❝Aku berharap.. Segala keterpaksaan ini berakhir sebagaimana mestinya, layaknya sebuah permainan yang selesai pada ujungnya.❞
🍂
"Pertama, lo bakal jadi pacar sekaligus calon tunangan gue selama waktu yang dibutuhkan.." Taeyong menjelaskan.
Yerin membelalak, "Selama waktu yang dibutuhkan? Lo jangan seenaknya!"
"Lo mau rahasia lo aman, apa nggak?" Taeyong memicingkan matanya, membuat Yerin terdiam.
"Lanjut," ujar gadis itu acuh, membuat Taeyong tersenyum puas.
"Kedua, lo nggak boleh terlalu deket sama cowo lain di depan gue. Ini supaya nggak ada yang curiga kalau hubungan kita itu cuma fake."
Yerin mengangguk-angguk paham.
"Ketiga, cukup kita berdua aja yang tau soal kesepakatan ini. Jangan sampe ada orang lain yang tau kalo hubungan ini cuma pura-pura."
Yerin mengernyit, terlihat sedikit keberatan, "Kalo cerita ke orangtua..?"
"Lo mau dimarahin?" Taeyong balik bertanya, membuat Yerin segera menggeleng cepat. Gadis itu bergidik ngeri membayangkan bagaimana seramnya kemarahan orangtuanya.
"Kalo ke sahabat?"
Taeyong menghela nafas berat dan mendengus, "Yerin.. Nggak semua hal harus kita bagikan ke orang lain. Ada hal-hal tertentu yang baiknya kita simpan sendiri, karena orang lain belum tentu bakal ngerti. Itu yang namanya rahasia.
"Anggap aja, hal ini rahasia yang cukup disimpan diantara kita berdua. Paham?" Taeyong menatap dalam manik Yerin, sementara gadis itu hanya mengangguk seolah terhipnotis dengan tatapan pemuda Lee yang mendadak terasa sangat mendominasi dan memerintah.
"Udah?" Yerin bertanya
"Udah apanya?"
"Kesepakatannya?"
Taeyong mengangguk, "Yep."
"Gue nggak masalah. Tapi gue juga mau ajuin syarat buat kesepakatan ini," ungkap Yerin, membuat Taeyong terlihat sedikit berpikir. Namun sedetik kemudian, lelaki ini mengangguk setuju.
"Okay, biar adil di antara kita berdua."
Yerin tersenyum senang.
"Pertama, gue bakal jadi pacar sekaligus tunangan lo selama waktu yang lo butuhkan. Tapi, gue nggak mau ada kontak fisik apalagi yang berlebihan. Kecuali memang bener-bener kebutuhan mendesak, misalkan untuk meyakinkan orangtua lo atau gimana." Yerin menjelaskan.
"Lo tenang aja. Gue emang playboy. Tapi gue nggak pernah nyentuh orang yang nggak pengen disentuh sama gue," jawab Taeyong sambil tersenyum.
"Kedua, tolong jaga rahasia gue baik-baik. Jangan sampe siapapun tau, terutama Yuju. Gue tau gue jahat, tapi gue cuma mau Yuju bahagia. Dia baru aja bahagia banget karena jadian sama Jaehyun, dan gue nggak mau ngehancurin kebahagiaan itu. Gue nggak mau dia malah dibayang-bayangi rasa bersalah dan penyesalan, dan malah mengalah buat kebahagiaannya sendiri." Yerin mengusap kasar cairan bening yang sudah diujung pelupuk matanya.
"Walaupun lo harus sakit hati?"
"Ha?"
Taeyong menaikan setengah alisnya, "Walaupun harus sakit hati, lo rela demi Yuju?"
Yerin mengangguk, "I-Iya.."
"Itu gunanya sahabat, kan?" Yerin tersenyum.
"I-Iya.." Taeyong menjawab, meskipun ia sendiri tak yakin dengan jawabannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and My Secret
FanfictionSetiap orang mempunyai rahasia. Tapi bagaimana jika rahasiamu diketahui oleh seseorang yang menjadi musuhmu? •^• ❝Andai aja gue bisa cuci otak lu..❞ ❝Gua janji ngga bakal bocorin ke siapapun, asal lo pura-pura jadi calon tunangan gue!❞