B I A N G K E R O K

107 18 4
                                    

Jadi hari senin awal masuk sekolah,gue udah males banget buat ngeliat suasana kelas,tapi gue kangen sahabat-sahabat gue. Setelah gue ketok pintu dan memasuki ruang kelas gue tiba-tiba Andra menghampiri gue dan bilang kalau dia mau mengobrolkan sesuatu sama gue,

Andra: "sya gue tau tentang lo suka sama Dwika."

Rasya: "terus?"

Andra: "dengerin gue dulu,gue tau kenapa lo sama Dwika gak bisa jadian maupun Dwika terlihat cuek sama lo,padahal itu semua lo salah tafsir. Dari apa yang dia lakuin ke lo dan cerita-cerita gue pas kumpul gue yakin Dwika suka sama lo. Gue yakin Dwika seperti itu karena ada sebabnya,lo tau Yudha kan?"

Rasya: "hoh terus?"

Andra: "Yudha suka sama lo sya,dan rasa Dwika ke sahabatnya percis kaya lo ke sahabat lo sendiri,rela ngorbanin orang yang kalian suka demi sahabat,dan dia cari cewek lain buat bikin lo ngerasa kalau dia itu gak suka sama lo.Ini alasan kenapa lo sama Dwika jauh."
"lo gak mau buat balik dekat sama dia,gue bantu,gue kasian sama perasaan lo yang disia-siakan karena Yudha."

Rasya: " gini ya ndra,gue sama sekali gak peduli sama omongan lo,gue udah muak sama semua omongan yang keluar dari mulut Dwika.Gue sama Dwika gak akan pernah bisa jadi pasangan yang lo pikir!"

Andra: "sya sorry gue gak ada maksud buat lo marah,gue cuma mau bantu lo doang karena yang gue lihat selama ini,itu hanya sebuah salah paham yang terus-terusan terjadi."

Rasya: "gue tau niat baik lo cuman gue udah terlalu sakit buat berjuang lagi!"

Andra: "oke sya gue ngerti,gue minta maaf ya sya."

setelah selesai ngobrol bareng Andra,gue jadi lebih banyak mikir lagi,dan senyum-senyum sendiri.Apa benar yang diucapkan oleh Andra barusan karena gue masih belom yakin akan hal itu,tapi logika aja sih bisa aja benar ucapan Andra karena selama ini sikap Dwika ke gue didepan Yudha beda jauh dengan sikap ia biasanya jika tidak ada Yudha.
Jadi selama ini yang gue pikir gak 100% benar,biangkerok dalam masalah ini adalah Yudha yang gue pikir orang baik yang nerima gue jadi sahabatnya,ternyata memiliki perasaan lebih ke gue. Perjuangan gue untuk move on enggak akan berakhir karena ini,apapun alasannya gue akan tetap untuk tidak mengingat hal apapun tentang Dwika. Bagaimana pun juga perasaan gue gak bisa dimainin kaya gini,sakitnya bukan main.
***
-salampiepiequ

PupusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang