🍁 Masa Lalu

280 49 27
                                    

❝Bukankah masa lalu itu ada untuk memudahkan kita merangkai masa depan? Bukan untuk berlarut-larut dalam kesedihan dan perasaan sedih karena ditinggalkan.

Karena setiap masa ada orangnya, setiap orang ada masanya. Tak ada yang selamanya, yang ada hanyalah sikap hati yang dewasa untuk menyikapi segala bentuk perpisahan.❞

🍂

"Taeyong.."

Yerin tersenyum sembari melambaikan sebelah tangannya. Dengan balutan dress pink bersama motif bunga yang simple, gadis itu terlihat sangat cantik dan segar.

Meski awalnya sempat ragu, Yerin tetap datang memenuhi ajakan Taeyong. Meski tak membalas pesan dari lelaki yang merupakan musuh bebuyutannya, gadis itu tetap menepati janjinya.

"Gue pikir lo nggak bakal dateng," ungkap Taeyong.

Dengan pakaian casual bernuansa hitam-putih, Taeyong terlihat sudah menunggunya cukup lama sambil duduk dengan tenang.

Yerin mengernyit, sebelum akhirnya tersenyum.

"Awalnya gue jugak males. Tapi baca pesan lo yang kesannya maksa dan melas gitu bikin gue kasihan." Gadis itu berbicara.

Taeyong menaikkan sebelah alisnya, "Yakin cuma karena kasihan? Kok sampe dandan yang manis gitu?" Taeyong menyeringai.

"Serah lo deh. Gue emang cantik dan manis dari sananya sih." Yerin mengibaskan rambut panjangnya, dan mengerling manja ala super model.

"Nggak usah centil dah. Jatohnya kek banci taman lawang lu," ungkap Taeyong, membuatnya dihadiahi sentilan maut di jidat.

"Sakit, anjir!"

"Bodo amat, bacot!"

Keduanya adu mulut, sampai menjadi pusat perhatian di starlight cafe.

Keduanya adu mulut, sampai menjadi pusat perhatian di starlight cafe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue penasaran sesuatu, Yong!"

"Panggil gue Tiwai."

Yerin mengernyit, "Tiwai?"

"Nama beken gue.."

Yerin tertawa, "Hesemeleh, nama beken. Naek angkot aja mual muntah lu, sok-sokan pake nama beken."

Taeyong memasang raut datar, "Tayi sapi lu!"

"Tiwai.."

"Hm?"

"Kenapa lo nggak nyari cewek lain buat jadi calon tunangan lo?" Yerin bertanya.

"Maksudnya?"

Yerin menghela nafas, "Seingat gue, lo lumayan keren dan terkenal di sekolah. Lo gonta-ganti pacar kek resep obat, sehari tiga kali. Cewek yang demen sama lo juga bejibun. Kenapa malah minta gue buat jadi calon tunangan pura-pura?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Me and My SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang