Kurang lebih satu bulan berlalu sejak kasus pembullyan yang terjadi di Sma 1 Angkasa yang menyebabkan Reina menjadi salah satu korban dari peristiwa tersebut.
Setelah peristiwa itu terjadi dan beritanya tersebar dengan cepat ke seluruh penjuru Sma 1 Angakasa tak heran jika banyak bisik-bisik perkataan yang tidak pantas di dengar bahkan sampai saat ini masih saja terdengar bisikan-bisikan tersebut baik cacian maupun pujian yang tertuju untuk reina sebagai korban ataupun Luna sebagai pelaku pembullyan teesebut.
Eh liat deh tu cewek cupu baru dateng sok bnget gaya nya
Iyaa eew,sok kecantikan bnget dia masih mendingan gue juga kemana-mana
Sok keberanian mau nolongin korban bully luna,caper lo
Ih itu kan reina yang bantu dea kmrn baik banget ya
Cantik juga orangnya cuman emang si gaya nya agak cupu
Lagian luna juga jahat bnget gak pernah berhenti buat bully orang
Iya kan kasian yang jadi korban
Dan masih banyak lagi lainnya
Reina yang mendengar setiap kata yang terlontar dari mulut siswa-siswi Sma 1 Angkasa hanya bisa menundukan kepala nya seraya berjalan di koridor menuju ruang kelasnya X Mipa 3.
Sampai di depan pintu ruang kelasnya X Mipa 3 terlihat sudah banyak siswa yang datang berniat masuk tetapi baru saja kakinya maju ke depan satu langkah suara yang meneriaki nama reina terdengar dari arah lapangan basket
" Reina ...." reina yang mendengar dirinya di panggil memutar arah tubuhnya
Melihat yura yang berdiri disana reina menghela napasmya sedangkan yura tersenyum dengan lebar menunjukan sederet gigi putihnya
"Hehehe rein tungguin gue napa" ujar nya seraya mendekati reina yang berada di ambang pintu ruang kelasnya
"Hadehh maka nya jalan tu jangan kayak siput lama"
"Ish iyaiya nggak lama-lama banget juga gue"
"Udahlah mending masuk udah mau bel"
Tepat dengan mereka yang baru saja masuk Bel sekolah berbunyi
"Cepet rein lepas tas ambil topi kita ke lapangan apel udah mau mulai ini"
"Iyaiya"
Selama 30 menit entah kurang atau lebih Apel pagi berlangsung dengan suasana sunyi di Sma 1 Angkasa
Baru saja para murid senang karena apel telah selesai tapi sebuah perintah yang terdengar sangat lantang membuat semuanya menghela napas
"Semuanya tanpa terkecuali kelas X, XI ,XII tinggal di tempat tidak ada yang keluar barisan kelasnya"
Semua murid yang tadinya sudah bubar dari barisan dengan tergesa-gesa kembali ke barisan kelasnya
Melihat semuanya sudah berada di barisan seorang guru dengan cepat memberi aba-aba
KAMU SEDANG MEMBACA
Reina
Short StoryHanya cerita seorang remaja yang kehidupannya jauh dari kata mewah dan hanya bisa pasrah atas jalan hidupnya akan seperti apa karena sudah tidak kuat atas beban masalah yang ia hadapi saat ini yang tak kunjung terselesaikan. Ya remaja tersebut Reina...