Tak pernah terpikirkan oleh ku, jika akhir dari segalanya akan menjadi seperti ini. Hancur, semua yang sudah ku rencanakan bersamamu, semuanya sudah hancur
"Tunggu aku kembali, aku pasti akan kembali"
Setiap hari aku menunggu janjimu kala itu, setiap hari menunggu pesan darimu yang tak kunjung ku dapatkan. Satu yang ingin ku tanyakan, kemana kamu pergi selama ini? Apa yang kamu lakukan disana?
Entahlah, kamu hanya bilang ingin pergi saat itu. Satu tahun yang lalu, kamu pamit padaku untuk pergi entah kemana kamu tak memberi tahuku kemana kamu pergi.
Dan sekarang tepat satu tahun kamu pergi, aku bertanya tanya pada diriku, aku masih berandai andai kamu akan kembali. Seluruh hati ku masih kamu pemiliknya, aku masih menjaga nama mu dalam hatiku.
Entah siapa pemilik hatimu saat ini, aku masih mempercayakan itu padamu.
"Dan aku masih menunggumu, Wonjinku sayang" gumamku sambil menatap foto kita berdua di ponselku.
Aku masih menatap layar ponselku hingga layarnya berganti secara otomatis karena panggilan dari teman ku.
Kim Minkyu is calling...
Aku mengangkat telfon dari Minkyu.
"Ya, halo?"
"Seora! Temui aku di cafe moon sekarang, ada yang ingin aku bicarakan padamu. Ini tentang Wonjin"
Mendengar namanya tersebut oleh Minkyu, aku buru buru mengiyakan ajakannya dan dengan segera aku mengambil Hoodie kuning pemberian Wonjin dan berlari keluar kamar.
°°°
"Apa yang ingin kamu katakan Minkyu?" Aku bertanya setelah selama lima menit kita hanya berdiam. Dia yang sibuk dengan pikiran nya dan aku yang sibuk dengan minuman ku.
"Aku minta maaf" Minkyu menunduk membuat ku mengernyit dalam.
"Katamu, kamu ingin membicarakan tentang Wonjin mengapa minta maaf?" aku bertanya sambil menatap Minkyu dengan perasaan yang campur aduk, hatiku gelisah, aku tahu ini pasti ada apa apanya.
"Maaf, aku sudah menyembunyikan fakta yang sebenarnya selama ini" Aku masih mendengarkan, menunggu kelanjutan dari kalimat Minkyu.
"Wonjin, dia tidak pergi sejauh yang kamu kira, ia masih disini" ada secercah harapan di hatiku.
"Itu bagus dong! Sekarang dia dimana?" Minkyu menunduk, bisa kulihat raut wajahnya yang sebentar menahan tangis?
"Ke-kenapa Minkyu?" suara ku mulai lirih saat aku menyadari perubahan raut wajah Minkyu
"Itu.." Nafas Minkyu tercekat saat mengatakan kalimat selanjutnya, aku mematung berusaha untuk tidak percaya. Namun Minkyu justru membawaku ketempat yang tak pernah ku pikirkan sebelum nya.
Dan disinilah sekarang aku berdiri, di depan gundukan tanah yang di atasnya terdapat batu nisan bertuliskan nama orang yang kutunggu selama setahun ini.
"Ia pergi untuk menyembuhkan penyakitnya, kanker darah. Ia hampir putus asa jika saja ia tidak mengingat mu menunggunya Seora, setelah kedua orang tua dan adik nya, kamulah alasan mengapa ia berjuang mati matian selama satu tahun penuh" aku terduduk di samping makam nya, air mataku sudah jatuh layaknya hujan.
"Perjuangan dia tak hanya selama itu, sudah lima tahun ia mengidap kanker darah, jauh sebelum ia bertemu dengan mu, itu mengapa ia pernah putus asa sampai kau datang ke kehidupannya dan memberi nya semangat agar tetap hidup" aku menatap batu nisan itu dengan pandangan sendu.
Ham Wonjin
22-03-2001
27-01-2019Iya, kamu sudah tiada, pangeran ku, tokoh utama hatiku sudah tiada
KAMU SEDANG MEMBACA
Night < ProduceX101 >
FanficOne Shoot collection °ProduceX101° "Selamat malam" "H-hah?" "Semoga mimpi Indah, jangan lupa mimpiin aku juga ya?" "A-ah.. Kamu juga.." -• BxB / Straight -• Slow -• Mpreg? Maybe ©002MINHONEY, 120420