From : The Future? [Markhyuck]

Seven

-•-

Mark Side

Namaku Lee Minhyung atau Mark. Usiaku 28 tahun.

Aku.... benar-benar datang dari masa depan.

Rencanaku untuk mendekatkan Haechan dan Jeno sepertinya berjalan lancar dan sukses. Aku harap akan tetap seperti itu sampai aku pergi dan seterusnya. Aku harap.

Selama aku datang ke masa ini, aku selalu memperhatikan Haechan dari jauh. Aku memperhatikan siapa orang yang ia suka dan menyusun rencana agar mereka bisa bertemu layaknya takdir.

Saat aku memberitahu rencana ku dan tahap yang harus Haechan lakukan, aku terlebih dahulu bermain-main dengan jam yang menjadi mesin waktu ku. Berpindah-pindah waktu untuk melihat apa yang pria bernama Jeno itu lakukan supaya aku bisa menempatkan Haechan disana.

Menontonnya bermain sepak bola selama dua jam, mengikutinya ke perpustakaan, sampai mengatur rencana sangat cerdik dengan meminta Jeno menaruh barang di lab kimia agar ia bisa bertemu Haechan.

Semua itu aku yang lakukan, aku memastikan semuanya berjalan sesuai dengan kehendaku dan juga yang akan membuat Haechan senang.

Dihari dimana Haechan dan teman-temannya seharusnya pergi ke toko pernak pernik, aku mengatur agar Haechan dan Jeno bisa bertemu.

Agar Haechan tidak bertemu dengan aku di toko itu.

Aku Lee Minhyung atau Mark, seorang siswa SMA Taesa umur 18 tahun pada masa ini. Seumuran dengan Haechan.

Dan aku bukanlah anak dari Haechan.

Haechan, pada saat aku menemuimu di rooftop, saat itu aku gugup bertemu denganmu lagi di kondisinmu yang masih anak SMA. Aku memutuskan untuk mengaku sebagai anak Haechan.

Dan mengatakan hal konyol yang sebenarnya membuatku sakit hati setiap kali aku berperan.

Aku bukan anak mu, Haechan. Bukanlah anak dari Lee Jeno dan Lee Haechan yang wajahnya kau pilih sendiri. Aku bukan.

Aku ini suami mu.

Suami dari Lee Haechan.

Lalu datang kesini untuk mencegah hal itu terjadi, hari dimana aku dan Haechan bertemu di toko pernak pernik. Mau tahu alasannya?

Karena aku menyesal menemui mu. Menyesal... berulang kali.

Memutar kembali semuanya bukanlah hal yang sulit. Aku akan mencegah momen krusial kami terjadi dan membuat Haechan tidak berakhir denganku.

Tepat saat Jeno mengajak Haechan untuk pergi kencan, saat itu juga seharusnya aku dan dia bertemu. Tak sengaja memegang barang yang sama di toko itu.