i love him❤

10 1 0
                                    

      hola! hari yang cerah, setelah libur kenaikan kelas, aku sekarang duduk di kelas XII IPS 1, iya aku anak IPS, dikenal sebagai sebagai gamers dan toxic people, tapi terkadang aku dapat peringkat ke 4 saat ujian angkatan, aku bersekolah tepatnya di SMA Universe, tempat orang yang berkelas. Namun, banyak yang tidak tau sifat kami sebenarnya..

kriiiiiinggggg!

         bel istirahat berbunyi, seluruh siswa bergegas pergi ke kantin, aku selalu duduk di meja kantin paling pojok, itu tempat ku dan gengku duduk, tidak ada seorangpun yang berani duduk disitu."Rycca!" tifany & mika kompak memanggilku, "sshht" aku menyuruh mereka diam, karena aku sedang memata matai seorang laki-laki

"lo suka dia?" tanya tifany

deg! aku bahkan tidak tau perasaanku

"iya kenapa?!" jawabku tegas.
"tau namanya?" tanya tifany lagi
"ga" jawabku "aaaa gatauuuu" olok mika, mika memang pengolokan
"njing, tinggal kasitau aja susah" aku memakinya "itu devan paris"
"paris?, bukanya ituu..." belum sempat aku melanjutkan kata"ku, tifany yang cerewet memotong "iya, keluarga paris, kaya raya, namun beberapa dari mereka dingin, salah satunya devan, dia dikelas XII IPS 2 sebelah lo"

         aku langsung datang ke devan, aku menjadi pusat pethatian seluruh orang dikantin.

"Apaan si deket deket devan"
"ewwwh mau tebar pesona"
"untung bosgeng dari geng besar"
"coba gue anggotanya, omaygat!"
"bosgeng mau ngapain tuh? sok banget sih ewwh jijik gue HAHAHA"

    kira kira seperti itu bisikan mereka, memang sudah biasa berani ngomong dibelakang, giliran didatangin ciutt.

     tapi siapa peduli? gue tetap datangin devan, gue gapunya rasa takut sama sekali, bahkan dengan mayat keluarga paris yang digembok.
sekarang gue tepat didepan seorang paris, bukanya sinis sperti biasanya, kini seorang paris malah terdiam, lalu berdiri dan membungkuk kepadaku?
aku merasa tidak sopan, keluarga terhormat paris membungkuk kepada seorang toxicgurl¿ INI MIMPI.

       seluruh orang dikantit terkrjut, bahkan ada yang keselek hingga menyemburkan minuman, akupun juga tak kalah terkejutnya dengan mereka, "kenapa?" dia bertanya.

"njirr itu pertama kalinya dia ngomong ke cewe, biasanya diusir"

wait a minute, pertama?

     "seriously! gue bukanya mau nyapa nih orang, tapi gue dapet challenge dari alex! udahlah gausah syok gitu!"

sakit, itu yang kurasakan, ternyata benar, tidak akan mudah bagi seorang paris membungkuk dihadapanku,
itu akan menurunkan harga diri paris, bahkan sangat memalukan.

        aku dengan nada ketus berkata "oyauda si, ngegas!", wajah seorang paris terlihat marah, tapi ditahan.
"dah dah pergi lo asu" usirnya
"seorang paris terhormat ngomong gitu? gak malu lo sebagai paris ha?"
kataku melawan, "brisik, harusnya lo yang malu, berani ngomong sama seorang paris" balasnya "sombong banget sih, jijik juga gue, kalo gamau ngobrol ya lo diam aja goblok"

    kami masih menjadi pusat sorotan mahluk hidup di kantin, lalu aku meninggalkanya dengan keren.

"anjir gila! bosgeng versus paris!"
"ih sama sama ngeri njir ampun"
"gila tuh, paris dilawan, mantap"
"ga takut dapat masalah tu anak?"
"ga lah, paris devan gasuka ngadu"

       lagi lagi mereka menggosipiku,
ayolah! mereka pikir aku peduli dengan mereka? BIG NO BRO!!!

    kini semua orang sudah dijemput, aku bingung harus bagaimana, gatau handphoneku mati sejak tadi, hanya ada seorang laki laki diujung sana, 'paris', dia memasuki mobil sprot nya, rasanya aku ingin melemparnya jauh jauh, tapi mungkin lebih baik kalau aku meminta tumpangan, waiittt!
gabisa! baru aja gue kelai sama dia! minta maaf? GENGSI! mendingan gue jalan kaki! Akhirnya gue jalan kaki.

