18

20.3K 5.3K 1.7K
                                    

Setelah mendengar kabar kalau Yuvin meninggal, Wooseok dan Seobin yang tidak pulang, juga Jyunhao, Mahiro, dan Dohyun yang belum ditemukan, Yohan mengajak Minkyu, Hyungjun, Eunsang, Sihoon, dan Jinwoo berkumpul di rumahnya. Tapi Eunsang tidak datang karena ada urusan.

Tidak ada yang berbicara, semuanya murung, kecuali Sihoon yang terus-terusan terkekeh sendiri. Ya iyalah, dia tahu semuanya.

"Sekarang tinggal sisa lima orang ya," gumam Hyungjun dengan kepala tertunduk.

"Lo tenang aja, gue bakal cari death note itu secepatnya sebelum ada korban lagi," balas Minkyu sambil tersenyum meyakinkan.

"Jinwoo kangen kita yang dulu," kata Jinwoo dengan nada bergetar. "Jinwoo mau kita kumpul-kumpul lagi kayak dulu, Jinwoo kangen."

"Jinwoo..." Hyungjun tak mampu berkata-kata, dan berakhir menangis sambil memeluk temannya yang lebih muda dua tahun darinya itu.

"Ck, drama banget." Sihoon yang melihatnya berdecak sebal.

Yohan mengernyit. "Kok lo gitu sih? Wajar lah kalo mereka sedih, lagipula mereka masih bocah."

"Sewot banget sih lo." Sihoon mendelik.

"Sewot lo bilang?!"

"Udah-udah! Kita harusnya selesaiin pake kepala dingin, bukan marah-marah kayak gini!" Lerai Minkyu sambil menahan Yohan yang terlihat ingin melayangkan pukulannya ke Sihoon.

Bukannya menurut, Yohan malah mendorong Minkyu untuk menjauh. "Lo salah satu pelakunya, kan?!" Tuduhnya langsung.

"Kok gue?!" Tanya Minkyu tak terima.

"Kalo lo bukan pelakunya, kenapa lo bersikap aneh selama ini?!"

"Loh, gitu doang? Gue malah yakin lo pelakunya. Kenapa? Karena lo terus belain Jinwoo yang selalu nemu mayat temen-temen kita."

"Jadi lo nuduh Jinwoo?" Hyungjun yang terpancing emosi berdiri dari duduknya. "Kalo dia emang gak sengaja lewat gimana? Mau tetep lo tuduh juga?"

"Tapi aneh banget kalo dia selalu nemuin mayat temen-temen kita. Dia tau dari mana? Dia gak mungkin gak sengaja lewat!"

"Woi, santai dong!" Yohan yang mulai geram langsung menarik kerah baju Minkyu.

Jinwoo gemetar, Hyungjun yakin dia ketakutan. Yang hanya bisa dia lakukan hanyalah duduk diam sambil mengusap-usap surai hitam Jinwoo untuk menenangkannya.

Ting!

"Hyungjun, hpnya bunyi tuh," bisik Jinwoo.

Hyungjun yang penasaran langsung membuka pesan yang baru saja masuk tersebut.

Setelah membukanya, dia terkejut, matanya membulat tak percaya melihat siapa yang mengirim pesan.




Kak Jungmo
|Hyungjun, pergi dari rumah Yohan sekarang!




Pesan berwaktu, begitu pikir Hyungjun.

Eh tunggu sebentar, pergi dari rumah Yohan?

Ting!




Kak Jungmo
|DUA PELAKUNYA ADA DISANA!
|CEPETAN PERGI!






Deg!




Dengan raut wajah tak menyangkanya, Hyungjun mendongak, menatap satu-persatu temannya.

Jinwoo menatapnya penuh tanda tanya, Yohan dan Minkyu masih bertengkar, dan Sihoon...

"Hehe, kok muka lo tegang gitu? Lo udah tau siapa yang megang death note, ya?" Tanya Sihoon sambil terkekeh.

"Eng-enggak, gue cuma takut, kak," jawab Hyungjun sambil memaksakan senyumnya.

Sihoon ber-oh ria dan memilih memperhatikan Yohan dan Minkyu yang terus berdebat. Beruntung hanya adu mulut, bukan baku hantam.

"Hyungjun, Kak Sihoon serem ya," bisik Jinwoo tiba-tiba.

"I-ya serem, iya hehe," balas Hyungjun gelagapan sendiri.

Jinwoo mengedikkan bahu lalu memilih untuk memakan permen yang dia bawa.

Beberapa saat kemudian, nafas Hyungjun tercekat, tangannya refleks mencengkram tangan Jinwoo yang ada di sampingnya.

Hyungjun berani bersumpah, kalau death note yang mereka cari ada di balik jaket yang dikenakan Sihoon!

"Hyungjun kenapa?" Tanya Jinwoo bingung.

Hyungjun tak menjawab, wajahnya berubah pucat. Buku itu benar-benar death note!

Cengkraman di tangan Jinwoo langsung dia lepas, dia sedikit menjaga jarak dengan temannya yang satu itu.

Satu pelaku sudah terungkap, tapi yang satu lagi siapa? Yohan, Minkyu, atau bahkan Jinwoo?

Ternyata benar apa kata Jungmo beberapa hari yang lalu, jangan percaya pada siapapun.

Tapi apa yang harus ia lakukan?

Tetap diam disana agar pelaku tidak curiga?

Atau pergi dari sana secepatnya dan melapor ke polisi?






























Maaf ya chapter ini ngebosenin banget :(

|1| Death Note | Produce X 101 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang