"Hah, setiap hari seperti biasanya. Orang Orang didesa ini akan saling menyapa saat jam 8 pas." Ucap Jisoo pada dirinya sendiri.
Tidak menunggu untuk waktu yang lama, jam besar didesa itu berbunyi, menandakan warga desa harus segera bangun dan memulai aktivitas nya masing masing.
"Selamat Pagi!"
"Selamat pagi!"
"Selamat Pagi!"
Itu sudah menjadi rutinitas warga desa setiap pagi. Saling menyapa satu sama lain. Harmonis bukan? Namun disaat Jisoo melewati mereka, mereka akan memulai bernyanyi tentang Jisoo. Biasanya lagu tersebut tentang mengapa Jisoo seperti itu. Juga kadang tentang kecantikannya.
Ditengah tengah warga desa yang sedang bernyanyi ria, Taeyong sedang berdebat dengan penjual bunga. Mengapa? Karena Taeyong main mengambil bunga yang dijual. Apa lagi alasannya kalau bukan untuk Jisoo. Walau akhirnya Taeyong pun gagal mendapatkan bunga itu.
Taeyong pun memutuskan untuk mencari Jisoo, pastinya untuk pendekatan walau cara itu tidak membuat Jisoo dan Taeyong semakin dekat.
"Hai Jisoo!" Kata Taeyong saat sudah menemukan Jisoo.
"Eh Hai Taeyong." Kata Jisoo datar dan masih fokus kebukunya.
"Wah buku yang bagus." Kata Taeyong mencari topik pembicaraan.
"Kau sudah membaca nya?" Kata Jisoo tiba2 penasaran.
"Ah.. Tidak." Jawab Taeyong.
"Oh." Jawab Jisoo singkat.
'Ckkk mengapa dia semakin menarik?' - Batin Taeyong.
Tidak ada angin tidak ada hujan, Taeyong pun hendak memeluk Jisoo.
Karena merasa sesuatu yang membuatnya tidak enak, Jisoo pun segera berlari kerumahnya, sehingga Taeyong hanya memeluk angin."Hahh, cepat lambat kau akan menjadi milikku." Kata Taeyong.
JISOO SIDE.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam." Jawab ayahku
"Ayah apa aku aneh?" Tanya ku tiba2.
"Tentu tidak, apa ada yang berkata seperti itu?" Tanya ayahku lagi.
"Orang2 di desa berkata seperti itu." Jawabku lesu.
"Tenang saja, desa ini adalah desa kecil, orang2 nya juga tidak berpikir dengan baik." Kata Ayahku.
"Kan kita juga warga desaini yah?" Tanya ku.
"Oh iya ya." Jawab ayahku.
'Untuk bapak.' - batin Jisoo
"Ayah akan bepergian lagi." Kata ayahku tiba2.
"Baiklah, tapi jangan lupa untuk jaga kesehatan mu yah." Ucapku.
"Baiklah gadis kecilku yang cerewet." Ucap Ayahku.
"Ayoolah ayaaah." Ucap ku tidak terima. Sementara ayah ku hanya tertawa.
"Baiklah, apa yang kau inginkan?" Tanya Ayah ku.
"Bunga mawar?" Jawab ku.
"Kau selalu meminta itu, tapi baiklah." Jawab ayahku.
"Hati hati Ayah!" Ucap ku.
"Jaga dirimu juga Jisoo!" Ucap Ayahku dan kereta kuda pun berjalan membawa ayahku.
AYAH JISOO SIDE.
Tidak terasa sudah malam hari, terdengar lolongan serigala sangat dekat sekali. Aku harus tetap waspada. Namun tiba2 udara menjadi dingin sekali. Dan mengapa ada salju didepan sana? Bukannya musim dingin sudah berlalu sekitar 1 bulan yang lalu? Rasanya semakin dingin. Oh tidak, sepertinya aku hampir membeku.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] JINSOO || Beauty And The Beast
Random(Update klo mood) Alurnya kayak beauty and the beast. Jarang up :(