Part 10.

12 3 9
                                    

Hanya orang bodoh lah yang bisa menghina orang lain tanpa mau mencari tau apa yang dia hina-,

-Reina-

Hari-hari telah lewat dan tidak terasa hari ini hari terakhir Reina ulangan akhir semester ganjil. Prakarya kewirausahaan atau yang sering disebut pkwu adalah mapel ulangan yang sedang dikerjakan Reina Kali ini , berbekal pikiran  mengenai kisi-kisi ulangan yang telah diberi guru mapelnya itu membuat seorang Reina berhasil menjawab soal pkwu itu dengan tenang dan lancar.

Ulangan yang telah berakhir tak hentinya membuat seluruh warga sekolah senang tak terkecuali Reina dan teman setianya Yura, pasalnya satu minggu yang mencekang membuat mereka semua tak bisa jauh dari buku sekarang telah pergi. Tinggalah nanti ketika hasil dari ulangan tersebut dibagikan mungkin akan membuat jantung mereka kembali berdebar.

Tak beda dari kebanyakan sekolah lainnya yang apabila telah melaksanakan ulangan akhir maka akan mengadakan perlombaan antar kelas atau sering disapa class meeting. Dan kini di SMA 1 Angkasa sedang berlangsung class meeting , Reina yang memang sifatnya cenderung cuek dan pendiam tak terlalu merisaukan pasal perlombaan yang akan diikuti kelasnya itu, ehh tapi jangan salah ya walaupun Reina cuek dia masih ikut mendengarkan arahan yang diberi pak ketua kelas tentang perlombaan kok. Arahan yang tadinya terlontar dengan kata-kata lembut nan sopan tidak ada lagi melainkan tergantikan dengan kata-kata yang pengucapannya disertai penekanan tegas.

Ya tepatnya dikelas itu sedang berlangsung perdebatan mengenai siapa-siapa orang yang akan mengikuti perlombaan. Lama kelamaan Reina pun jengah dengan kondisi seperti itu yang kemudian dia angkat suara, ya dia memutuskan mengikuti perlombaan senam tak menghiraukan apa kata orang nanti yang terpenting sekarang dirinya telah ikut berapresiasi dalam class meeting kali ini. Suasana kelas yang tadinya tegang sekarang malah nampak sunyi dan itu semua karena semua makhluk eh manusia di kelas Reina ini lebih memilih diam ketimbang nanti mereka jadi sasaran sang wali kelas.

******

Di ujung jalan yang sepi tepatnya Rumah Reina berada , ya rumah yang dibangun berkat hasil jerih payah ayahnya selama bertahun-tahun itu memang terletak di ujung jalan sepi. Reina sama sekali tidak peduli akan itu semua dalam pikirannya meiliki tempat tinggal sendiri saja reina sudah sangat bersyukur dibandingkan jika keluarga reina harus mengontrak untuk semua anggota keluarga reina tinggali.

Kembali pada cerita hidup seorang reina, sekarang ini reina sedang berkutat dengan pikirannya didalam kamar dengan posisi duduk menekuk lutut menghadap jendela. Mungkin bagi sebagian orang yang melihat reina dari segi penglihatan mata ups melihat emang pake mata ya* saja akan mengira bahwa hidup reina sangat enak, tenang ,aman dan damai yang berbeda jauh dengan kenyataannya.
Menjadi orang yang cuek dan diam emang sudah melekat di jati diri reina sejak awal masuk SMP, bukan tanpa sebab Reina menjadi seperti itu  banyak kejadian tak enak yang reina alami semasa SD nya hingga ia menjadi seperti sekarang.

Duduk menekuk lutut kepala yang bertopang pada tumpuan tangan menjadi opsi terbaik bagi Reina saat ini. Banyak yang seharusnya tidak dipikirkan oleh remaja berusia 15 tahun namun kenyataannya hal tersebutlah yang menjadi bahan pikiran Reina saat ini.
Memikirkan kehidupan yang tak hentinya di posisi terendah, keluarga yang jauh dari kata harmonis seperti keluarga teman-temannya ,hingga jalan masa depan yang nantinya akan ia lalui. Lelah akan hidup, lelah akan takdir ,dan lelah akan semua yang terjadi padanya terkadang membuat seorang Reina putus asa.

