Seokjin yang lembut

241 26 2
                                    

Kini aku sedang menyembuhkan luka Monster itu. Lukanya memang sangat dalam tapi beruntung, K-Hope berhasil menendang ketua kelompok serigala tersebut, sehingga serigala lainnya ikut mundur.

"Arrghh, ini sakit bodoh!" Ucap Monster itu padaku.

"Ini akan lebih sakit lagi jika kau terus mengeluarkan ocehan bodohmu." Ucapku sambil mengencangkan perban yang kupakaikan dilengan Monster itu.

"Nah, akhirnya selesai. Lebih baik kau tidur terlebih dahulu, Monster jelek." Ucapku agak mengejek.

"Hei! Seandainya kau tau wujud asliku, kau pasti akan memohon mohon kepadaku untuk menjadikanmu istriku." Ucapnya dengan percaya diri.

"Cih, kau jauh dari tipeku, lagipula kau adalah seorang monster. Mana mungkun aku akan mentukaimu." Ucapku lagi.

"Lihat saja nanti, kau akan menjadi Istriku." Ucap Monster itu lagi sehingga membuatku merasa geli.

"Pfft, terserah kau saja." Ucapku dan segera pergi meninggalkan kamar monster tersebut.

...................................................................

Semenjak pertengkaran kecil di kamar Monster waktu itu. Entah mengapa, kami menjadi semakin akrab. Sehingga aku mengetahui 1 fakta tentang Monster tersebut. Dia bukanlah Monster yang dingin dan menyeramkan, dia adalah monster yang hangat dan penyayang. Sangat aneh bukan? Dia tidak terlihat seperti monster sama sekali.

Hari ini salju turun dengan damai. Tidak seperti biasanya. Langit pun menjadi cerah. Aku dan Monster, maksudku Seokjin pun memutuskan untuk mengelilingi taman di Istana tersebut. Memang waktu itu Monster itu meminta ku untuk memanggilnya Seokjin saja daripada Monster. Dan aku hanya dapat menurutinya.

Saat sedang asyik berkeliling di Taman. Muncul ide jahil dikepalaku. Aku pun mulai mengumpulkan salju dan membuat nya menjadi bulat. Dengan perlahan aku melemparkan bola salju tersebut ke wajah Seokjin.

PUK!

Salju itu tepat mengenai wajahnya. Walau memang hanya dibagian hidungnya karena tanganku yang kecil, sehingga aku hanya membuat bola salju yang kecil. Aku pun mulai tertawa dengan terbahak bahak.

PUK!

Saat Asyik tertawa. Seokjin malah membalas perbuatanku. Namun balasannya Seokjin sangat tidak adil. Karena tangannya besar. Bola salju yang dibentuknya pun besar. Sehingga mengenai seluruh wajahku.

Kami pun hanya saling tertawa setelah acara lempar melempar salju itu dilakukan.

Tidak terasa, hari sudah ingin malam saja. Seokjin mengajakku untyk pergi ke suatu tempat.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai ketempat tersebut. Tempat itu adalah tempat yang luas. Tempat itu juga dihiasi oleh buku2 disetiap raknya. Sebut saja perpustakaan.

"Buku?"

"Kau suka membaca?"

" Waah kau suka Romance rupanya."

"Waah keren, buku ini kan terbatas!"

"Ck ck ck tempat ini sangat luas!"

Ucapku saat berada disitu.

"Tapi bukan itu yang ingin ku tunjukan." Ucap Seokjin

"Apa?" Tanyaku penasaran

"Ini adalah sebuah cermin ajaib. Peganglah ini dan katakan orang yang ingin kau lihat. Maka Cermin itu akan memperlihatkanmu orang tersebut." Ucap Seokjin panjang lebar sedangkan aku hanya membalasnya dengan anggukan.

"Bolehkah aku mencoba?" Tanayku.

"Tentu." Ucap Seokjin.

Aku pun menggenggam cermin tersebut dengan erat. Kulihat cermin itu sudah sangat usang. Dengan gugup aku mulai mengucapkan nama seseorang.

"Tunjukan ayahku." Ucapku.

Dengan ajaib cermin ini menunjukan Ayahku yang sedang di genggam dengan erat pundaknya oleh Taeyong sedangkan yang lain hanya melihat dan tidak menolong. Tunggu...







"AYAH!"











TBC


MAAP PENDEK GUYS


[END] JINSOO || Beauty And The BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang