17. Bibi Victoria

1K 170 5
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat masih kecil, aku pernah menguping percakapan Papa dan Mama. Percakapan yang mungkin agak rahasia.

"Ini tidak bisa dibiarkan." Papa mengusak rambutnya. "Ia bahkan punya tiga kepribadian yang bertolak belakang. Victoria benar-benar tidak waras!"

Aku masih kecil sekali waktu itu. Kata-kata yang mereka ucapkan tidak bisa kumengerti. Yang kutahu hanyalah Bibi Victoria sedang sakit.

Bibi tidak pernah lagi menyuapiku bubur balita yang manis, tidak pernah lagi menggendongku di taman depan. Bibi sakit dan sekarang Mama dan Papa sudah membawanya ke rumah sakit.

Aku berharap Bibi bisa sembuh dan bermain lagi denganku seperti dulu.



***



Beberapa tahun kemudian Bibi kembali. Senyum terukir di wajahnya.

Aku bertanya pada Mama, "Sebenarnya bibi sakit apa, Ma?"

Mama mengelus rambutku sebelum menjawab, "Sakit yang lumayan berbahaya. Tapi sekarang tidak apa-apa, kok. Bibi sudah sehat."

Ah. Syukurlah kalau memang bibi sudah sembuh. Namun wajahnya jadi semakin kurus. Kulitnya juga jadi lebih pucat.



***



Bibi adalah bibi yang baik dan pengertian. Sering mengunjungiku saat Mama dan Papa sibuk bekerja.

Terkadang ia suka bersenandung kecil dengan nada yang sama; nada yang sebelumnya tidak pernah kudengar.





Terkadang ia suka bersenandung kecil dengan nada yang sama; nada yang sebelumnya tidak pernah kudengar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tinggal 1 atau 2 chapter lagi dan tamat gaes :))



Hi ! •winwin&nct127•✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang