iseng melirik ke arah jendela. Dan di luar, kudapati Jaehyun yang sedang mendongak menatap jendela kamarku(kamarku ada di lantai dua).
"Jaehyun!"
Dia tidak melihatku. Namun raut wajahnya nampak lesu.
Aku menunduk sebentar mencari sandal dan memakainya. Namun saat aku sudah lebih dekat dengan jendela, tidak ada sosok Jaehyun di sana.
Aku mendengus kecil. Rasanya seperti hampa dan kosong.
Jaehyun.
Diantara gerombolan kami, hanya Jaehyun yang lahir pada tahun yang sama denganku. Anaknya pintar, tinggi, dan baik.
Dulu saat aku belum mudah berteman, ia yang paling sering berusaha mengajakku mengobrol. Bahkan membawakanku makanan buatannya, dan rasanya enak.
Oiya, Jaehyun juga pandai memasak.
"Winwin.. Ayo makan siang dulu, nak." Suara bibi Victoria terdengar jelas sampai kamarku.
Aku menuruni tangga dan makan siang bersamanya.
Maaf ya pendek banget isinya hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi ! •winwin&nct127•✔
Short StoryDon't be afraid, just wanna tell you hi. @beraskukus, 2019