Semua yang reina pikirkan terkadang membuat kepalanya hampir pecah. Mengingat banyak sekali cobaan dari sang kuasa yang reina terima. Kata putus asa yang terlintas dalam pikiran reina pun dia hempas jauh-jauh. Sekarang tepatnya setelah bergelut dengan pikirannya berjam-jam reina memutuskan Mulai kini waktu kini detik kini Reina bertekad mengubah jalan hidup keluarganya tak peduli cemoohan ,hinaan hingga tatapan sinis orang yang terpenting ia akan membuktikan pada orang-orang bahwa tak selamanya orang susah akan tetap susah persetan dengan kata berhasil ataupun gagal.

Orang-orang yang mengetahui hidupnya pasti membatin membosankan sekali cerita hidup reina ini. Namun hal tersebutlah yang membuat reina tetap melanjutkan cerita hidupnya sampai saat ini.

*******

Hari ini 18 juni 2019 SMA 1 Angkasa mengadakan pembagian raport atau penilaian akhir semester ganjil dan benar saja seperti perkataan author di awal part ini suasana kembali mencekang membuat semua siswa siswi berkeringat dingin, Gerimis rintik hujan yang perlahan membasahi tanah sekolah ini mengiringi suasana mencekang yang membuat orang di lapangan berbondong-bondong kembali ke kelas masing-masing. Rencananya pengumuman juara perlombaan class meeting dan juara kelas akan di umumkan di lapangan utama SMA 1 Angkasa namun karena rintik hujan yang membuat tanah sekolah basah akhirnya tidak jadi. Dan pembagian nilai raport akan langsung dibagikan di kelas masing-masing.

Kata demi kata terlontar dari mulut wali kelas X. Mipa. 3 buk aira , hingga satu kalimat yang membuat seorang reina terdiam di depan pintu kelas kala mendengar buk aira berkata juara 3 kelas ini diraih oleh dirinya.  Semua keyakinan buruk reina buyar seketika karna satu kalimat itu  dan tak perlu ditanya lagi siapa juara 1 karena sudah pasti Yura ,ya orang itu walau kadang menyebalkan tetapi otaknya jangan ditanya lagi.

Oh iya sejak pembagian kelas di awal tahun ajaran tempo lalu kini reina sudah memiliki 4 orang teman dekat yaitu Kena, Ivhi, Hana dan tentunya Yura. Reina dan keempat temanya kerap kali belajar sama maka tak heran lagi jika mereka berlima masuk kedalam jajaran 5 besar pembagian raport semester genap ini.

*******

Liburan kenaikan kelas telah tiba dan akan berakhir tanggal 4 juli nanti, Sekarang waktunya ia  menikmati waktu liburnya meski hanya diam dirumah saja tanpa niatan keluar walaupun hanya sebentar, Ia masih cukup tau diri dia bukan dari keluarga berada yang dimana semua bisa serba dilakukan beda sekali dengan dirinya, Ia hanya orang biasa yang mampu hidup ditengah tengah hiruk pikuk kejamnya dunia dimana bisa sampai pada saat ini saja ia sudah sangat bersyukur.

Menjalani, mengikuti, dan menerapkan apa yang tuhan beri itulah yang sedang reina lakukan ia tak mau menjadi orang yang mudah menyerah, ia tak mau menjadi pengecut yang lari dari takdir maka dari itu ia bertekad bahwa ia harus bisa melewati proses hidup yang penuh tanda tanya ini, ia harus bisa membuktikan bahwa orang kecil sekakipun bisa merubah dunia bisa mencapai mimpi  yang memang mungkin persentase keberuntangannya hanya 1- 50 persen tanpa kata mengeluh, menyerah dan lain sebagainya.

Sekian dan terima kasih.
Jangan lupa kasih bintang ya komen juga

ReinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang