2

46 7 2
                                    

Happy reading, guys! ❤️
Typo bertebaran

Suasana kota Jakarta sangat macet. Alena, sebagai siswa teladan gak mau namanya di cap jelek oleh guru yang menyukai di sekolah lamanya.

Jam menunjukkan pukul 06.50, 10 menit lagi ia akan terlambat mengingat sekolah barunya tergolong disiplin dalam waktu.

Alena memberikan dua lembar uang 5.000 ke tukang ojek yang ditumpanginya. Ia pun berlari menuju ruang kepala sekolah.

Tatapan tidak suka membuat Alena sedikit risih tapi ia tepis mengingat tujuannya disini untuk belajar. Lagian ia hanya murid beasiswa sudah menduga akan terjadi hal seperti ini.

Tokk.. Tokk.. Tokk

"masuk!"perintah seseorang dari dalam

Alena pun memasuki ruang tersebut dan terlihatlah seorang wanita dengan berkas berkas yang Alena tidak ketahui.

"kamu murid pindahan SMA 00 dan mendapatkan beasiswa dari sekolah kami SMA Pelita, betul?" tanyanya

"iya bu, saya mengikuti ajang mendapatkan beasiswa itu sebulan yang lalu dan diterima sekarang"jawab Alena sambil mengeluarkan sebuah lembaran yang berisi tentang keterimaannya

"kelas kamu berada di kelas IPA XI-2" jelas wanita itu ber-nametag Desi

"eumm makasih bu"

◻️◻️◻️

Bel istirahat berbunyi. Alena berniat pergi ke kantin sendirian. Miris! Kata itu tepat untuk dirinya yang belum mempunyai teman. Jangankan untuk berteman, berdekatan dengan dirinya mereka pun enggan dengan beralasan Alena berasal dari keluarga miskin.

Alena memasuki kantin yang sangat ramai. Dirinya merasa minder dengan murid lainnya yang bisa membeli makanan sesuka hatinya. Sedangkan ia hanya bisa membeli sebuah roti itupun uangnya pas pas-an.

Alena pun keluar dari kantin dan pergi menuju taman. Disini cukup sepi hanya sebagian orang yang kebanyakan sepertinya.

Saat ingin meminum air. Botol air itu lebih dahulu dihempaskan oleh seseorang. Alena mendongak, terlihatlah kakak kelas dengan gaya rok diatas lutut dan make-up tebal menghiasi wajahnya.

"heh cupu! Lo tuh gak pantes ya sekolah disini! Sekolah ini hanya untuk orang kalangan atas yang kayak gue, bukan orang miskin kayak lo" ucapnya sambil menumpahkan jus yang dipegangnya sedari tadi.

Byuur..

Alena menunduk tak menyangka atas sikap kakak kelasnya ini. Alena bahkan belum mengenal cewek dihadapannya sekarang.

"itu hukuman lo karna udah sekolah disini" ujarnya dan mendorong bahu Alena. Untung saja Alena bisa menahan keseimbangan, jika tidak Alena udah terjatuh dihadapan kakak kelasnya.

"WOYY!" teriak seseorang membuat tubuh kakak kelas itu menegang

"cabut, guys" perintahnya kepada antek-anteknya

Orang itu menghampiri Alena yang masih tak berkutik.

"lo gakpapa kan?"tanyanya sambil memegang bahu Alena.

Alena pun tersadar jika ada seseorang dihadapannya sekarang "makasih ya kak" ucapnya sambil tersenyum manis

"lo di apain aja sama Amel?"tanyanya lagi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang