👆👆Ada playlist yg beda dari sebelumnya :) 👆
Jadi ternyata begini...
Aku tergabung dalam sebuah band yang beranggotakan sepuluh orang. Dan kerennya, aku adalah seorang gitaris.
Taeyong hyung, Johnny hyung, Taeil hyung, Haechan, Mark, Jungwoo, Jaehyun, Yuta hyung, dan aku; Winwin.
Rasanya menyenangkan. Mereka hangat dan baik.
Gitaris kami ada tiga; aku, Johnny hyung, dan Jungwoo.
Johnny hyung merupakan senior yang sudah mahir dengan alat mainnya, sedang Jungwoo adalah anak pintar yang mudah mengerti hal-hal baru.
Namun aku--adalah si bodoh.
"Yah... Winwin salah lagi." Ucap Taeyong hyung dengan sedikit kecewa.
Aku menunduk tidak nyaman.
Ini sudah 23 kalinya aku memilih kunci yang salah, padahal part ku yang ini paling menonjol.
Mereka semua memang sabar dan humble. Namun jika aku sudah melakukan kesalahan sebanyak ini, rasanya seperti menguji kesabaran mereka.
"Tidak apa-apa kok. Ayo kita coba lagi." Taeyong hyung kembali tersenyum dan menepuk pundakku untuk menyemangati.
Dan
"Maaf salah." Aku segera membungkuk karena keliru lagi.
Benar. Aku melakukan kesalahan lagi, meskipun itu di bagian lain. Dan kesalahan-kesalahan bukan hanya kulakukan hari ini. Bahkan juga di waktu lain.
Memang benar bahwa dulu--diawal--aku bisa mengikuti dengan baik. Namun di lagu-lagu berikutnya aku tidak bisa menjamahnya. Aku kesulitan. Dan itu mengganggu keseimbangan.
***
Suatu hari, Wali kelasku memberi ceramah dadakan hingga tiga puluh menit sesudah jam pulang. Hingga membuatku harus datang ke tempat latihan dengan tergesa.
Saat sudah sampai aku melihat di jendela pintu kaca ruang latihan.
-ah, mereka sedang istirahat...
Tanganku sudah memegang knop pintu, namun sesuatu menahanku; percakapan mereka.
"Jungwoo jago sekali ya, padahal kau termasuk maknae loh." ucap Johnny hyung.
"Hooh. Bagian yang itu kan sulit sekali." tambah Yuta hyung.
Mereka yang ada di sana belum tahu keberadaanku. Aku yang masih di balik pintu hanya merunduk malu akan kebodohanku.
"Jungwoo juga tidak melakukan kesalahan apapun. Wah... kurasa parti Winwin bisa digantikan dengan pas olehnya."
Dhar
Seperti ada petir yang menyambar jiwaku. Lututku melemas. Aku hampir terjatuh jika seseorang dari belakang tidak memegangiku.
Taeyong hyung.
"Lhoh. Mengapa tidak masuk? Semua sudah menunggu lo.."
Suara berat Taeyong hyung yang ramah, membuat semua orang di dalam ruang latihan mengetahui keberadaan kami. Semuanya menatapku. Dengan tatapan bersalah karena tertangkap basah.
Merasa tidak nyaman dengan situasi, aku segera berlari meninggalkan semua orang. Aku tidak tahu apakah ada anggota yang mengerjarku, yang pasti aku terus berlari sampai ke jalan raya.
Hingga sebuah suara klakson memekakkan telingaku.
Brak!
Tenang gaes... cerita tidak semudah ini okayyy hehehe 😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi ! •winwin&nct127•✔
Short StoryDon't be afraid, just wanna tell you hi. @beraskukus, 2019