Pria yang bermarga kan Hwang itu memasuki bangunan yang berwarna putih. matanya menusuk siapapun yang bertatapan dengan nya. langkah nya terlihat sangat tegas, tapi nyatanya ia sangat ragu dengan tempat ini.
tempat apa ini?
gadis yang berada disamping nya menekan tombol lift yang bertuliskan angka 4. laki laki yang berada di sisinya hanya menatap lamat lamat langit langit lift tersebut. sampai akhirnya terdengar bunyi bel kecil menandakan bahwa mereka telah sampai di lantai yang mereka tuju.
"siang nona shin"
sapa seorang suster yang sedang berlalu di lorong ruang inap.
"siang suster ahn! ingin ke lobby?" tanya ryujin
"kau memang dapat membaca pikiran ku"
setelah menjawab seperti itu, suster Ahn melirik lelaki di sebelah nya, dan menatap bingung.
"kekasih mu?" tanya nya
Ryujin tertawa lembut.
"tidak, yang benar saja, ia hanya kenalan ku"
suster Ahn mendekatkan wajah nya ke telinga Ryujin bermaksud untuk membisikkan sesuatu.
"dia sangat tampan, kau akan menyesal jika menyia nyia kan nya"
Ryujin hanya membalas ucapan suster Ahn dengan tatapan tajam.
"kita.. mau kemana?" Hyunjin akhirnya membuka suara.
Ryujin tidak menjawab nya dan hanya berjalan menuju ruangan 293 yang bertuliskan nama Lee Kyung Hee. Hyunjin hanya mengikuti langkah Ryujin yang memasuki ruangan tersebut.
"ibu, aku kembali!" sapa nya
seseorang yang ia panggil ibu, menolehkan kepadanya dan menampilkan senyumnya yang begitu tulus kepada putri semata wayang nya.
"teman mu?" tanya ibu nya
"ah, ini ..
Ryujin menyenggol bahu laki laki itu dengan lengan nya, bermaksud menyuruh lelaki itu untuk memperkenalkan dirinya.
"selamat siang bu, nama saya Hwang Hyunjin"
Hyunjin memperkenal kan diri sambil membungkukan badannya 90 derajat.
"siang juga nak Hyunjin, kamu sangat tampan ya"
Hyunjin hanya salah tingkah dipuji oleh ibu Ryujin.
"em.. Hyunjin-ssi, bisa menunggu disini sebentar? aku harus kebawah untuk membeli minum"
sebelum Hyunjin menjawab, Ryujin sudah langsung pergi dari kamar menuju kafe rumah sakit tersebut.
"kau seusia dengan Ryujin?" tanya ibu nya
Hyunjin sedikit bingung sebelum akhirnya menjawab,
"y-ya, saya seusia dengan Ryujin"
ibu nya menatap lembut Hyunjin.
"Ryujin jarang sekali memperkenal kan teman nya padaku, padahal aku berharap aku dapat mengetahui semua teman teman nya"
bukan kah tadi sebelumnya Ryujin berkata bahwa ia tidak memiliki teman seperti itu?
"mungkin teman teman nya memang sulit untuk meluangkan waktu nya"
suara Hyunjin sedikit melembut ketika berbicara dengan ibu Ryujin.
"kurasa kau adalah laki laki yang sangat tangguh, bisakah kau menjaga Ryujin ku?"
Hyunjin terkejut mendengar pertanyaan seperti itu. ia bingung, ia bahkan baru saja tadi bertemu dengan Ryujin tapi sudah diberikan pertanyaan seperti itu. Hyunjin saja tidak tahu Ryujin itu bagaimana.
"say-
"aku kembali"
belum selesai Hyunjin menjawab, gadis itu sudah kembali masuk. Hyunjin menghembuskan nafas nya lega.
"ini minuman untuk mu"
Ryujin memberikan sebotol minuman berasa kepada Hyunjin.
Hyunjin membatu melihat Ryujin menawarkan minuman kepadanya. ia memang bisa minum, tetapi tidak bisa sembarang minuman yang ia minum. ia ragu apakah ia harus menerima pemberian dari Ryujin.
"terimakasih"
Hyunjin menerima minuman yang sudah di ulurkan oleh Ryujin.
"ohya, kau memiliki urusan lain? jika iya, akan kuantar kau keluar"
Hyunjin hanya menganggukan kepala nya pelan. ia berdiri dari duduk nya dan membungkuk kepada ibu Ryujin.
"saya harus pergi dulu karena ada urusan, lain kali saya akan sering berkunjung kesini"
"iya nak Hyunjin, hati hati ya"
Ryujin pun mengatarkan Hyunjin keluar dari rumah sakit.
"Hyunjin-ssi"
lelaki yang merasa namanya disebut menoleh kan kepala nya.
"bisakah kau menemani ku pergi sebentar?"
"kemana?"
Ryujin menundukkan kepala nya sejenak.
"rumah bibi ku"
"baiklah"
Hyunjin dan Ryujin berjalan menyusuri jalan Seoul yang cukup sejuk disiang hari. cuaca sangat sedang mendukung hari ini.
"hey, kasihan kucing itu"
baru saja Hyunjin ingin memperingati gadis itu untuk berhati hati, Ryujin sudah berjalan menuju kucing kecil yang sedang berada di tengah jalan yang cukup ramai.
tepat saat Hyunjin mengalihkan pandangan nya ke arah yang berlawanan, ia melihat mobil bak dengan kecepatan yang begitu tinggi. dan setelah Hyunjin liat lamat lamat, sang pengemudi sedang memainkan ponsel nya.
"Ryujin-ssi!"
baru saja Hyunjin berlari mendekati Ryujin, mobil bak itu sudah terlebih dahulu menabrak tubuh Ryujin.
lelaki itu segera mendekati gadis itu yang belum di kerumuni oleh banyak orang. sebelum orang orang disekitar datang untuk melihat, Hyunjin segera membopong Ryujin dan membawa nya ke rumah milik nya dengan kecepatan kilat agar tak seorang pun dapat melihat.
Hyunjin memasuki rumah nya. rumah yang dari luar memang terlihat sederhana, namun seketika akan tercengang jika kamu memasuki rumah tersebut. interior interior di dalam rumah nya tertata begitu rapih, karena seperti nya sang pemilik rumah tidak memiliki banyak waktu untuk mengacak rumah nya sendiri.
Hyunjin menidurkan Ryujin di atas sofa empuknya yang cukup lega, ber bahan bulu berwarna coklat.
Darah terus mengalir dari pelipis dan lengan Ryujin. warna nya begitu segar. Hyunjin menarik nafas nya dalam dalam, mencoba untuk menahan nafsu nya. darah Ryujin memiliki bau yang sangat memabukkan, mampu menghipnotis para vampire yang sedang dalam pikiran yang kosong.
harus kah kugunakan kekuatan ku?
Hyunjin mengulurkan tangan nya, dan menyentuh pelipis Ryujin dengan lembut, begitu Hyunjin memejamkan sejenak matanya, darah tersebut sudah berhenti mengalir dan luka nya sudah tertutup rapat. begitu lelaki itu ingin menyembuhkan luka di lengan nya, hal yang ia takutkan terjadi.
"H-Hyunjin, apa yang kau lakukan?"
hay heilooooo~ nochues udah update lagi nih. jangan lupa comment dan vomment nya ya!??
• chonochues