      Karena rumah gue lumayan jauh, dditengah perjalanan hujan deras,
"shit, gue gabawa payung, mana deras lagi ni hujan"

tiiiiiiitttt

suara klakson bunyi tepat ditelingaku,
pasti kalian tau kan?, iya itu paris,
waiittt, kok bisa dia disini?,
"ngapain lo disi...." "udah masuk aja ato mau gue tinggalin?" potongnya,
dan aku langsung masuk ke mobilnya,
sepanjang perjalanan kami diam, dan aku meledakkan kesunyian

       "WOY KOK KESINI! INI BUKAN RUMAH GUE NJING! MAU NYULIK GUE YA?" teriakku. "apaan? orang gue mau pulang, ngantar lo nanti aja, tunggu sudah reda hujanya" katanya
"aaaaa banyak alasan, antar gue sekarang cepat". "turun ato ikut gue?"
dan gue pasrah, yauda gue ikut aja.

        akhirnya gue sampai didepan rumahnya, "anjir besar banhet rumah lu ris" kataku "shhhhtt, jangan panggil gue paris disini goblok, ntar smuanya nengok" bisiknya "oiya lupa van".

kira² seperti itu rumah keluarga paris

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

kira² seperti itu rumah keluarga paris

       setelah dari rumah keluarga paris, aku diantar pulang oleh devan, aku tidak tau ternyata dia memiliki kakak laki laki namanya ryan, tidak terlalu mirip seperti devan tapi dia ramah, diperjalanan sangat canggung, jadi aku mulai angkat suara "kok tau rumah gue disini?" tanyaku. "ngasal"
jawabnya singkat, 'banyak alasan' bisikku yang masih didengar devan.

       esoknya, tepatnya dihari selasa, dimana seluruh siswa berolahraga.
namun, aku melihat paris sedang asik memainkan ponselnya.
"sini handphone lo" "sultan bebas"
"lo paris, bukan sultan" "beda dikit"
"bodo, sini cepet" "ih ngatur² anda siapa?" "gue keamanan lapangan"
"huft" dan akhirnya dia ngasih  yess.

      sekarang waktu istirahat, seperti biasa, aku dan gengku duduk di pojok,
tapi ada kayak ada yang aneh, nahh, ternyata yg aneh, disini gaada paris.
oiya, ngomong ngomong soal paris, aku mulai gasuka sama dia, males bgt.
dan panjang umur, dia datangin meja gue, ternyata dia sama gengnya langsung duduk, ditempat gue, apaan, main duduk aja, ga izin tu bocah.

      "ngapain?" tanyaku. "berak! ya duduk lah goblok, buta lo hah?" gatau kenapa dia ngegas, "o" balasku singkat
tiba tiba ada orang yang datang lagi,
perempuan, kelihatanya dia marah?
"HEH SOK CANTIK LO NJIR, PAKE DEKET²  DEVAN SEGALA!" katanya.
ya gue diemin aja, gapeduli gituu.
dan akhirnya gue basah, dia nyiram jus jeruk ke gue, untungnya gue bawa baju ganti, rencananya gue mau main kerumah mika. Pas banget kann.

          tiba² seseorang didekatku berdiri, devan? bukan! yang berdiri ini adalah pelindungku, mika, dia anak yang baik, ramah, tapi ketika marah,dia akan seperti singa yang dibiarkan berkeliaran dirumah,
dia mulai bersiap untuk meninju perempuan itu, namun tertahan oleh omongan perempuan itu. "berani lo?,
atau mau gue kasih tau orti lo kalau lo mulai lagi hah?"seketika mika terdiam dan kembali duduk, entah apa yang terjadi sebenarnya, siapa dia? itu pertanyaanku, dan mungkin menjadi pertanyaan kalian juga.


HAY GAESS, MAAP PARTNYA GAK TERLALU PANJANG, SOALNYA MASIH MIKIR HEHE. jangan lupa vomment yaa, jangan silent reader aja wkwkwk, kalau ada typo kasih tau yaa biar dibenerin nanti, ;) makasih udah baca cerita ini, habis ini mungkin cast nya, ditunggu aja!

[Cant Move On] ilyWhere stories live. Discover now