Happy Reading!!!!
Sorry for typo
-
-
-
-
-
"Dasar Oh Sehun brengs*k! lihat saja nanti akan ku bunuh dia!!"
BRAAAAK
Kris menutup lokernya dengan keras setelah menaruh seragam kotornya kedalam tasnya. Sekarang dia terpaksa harus mengenakan seragam olahraga karna dia tidak bawa baju ganti tadi.
Bibirnya tak henti menyumpah serapahi si hoobae kurang ajarnya itu sampai tak menyadari ada seseorang yang berjalan ke arahnya dan berhenti di sampingnya untuk mengulurkan air mineral padanya. Yang tentunya menghentikan omelan tak bermutunya itu.
"Huh?! Luhan?"
"Kau terus-terusan menggerutu, aku takut tenggorokanmu kering. Heheheee..." Luhan hanya bisa cengengesan saat Kris menatapnya tajam, meski begitu tangan Kris tetap telulur untuk menerima dan meminum hingga habis air mineral yang sahabatnya itu berikan.
"Kau tau, terkadang aku berfikir kalau Sehun itu menyukaimu tapi gengsi untuk menyatakannya, makanya dia terus-terusan mengganggumu untuk mendapat perhatian darimu." Luhan berucap santai, tubuh pendeknya ia sandarkan pada loker disamping milik Kris sementara matanya menatap jauh kelapangan basket di depan sana.
"Hahahaaaa....Jangan bercanda, dia hanya bocah nakal kurang pekerjaan dan aku sangat membencinya." Kris tertawa sakratik.
"Ayolah Kris, Sehun itu bukan tipe orang seperti itu, maksudku dia selalu bersikap dingin ke semua orang, dia bahkan tidak pernah membuli siswa lain selain kau. Tidakkah kau berfikir ada sesuatu dibalik semua itu." Luhan nampak berfikir keras, tangan kanannya bersidekap sementara tangan kirinya mengusap dagunya dengan ekspresi super serius yang membuat Kris memutar bola matanya bosan.
Luhan selalu saja sok tau dan sok keren, si rusa ini tidak tau apa kalau orang-orang selalu menyebutnya cute. Ckckck
"Oh tentu saja itu karena dia hanya menganggap aku sebagai senior nerd yang cocok untuk di jadikan bahan bulian, memang apalagi alasannya." Kris sampai sekarang tak mengerti apa salahnya pada bocah kaya itu sebenarnya.
Pertama kali mereka bertemu saat tahun pelajaran baru adalah di lorong lantai satu dekat perpustakaan. Saat itu Kris baru selesai meminjam buku dan sedang dalam perjalanan kembali ke kelas dengan dua buah buku tebal dan sebuah novel yang ia baca sembai berjalan, ketika Sehun Oh yang berjalan terburu-buru entah karena apa itu menabraknya.
Keduanya terjatuh di lantai lorong dengan buku-buku yang berserakan juga kacamatanya yang terlepas dan jatuh ke lantai. Kris menghela nafas sebelum mengambil kacamatanya kembali lalu mulai memunguti buku-bukunya, sampai dia menyadari pemuda yang terdiam di sampingnya. Kris tak mau ambil pusing, dia segera berdiri dan membungkuk meminta maaf –lagipula ini salahnya juga yang membaca sambil berjalan, oke!
Lalu setelahnya keesokan harinya si Sehun Oh ini mulai mengganggunya. Menyembunyikan barangnya, mengisi lokernya dengan berbagai benda aneh, mengatainya, bahkan menguncinya di kamar mandi wanita.
Gzzz.....dengan fakta-fakta di atas, tidak mungkin Sehun Oh menyukainya, kan?
"Tapi Krisseu bisa saj-"
"Luhan Xi disini kau rupanya!" Sebuah suara menghentikan obrolan kedua pemuda yang berasal dari China itu. Luhan dan Kris menoleh dan mendapati Byun Baekhyun berjalan cepat kearah mereka dengan ekspresi kesal di wajahnya.
"Hey Baek ada apa? Mana pangeranmu? Tumben kau sendirian saja?" Tanya Luhan saat mendapati Baekhyun –anak tingkat dua yang akrab dengannya- yang biasanya selalu bersama pangeran wannabenya itu sendirian saja sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
love you(END)✓✓
أدب الهواةKau tau terkadang aku berfikir kalau Sehun itu menyukaimu tapi gengsi untuk menyatakannya