pilihan

14 3 0
                                    

[MONMAAF APABILA ADA KESALAHAN KATA DALAM PENULISAN YANG TIDAK DISENGAJA MAUPUN DISENGAJA KARENA AUTHOR CUMAN MANUSIA BIASA YANG TERKADANG MELAKUKAN BANYAK KESALAHAN]

-ENJOYYYYYYYYY-

           -----HAPPY READINGG----

"Memilih antara bertahan dengan sebuah kesengsaraan atau berjuang mencapai cita-cita yang ada pilihlah berjuang untuk mencapai cita-cita because life a realita semua memimpikan sebuah kesuksesan."

---------00000000-----------

Flasback.

"Saya ingin menawarkan kamu untuk bergabung ke citra media grup dimana disitu kamu saya bimbing menjadi seorang aktris."ucap ibu itu sambil terus memperhatikan Adara yang tampak kaget dengan tawaran itu

"IBU SERIUSAN SAYA BISA MENJADI ARTIS?"pekik Adara antusias dan ibu itupun hanya menganggukkan kepalanya

"Tapi untuk menjadi aktris tidaklah mudah kamu harus saya seleksi dan bersaing dengan banyak orang agar kamu bisa menguasai seni peran."jelas ibu itu dengan santai

"Saya mau bu tapi ibu bilang saya harus seleksi dengan banyak orang tetapi kenapa ibu menawarkannya kepada saya sementara yang lain menawarkan diri kepada ibu?"tanya Adara heran dan membuat ibu itu menjadi tersenyum singkat

"Saya mempunyai alasan dan saya melihat kamu punya kemampuan itu."ucap ibu itu singkat membuat Adara bingung dan tak tahu ingin berkata apa

"Kalau kamu mau saya menjemput kamu besok."ucap ibu itu lalu pergi dari hadapan Adara.

Sebuah tawaran yang selalu terngiang-ngiang didalam pikiran seorang "Adara Fredella Ulani" apakah ia harus menerima sebuah tawaran itu atau ia tetap disini bersama saudari kembarnya dan ibu tirinya beserta kedua anaknya? Semua terasa membingungkan bagi seorang Adara ia bingung apabila ia disuruh antara memilih antara sebuah pilihan apalagi pilihan itu sangat berpengaruh baginya.

Huft...

Sebuah helasan nafas yang menemani malam ini dengan suasana yang menemaninya ditengah keheningan yang ada ia bingung dengan semua ini,apakah ia harus bercerita dengan saudarinya? Apakah itu akan membuat saudarinya itu akan bersedih dan merasa kehilangannya?atau saudarinya akan membiarkannya mengejar mimpinya?Atau ia harus juga mengatakan ini kepada ibunya? Ah semuanya terasa lebih rumit.

Menit pun berganti dengan menit akhirnya setelah sekian lama ia pun telah sampai di kediaman rumah surya rumah ayah kandungnya yang setahun yang lalu meninggalkan mereka semua dan membuat ibu tirinya itu semakin merajelela memerintah,menyuruh,dan menyiksanya.Dengan tatapan sendu dan bingung akhirnya ia pun memutuskan untuk memasuki rumah ayahnya dengan mengucapkan "bismillahirrahmanirrahim" didalam hatinya dan akhirnya ia pun melihat seseorang wanita paruh baya dan saudara tirinya yang menunggunya di ruang keluarga mungkin.

"Assalamualaikum."

Wanita paruh baya itu pun bangkit dari duduknya menuju ke tempat dimana Adara berdiri dan kemudian teriakannya menggema diseluruh rumah sederhana yang ia tempati saat ini"ADARA FREDELLA ULANI KAMU DARIMANA? INI SUDAH JAM BERAPA KAMU MAU JADI APA HAH?!"maki ibu tirinya dengan saudara-saudara tirinya yang berada disamping ibunya memandangnya dengan tatapan sinis Adara pun yang mendengar itu hanya bisa menutup telinga dan memejamkan matanya untuk sesaat ibunya pasti akan mengomelinya.

"Maap bu tadi angkotnya mogok bu dan juga tadi kena macet jadi terlambat pulangnya."ucap adara setengah jujur sambil menunduk memandang lantai takut ibunya marah.takut karena jika ia jujur apakah ibunya mau menerima alasannya atau tidak jadi ia memutuskan untuk berbohong agar ibunya tidak semakin murka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MIMPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang